Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Berita

12 Poin Pidato Imam Besar Al-Azhar dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad 1443 H

Avatar photo
29
×

12 Poin Pidato Imam Besar Al-Azhar dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad 1443 H

Share this article

Imam Besar al-Azhar asy-Syarif Dr. Ahmed at-Tayeb menyampaikan sejumlah pesan dalam pidatonya pada peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. pada Ahad (17/10).

Sebagian besar yang disampaikan oleh Grand Syekh al-Azhar asy-Syarif mengerucut pada seruan untuk mengikuti dan meneladani Rasulullah saw. dalam urusan muamalah (interaksi).

Berikut isi pidato Imam Besar al-Azhar Dr. Ahmed at-Tayeb dalam peringatan Maulid Nabi 1443 H/ 2021 M, seperti dirangkum harian Al-Ahram:

1. Untuk dapat keluar dari kondisi-kondisi sulit, satu-satunya jalan adalah dengan menghidupkan ajaran sahih agama Islam yang hanif.

2. Kehadiran kembali “hidayah-Muhammad” menjadi sebuah keharusan untuk menyelamatkan kaum muslimin dari keadaan-keadaan tak manusiawi, terutama dari mereka yang mengaku menaati ajaran agama.

3. Setiap orang yang membela agama Islam yang dizalimi oleh sebagian umatnya sendiri, mengetahui bahwa membela agama tampak seakan-akan sulit dterima apalagi dipercaya.

4. Perayaan Maulid Nabi Muhammad saw. bukan sedang memperingati salah satu tokoh besar yang mengubah sejarah. Sebaliknya, perayaan Maulid Nabi adalah perayaan atas “kesempurnaan manusia” dalam derajat tertinggi dan kedudukan terluhurnya.

5. Nabi Muhammad saw. telah mencapai puncak keutamaan dan akhlak tertinggi hingga disematkan kepadanya predikat Insan Kamil (Manusia Sempurna).

6. Kitab-kitab yang mengupas akhlak dan pribadi Rasulullah saw.  penuh berisi deskripsi dan gambaran yang mustahil terkumpul dalam diri seseorang kecuali semua itu hanya ada pada diri Nabi Muhammad saw.

7. Perayaan Maulid Nabi Muhammad saw. adalah perayaan meneladani akhlak Allah swt. dalam kadar kemampuan fitrah manusia.

8. Tidaklah Nabi Muhammad saw. disuruh memilih di antara dua perkara melainkan beliau akan memilih yang termudah di antara keduanya selama tidak menyangkut dosa. Setiap kali masuk ke rumah, beliau muncul layaknya manusia pada umumnya.

9. Nabi Muhammad saw. biasa mengagungkan dan memuliakan nikmat meskipun kecil. Beliau tidak pernah mencela sedikit pun.Nabi biasa memerah susu dari kambingnya sendiri. Nabi biasa melayani dirinya sendiri. Beliau selalu menjaga lisan kecuali dalam hal-hal yang beliau anggap penting dan berguna. Beliau menghormati orang mulia yang ada di setiap kaum dan mengangkatnya untuk menjadi pemimpin mereka. Beliau bertemu setiap orang tanpa pernah menyembunyikan raut wajah yang ceria.

10. Nabi Muhammad saw. tidak biasa mengejek seseorang dan tidak pula mencelanya. Nabi tidak pernah mencari-cari aib orang lain. Tidaklah beliau berbicara kecuali dalam hal-hal yang beliau harapkan pahala darinya.

11. Nabi Muhammad saw. biasa bersabar terhadap orang asing atas kekasarannya dalam berbicara dan bertanya kepada beliau. Beliau biasa bercanda dengan para sahabat, tertawa atas apa yang membuat mereka tertawa.

12. Ada banyak testimoni yang dikatakan oleh para pemikir, filsuf dan sastrawan dari kalangan nonmuslim di Timur dan Barat tentang Nabi Muhammad saw. Seperti Mahatma Gandhi, Ramakrishna, Lamartine, Montgomery Watt, Samuel Marinus Zwemer, Leo Tolstoy, Edward Montet dan nama-nama lain yang tidak cukup dalam momen pidato ini untuk menyebutkan mereka seluruhnya dan memaparkan apa yang mereka katakan tentang akhlak dan syariat Rasulullah dan tentang harapan mereka agar semua itu hadir kembali untuk meluruskan arah haluan dunia hari ini dan menyelamatkannya dari kehancuran.

Kontributor

  • Redaksi Sanad Media

    Sanad Media adalah sebuah media Islam yang berusaha menghubungkan antara literasi masa lalu, masa kini dan masa depan. Mengampanyekan gerakan pencerahan melalui slogan "membaca sebelum bicara". Kami hadir di website, youtube dan platform media sosial.