Al-Azhar Mesir mengecam keras serangan bom yang menargetkan sebuah masjid di Kabul Afghanistan tepat saat pelaksanaan ibadah shalat Jumat. Sejumlah jamaah terbunuh, termasuk imam masjid. Demikian dilaporkan youm7.com pada Jumat (12/6/2020).
Al-Azhar menegaskan bahwa meledakkan bom di tengah orang yang sedang shalat adalah tindakan teroris yang hanya dilakukan oleh orang-orang yang sudah tidak memiliki nilai-nilai agama dan rasa kemanusiaan, dan rasa hormat pada tempat ibadah.
Al-Azhar menyampaikan belasungkawa tulus kepada pemerintah dan rakyat Afghanistan terutama kepada keluarga korban dan mendoakan semoga mereka yang terbunuh diterima Allah sebagai syahid dan mereka yang terluka semoga lekas diberi kesembuhan.
Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengatakan pada Jumat (12/6) bahwa ledakan bom yang terjadi di masjid Sher Shah Suri di distrik Kart Shar barat Kabul saat salat Jumat menewaskan sedikitnya 4 orang termasuk imam masjid Maulavi Azizullah Mofleh dan melukai 6 orang lainnya.
Siapakah Imam Maulavi Mofleh?
Selain bertindak sebagai imam masjid, Maulavi Azizullah
Mofleh menjabat sebagai anggota Majelis Ulama Afghanistan. Beliau memperoleh
gelar master dalam bidang Ilmu Al-Quran dan Hadits.
Kementerian Haji Afghanistan mengatakan bahwa Maulavi Mofleh
adalah seorang ulama berpaham moderat dan mendukung Pasukan Keamanan dan
Pertahanan Nasional Afghanistan dalam melawan kelompok-kelompok terorisme.
Maulavi Mofleh dikenal sebagai ulama yang menentang diskriminasi berdasarkan ras, bahasa, dan warna kulit. Mofleh awalnya menekuni pendidikannya di Pakistan kemudian melanjutkan studi pasca sarjana di Kabul.
Selain Al-Azhar, banyak negara dan organisasi-organisasi Islam dunia mengutuk serangan bom di ibukota Kabul di tengah upaya pemerintah Afghanistan untuk memulai proses perdamaian dengan Taliban.