Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Berita

Al-Azhar rayakan ulang tahun ke-1082 sejak berdiri pada 7 Ramadhan 361 H

Avatar photo
24
×

Al-Azhar rayakan ulang tahun ke-1082 sejak berdiri pada 7 Ramadhan 361 H

Share this article

Institusi Islam Al-Azhar Mesir menyelenggarakan perayaan akbar pada Jumat (8/4) dalam rangka peringatan berdirinya masjid al-Azhar ke-1082 dalam kalender hijriah, yang bertepatan dengan tanggal 7 bulan Ramadhan setiap tahun.

Acara perayaan ini berlangsung di masjid al-Azhar dan dihadiri oleh Wakil al-Azhar Prof. Dr. Muhammad ad-Dhuwaini dan sejumlah tokoh ulama besar dari lembaga Dewan Ulama Senior al-Azhar.

Masjid al-Azhar dibangun oleh panglima perang dari Sicilia, Jauhar ash-Shaqili pada 14 Ramadhan 359 H bertepatan dengan tanggal 4 April 970 M. Dalam penanggalan masehi, al-Azhar sekarang sudah berusia 1052 tahun. Pembangunan berlangsung selama 2 tahun dan tuntas pada 7 Ramadhan 361 H.

Dilansir harian al-Ahram, perayaan ini mencakup berbagai kegiatan dan acara sepanjang hari, yang bertujuan untuk memperkenalkan sejarah masjid al-Azhar, berbagai lembaga ilmiah dan pendidikan al-Azhar, para Grand Syekh al-Azhar dan cendekiawan terkemuka al-Azhar dari masa ke masa.

Dalam kesempatan ini, diputar pula film dokumenter tentang “Al-Azhar dan Pembaruan: sebuah cerita lebih dari seribu tahun” kemudian ditutup dengan buka puasa bersama untuk para jamaah shalat.

Majelis Tertinggi al-Azhar yang dipimpin oleh Imam Besar al-Azhar, Prof. Dr. Ahmad At-Tayeb, pada Mei 2018 telah memutuskan  untuk mempertimbangkan momen pembukaan masjid al-Azhar pada tanggal 7 Ramadhan tahun 361 H sebagai hari tahunan untuk merayakan hari jadi berdirinya masjid al-Azhar.

Sejarah masjid al-Azhar

Masjid al-Azhar merupakan salah satu masjid tertua yang didirikan di kota Kairo pada tahun 361 H bertepatan dengan  972 M. Kemudian berkembang menjadi masjid dan universitas yang di dalamnya diajarkan berbagai ilmu pengetahuan. 

Sudah ada 48 ulama yang menduduki jabatan tertinggi Grand Syekh al-Azhar sejak berdiri hingga sekarang. Imam al-Kharasyi menjadi Grand Syekh al-Azhar pertama. Dan saat ini jabatan itu diemban oleh Syekh Ahmad at-Tayeb.

Syekh Ahmad at-Tayeb dalam sebuah pernyataan mengatakan, “Tanggal 7 Ramadhan setiap tahun akan menjadi kenangan indah di hati saya dan hati setiap Azhari dan muslim. Shalat Jumat pertama dilaksanakan di masjid Al-Azhar pada tahun 361 H.

Selama lebih dari seribu tahun, masjid al-Azhar telah  menjadi benteng ilmu pengetahuan agama dan mercusuar moderasi Islam. Puluhan ribu mahasiswa datang dari seluruh dunia untuk menimba ilmu dari para ulama al-Azhar, kemudian pulang ke tanah air masing-masing menjadi duta al-Azhar dalam menyebarkan pesan toleransi Islam.

Di antara ulama terkenal yang namanya dikaitkan dengan al-Azhar adalah Ibnu Khaldun, Ibnu Hajar al-Asqalani, al-Sakhawi, Ibnu Taghri Bardi, al-Qalqashandi, dan ulama-ulama besar lainnya.

Rangkuman informasi penting seputar masjid al-Azhar

1. Peletakan batu pertama masjid al-Azhar berlangsung pada 14 Ramadhan 359 H  (4 April 970 M).

2. Masjid al-Azhar tuntas dibangun pada tanggal 7 Ramadhan 361 H/ 972 M.

3. Pembangunan masjid al-Azhar diperintahkan Panglima Jauhar ash-Shaqili atas titah Khalifah al-Muiz lidinillah dari Dinasti Fathimiyah.

4. Jauhar ash-Shaqili merupakan panglima perang paling top dan tersohor dalam sejarah Dinasti Fathimiyah. Namanya diabadikan sejarah sebagai pendiri kota Kairo.

5. Butuh waktu dua tahun untuk membangun masjid al-Azhar.

6. Masjid ini diberi nama al-Azhar, karena mengacu pada Sayidah Fathimah az-Zahra di mana para khalifah atau imamnya memiliki garis keturunan sampai kepada putri Rasulullah SAW itu.

7. Pada tahun 378 H/ 988 M, Khalifah al-Aziz billah memfungsikan al-Azhar sebagai lembaga pendidikan (universitas) yang mengajarkan paham Syiah Ismailiyah kepada para pelajar dari Afrika dan Asia.

8. Luas masjid al-Azhar mencapai 12 ribu meter persegi.

9. Di dalam masjid al-Azhar berdiri lebih dari 380 tiang yang terbuat dari batu marmer di mana mahkota tiangnya (bagian atas) diambil dari kuil-kuil Mesir kuno.

10. Al-Azhar ditutup pada masa kekuasaan Dinasti Ayubiyah, tepatnya sesudah Shalahuddin al-Ayubi mengalahkan Dinasti Fathimiyah pada 1171 M.

11. Panglima Shalahuddin menolak keras paham Syiah yang diajarkan di masjid al-Azhar sepanjang eras kekuasaan Dinasti Fathimiyah.

12. Dilarang mendirikan shalat di al-Azhar selama hampir satu abad. Shalahahuddin juga melarang khutbah di masjid al-Azhar, yang saat itu menjadi simbol paham Syiah Ismailiyah.

13. Pada 17 Desember 1267 M, shalat Jumat dilaksanakan kembali usai ditutup di masjid al-Azhar, pada masa pemerintahan Sultan az-Zahir Baibars dari Dinasti Mamluk.

Kontributor

  • Redaksi Sanad Media

    Sanad Media adalah sebuah media Islam yang berusaha menghubungkan antara literasi masa lalu, masa kini dan masa depan. Mengampanyekan gerakan pencerahan melalui slogan "membaca sebelum bicara". Kami hadir di website, youtube dan platform media sosial.