Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Berita

Gus Yahya sebut forum AIIDC jadi modal besar kerukunan umat beragama ASEAN

Avatar photo
28
×

Gus Yahya sebut forum AIIDC jadi modal besar kerukunan umat beragama ASEAN

Share this article

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengatakan ASEAN Intercultural dan Interreligious Dialogue Conference (AIIDC) menjadi modal besar bagi masyarakat di seluruh negara-negara ASEAN agar memiliki nilai harmoni dan toleransi yang lebih baik.

“Maka kami berinisiatif lagi (setelah R20), dengan restu pemerintah Indonesia dan Presiden Jokowi, kami (PBNU) menyelenggarakan forum AIIDC konferensi ini sebagai inisiasi untuk memulai suatu konsolidasi dari konstituen peradaban yang besar yang dapat mendorong tumbuhnya harmoni toleransi dan perdamaian yang semoga bisa menginspirasi dinamika internasional secara keseluruhan,” kata pria akrab disapa Gus Yahya di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Senin (7/8/2023).

Dia melanjutkan, dalam forum tersebut kami mengundang tokoh agama khususnya dari negara-negara anggota G20 dan negara-negara lain untuk mengekspresikan keinginannya dalam upaya agar nilai-nilai agama, moral dan etika yang bersendikan atau diinspirasikan oleh agama dapat ikut mempengaruhi kebijakan-kebijakan ekonomi dan politik.

Gus Yahya menegaskan bahwa R20 memiliki dampak strategis terhadap negara-negara yang tergabung dalam G20. Sebab, melalui para pemuka agamanya di masing-masing negara, membawa hasil kesepakatan seluruh pihak saat R20 untuk dijadikan tonggak dalam mengatasi isu keyakinan.

“Khususnya hal-hal yang terkait dengan kecenderungan-kecenderungan untuk saling bertentangan dan bahkan mungkin memicu konflik harus diatasi agar agama-agama bisa dengan tulus dan sungguh-sungguh hidup berdampingan dengan damai,” ungkap Gus Yahya.

Lewat semangat R20, Gus Yahya mencoba membawanya ke dalam forum AIIDC dengan tujuan menjadi wadah bagi negara-negara di ASEAN untuk lebih saling menghargai para pemeluk agama demi terciptanya perdamaian dunia.

“Kami melihat masyarakat di lingkungan ASEAN khususnya dan di lingkungan Indo Pasific pada umumnya masyarakat-masyarakat yang mewarisi suatu warisan peradaban yang sama yang tumbuh jauh kebelakang dalam sejarah sejak abad ke-3 sebelum masehi (SM),” ungkapnya.

Diketahui, ASEAN Intercultural dan Interreligious Dialogue Conference atau AIIDC adalah forum lintas agama antara negara-negara di Asia Tenggara yang diinisiasi PBNU, dan bekerjasama dengan Pemerintah Republik Indonesia sebagai bagian yang ikut meramaikan keketuaan Indonesia ASEAN 2023.

Forum kerukunan umat beragama ini akan berlangsung selama satu hari penuh dan akan ditutup dengan kesepakatan bersama tentang perdamaian dan harmonisasi antar pemeluk agama dan keyakinan dari negara-negara ASEAN.

Kontributor

  • Erik Erfinanto

    Part-time writer, serious reader, full-time editor. Loving books, movies, history and math. Living in Jakarta now.