Grand Syekh Al-Azhar Ahmed At-Tayeb menyambut baik keputusan gencatan senjata di Libya. Parlemen Libya dan Pemerintahan Kesepakatan Nasional di Tripoli mengumumkan untuk sama-sama menghentikan perang.
Dalam laman resmi Facebook dan Twitternya, Syekh Al-Azhar mengatakan bahwa keputusan untuk gencatan senjata di Libya merupakan awal yang baik untuk proses kestabilan nasional dan langkah penting dalam menciptakan perdamaian.
Negara sebelah barat Mesir itu, telah lama mengalami pertikaian politik dan perang ditambah intervensi dari negara-negara asing. “Kami peruntukkan dukungan ini demi kemaslahatan, kestabilan dan kesatuan Libya,” kata Syekh Al-Azhar seperti dikutip Masrawy Jumat (21/8).
Diapresiasi Dunia Arab
Jumat kemarin, Pemerintahan kesepakatan Nasional (GNA) mengumumkan penghentian total operasi militer di seluruh wilayah Libya dan menyerukan segera digelar pemilu presiden dan parlemen pada Maret mendatang. Pada saat bersamaan, Ketua Parlemen Aqila Shaleh juga menyerukan gencatan senjata dan mengajak untuk melakukan rekonsilasi nasional secara komprehensif.
“Gencatan senjata itu memberikan harapan besar untuk perdamaian Libya dan menghentikan campur tangan asing.” Tulis Al-Ahram Sabtu (22/8).
Keputusan gencatan bersenjata ini disambut baik oleh negara-negara Arab. Kementerian Luar Negeri Kuwait juga meminta seluruh pihak agar menyambut ajakan damai ini supaya solusi damai yang bersifat permanen segera terwujud.
Kementerian Luar Negeri Bahrain menegaskan perlunya semua pihak yang terlibat konflik di Libya untuk mematuhi langkah damai. “Kesempatan ini harus dimanfaatkan untuk menghentikan semua campur tangan asing terhadap urusan dalam negeri Libya, dan untuk mencapai penyelesaian politik tingkat nasional,” demikian bunyi pernyataan resmi Kemenlu Bahrain seperti diberitakan Gulf News Agency.
Fayez al-Sarraj, Kepala Dewan Kepresidenan GNA berterima kasih kepada Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi atas upayanya membawa perdamaian ke Libya. Dalam akun Twitternya Jumat kemarin, dia menyampaikan terima kasih kepada Preside Mesir dan seluruh negara yang telah menjembatani komunikasi politik demi tercapai kedamaian di Libya.
Simpati untuk Korban Terorisme
Bertepatan dengan Hari Peringatan dan Penghormatan Internasional kepada Korban Terorisme yang jatuh pada 21 Agustus, Grand Syekh Al-Azhar Ahmed At-Tayeb juga menyampaikan simpati dan solidaritas Al-Azhar untuk seluruh orang yang menjadi korban terorisme dan ekstremisme.
“Kami mengingatkan bahwa Allah melarang membunuh nyawa manusia dan bahwa membunuh satu nyawa tak berdosa ibarat membunuh seluruh umat manusia.” ujar beliau.