Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Berita

AS Puji Al-Azhar Dalam Perangi Terorisme

Avatar photo
28
×

AS Puji Al-Azhar Dalam Perangi Terorisme

Share this article

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dalam laporan tahunannya tentang upaya melawan terorisme pada tahun 2019, memuji peran Grand Syeikh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmed ath-Thayib dalam memerangi ekstremisme dan terorisme di kancah dalam dan luar negeri.

Laporan itu, seperti dikutip masrawy.com pada Kamis (24/6), menyatakan bahwa keseriusan Al-Azhar dalam menghadapi terorisme, terlihat lewat sikap-sikap tegas yang disampaikannya dalam setiap pernyataan resmi, dan lewat kebaruan metodologi pendidikan yang dielaborasikan dengan perkembangan zaman. Selain itu, Al-Azhar juga menerbitkan buku-buku akademik yang berkonsentrasi pada penguatan dialog dan toleransi antar sesama umat beragama.

Al-Azhar di bawah kepemimpinan Syekh Ahmad ath-Thayeb mendirikan Bait Al-‘Aillah Al-Mashry (Rumah Keluarga Mesir), bekerja sama dengan Gereja Ortodoks di Mesir pada 2011 untuk menangani konflik-konflik agama melalui cabang-cabangnya yang tersebar di seluruh negeri seribu menara itu.

Al-Azhar juga mendapatkan apresiasi atas kiprahnya dalam melakukan perlawanan terhadap kelompok-kelompok terorisme dan ekstremisme. Al-Azhar membentuk Al-Azhar Observatory for Combating Extremism (Observatorium Al-Azhar untuk Memerangi Ekstremisme).

Lembaga Al-Azhar Observatory ini dibentuk pada tahun 2015 untuk memantau pemikiran-pemikiran ekstrem dalam jaringan informasi internasional di dunia untuk kemudian dikaji dan dibantah. Tahun 2015 menandai kemunculan kelompok-kelompok ekstrem di dunia maya (sosial media). Lembaga ini sudah bekerja dalam 12 bahasa asing termasuk Inggris, Perancis, Jerman, Spanyol dan China.

Laporan Departemen Luar Neger AS itu juga menekankan peranan signifikan dari Akademi Internasional Al-Azhar dalam memberikan pelatihan kepada para imam dan dai di 20 negara. Di Indonesia, pelatihan pertama untuk para imam dan dai dengan tema “Melawan Pemikiran Ekstremisme” telah diselenggarakan lewat video conference pada 14 Mei lalu dan diikuti oleh 40 peserta.

Syekh Al-Azhar Ahmad Ath-Thayeb juga diapresiasi atas kehadirannya dalam peresmian Cathedral of Nativity di Kairo. “Agama Islam mewajibkan setiap kaum muslimin untuk melindungi tempat-tempat ibadah Islam, Kristen dan Yahudi,” ujar beliau.

Di tingkat internasional, laporan itu memuji upaya Syekh Al-Azhar dalam membuat Piagam Persaudaraan Kemanusiaan yang ditandatangani oleh beliau dan Paus Fransiskus dari Vatikan di Abu Dhabi pada 4 Februari 2019.

Piagam itu mengutuk segala praktik kekerasan yang menargetkan nyawa manusia dan berjanji untuk bekerja sama dalam melawan ekstremisme dan mengkampanyekan perdamaian.

Observatorium Al-Azhar menegaskan bahwa laporan tersebut, meskipun tidak mencakup seluruh upaya Al-Azhar dalam memerangi ekstremisme selama beberapa tahun terakhir, tetapi sudah menggambarkan visi nyata dan mendalam tentang peran dan strategi Al-Azhar dalam memerangi pemikiran ekstrem dan terorisme.

Kontributor

  • Abdul Majid

    Guru ngaji, menerjemah kitab-kitab Arab Islam, penikmat musik klasik dan lantunan sholawat, tinggal di Majalengka. Penulis dapat dihubungi di IG: @amajid13.