Kerajaan Arab Saudi mengumumkan akan membangun platform kerja sama internasional untuk menerapkan konsep ekonomi karbon sirkular, dan mendirikan pusat regional untuk perubahan iklim.
Demikian pernyataan resmi pemerintah Arab Saudi pada Selasa (26/10) dalam KTT Inisiatif Hijau Timur Tengah yang diluncurkan oleh Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman bin Abdulaziz.
Dalam pidato sambutannya, Pangeran Mohammed bin Salman mengatakan, “Kita bertemu hari ini untuk mengoordinasikan upaya melindungi lingkungan dan menghadapi perubahan iklim, dan untuk mengembangkan peta jalan untuk mengurangi emisi karbon di wilayah ini lebih dari 10 persen dari kontribusi global, dan menanam 50 miliar pohon di wilayah tersebut.”
“Kita bermaksud pada pertemuan puncak ini untuk bekerja sama mengembangkan peta jalan regional dan metodologi kerja untuk memungkinkan pencapaian tujuan ambisius ini.” lanjutnya seperti dilaporkan Alarabiya Senin (25/10).
Isi Inisiatif Hijau Timur Tengah
Kerajaan Arab Saudi akan membangun kompleks regional untuk mengekstraksi, menggunakan dan menyimpan karbon, dan akan membentuk pusat regional untuk memberikan peringatan dini badai dalam rangka mengurangi risiko kesehatan akibat gelombang debu.
Kerajaan Arab Saudi juga akan membangun pusat regional untuk pengembangan perikanan berkelanjutan demi meningkatkan keanekaragaman hayati laut dan mengurangi tingkat emisi di sektor perikanan sekitar 15 persen. Pihaknya juga akan membangun program regional untuk penyemaian awan (cloud seeeding) untuk meningkatkan tingkat curah hujan sekitar 20 persen.
Menurut pernyataan resmi itu, Kerajaan Arab Saudi akan membangun inisiatif global untuk berkontribusi dalam menyediakan solusi bahan bakar bersih guna menyediakan pangan bagi lebih dari 750 juta orang di dunia. Pihaknya juga akan bekerja membentuk dana investasi untuk solusi pemanfaatan teknologi ekonomi karbon sirkular.
Total investasi dalam dua inisiatif ini diperkirakan mencapai 39 miliar riyal. Kerajaan Arab Saudi akan membiayai sekitar 15 persen.
Percaya pada pentingnya lingkungan dan tutupan vegetasi di Afrika, pertemuan puncak Inisiatif Hijau Timur Tengah menyerukan koordinasi intensif dan tindakan bersama untuk melestarikan dan mengembangkannya, selain mendirikan Green Initiative Foundation sebagai organisasi nirlaba independen untuk mendukung KTT dan meningkatkan tingkat koordinasi.
Baca juga: Alhamdulillah, Shalat di Masjidil Haram Sudah Tidak Jaga Jarak Lagi
Berangkat dari tanggung jawab bersama dalam menghadapi tantangan lingkungan, para pemimpin yang berpartisipasi dalam pertemuan di Riyad, bersepakat tentang pentingnya bekerja sama untuk mengembangkan peta jalan regional dan metodologi kerja guna mencapai tujuan Inisiatif Hijau Timur Tengah.
Mereka mengapresiasi inisiatif dan upaya Kerajaan Arab Saudi di bidang lingkungan dan perubahan iklim, dan berterima kasih kepada Putra Mahkota Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud atas kepemimpinannya dan undangannya dalam pertemuan puncak ini.
Mereka sepakat untuk membentuk kelompok kerja bersama, dan mengadakan pertemuan puncak ini secara berkala untuk mengembangkan rencana-rencana eksekutif.
Middle East Green Initiative diselenggarakan di Riyadh, dengan partisipasi sejumlah pemimpin Timur Tengah dan Afrika serta pejabat internasional di sektor lingkungan dan perubahan iklim.
Selama KTT, para pemimpin dan peserta meninjau paket pertama dari program dan proyek yang diumumkan oleh Kerajaan Arab Saudi yang bertujuan untuk berkontribusi dalam mencapai tujuan ambisius Inisiatif Hijau Timur Tengah.
Inisiatif Hijau Timur Tengah memiliki tujuan ambisius antara lain membangun kerja sama untuk mengurangi emisi karbon lebih dari 10% dari kontribusi global dan menanam 50 miliar pohon di kawasan tersebut, menyumbang 5 persen dari target reboisasi global.