Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Berita

Ikuti Jejak UEA, Bahrain Jadi Negara Arab Keempat Normalisasi Israel

Avatar photo
23
×

Ikuti Jejak UEA, Bahrain Jadi Negara Arab Keempat Normalisasi Israel

Share this article

Kerajaan Bahrain memutuskan untuk melakukan normalisasi hubungan diplomatik secara penuh dengan Israel. Keputusan ini disampaikan oleh Presiden AS Donald Trump dalam akun Twitternya, Jumat (11/9) setelah dia berbicara melalui telepon dengan Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Dalam pernyataan AS-UEA-Israel, disebutkan bahwa Bahrain menerima ajakan Trump untuk bergabung dengan Israel. Dengan begitu, Bahrain menjadi negara Arab pertama yang mengikuti jejak UEA.

Perdana Menteri Netanyahu, Menteri Luar Negeri Bahrain Abdul Latif Al-Zayani dan Mentei Luar Negeri UEA Shaikh Abdullah bin Zayed bin Sultan Al-Nahyan, diberitakan Middle East Eye pada Jumat (11/9) akan menandatangani “Deklarasi Perdamaian bersejarah” dalam rangka meresmikan hubungan diplomatik di Geduh Putih pada Selasa mendatang.

Keputusan Bahrain untuk menghapus status quo selama beberapa dekade ini muncul pasca kampanye tekanan AS yang sebetulnya kurang berhasil untuk membuat negara-negara Arab lainnya mengikuti jejak UEA.

Baca juga: Palestina Melawan Israel Sendirian

Dua minggu lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengakhiri tur kunjungan ke negara-negara Timur Tengah setelah gagal membuat satu negara Arab menerima tawarannya untuk melakukan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel.

Bahrain, Oman dan Sudan menolak membuat komitmen apa pun untuk memperbaiki hubungan dengan Israel. Sementara negara-negara lain yang tidak dikunjungi olehnya seperti Maroko dan Arab Saudi, juga mengumumkan penolakan mereka.

Sebagai bentuk perlawanan diplomatik, Palestina mengajukan rancangan resolusi mengutuk kesepakatan normalisasi UEA-Israel kepada Liga Arab. Namun pada hari Rabu lalu (9/9), Liga Arab gagal mengeluarkan resolusi mengutuk UEA karena membuat kesepakatan normalisasi dengan Israel. Kegagalan ini ditengarai sebagai tanda melunaknya blokade diplomatik dunia Arab terhadap Israel. 

Baca juga: Lika-Liku Palestina Bendung Laju Normalisasi UAE-Israel

Duta Besar Palestina Mohannad Aklouk mengatakan kepada kantor berita Ma’an bahwa setelah diskusi selama tiga jam, Liga Arab memilih untuk tidak memasukkan kecaman yang jelas atas kesepakatan UEA-Israel. Bahrain negara pertama yang menyambut kesepakatan UEA-Israel tanpa reservasi, secara khusus keberatan dengan kata-kata rancangan resolusi Palestina.

Dalam keputusan terakhirnya, Liga Arab hanya setuju untuk menekankan komitmen pada Prakarsa Perdamaian Arab 2002, berupa solusi dua negara merdeka, Palestina dan Israel.

Bahrain menjadi negara keempat yang membuka kembali hubungan diplomatik dengan Israel sesudah UEA. Yordania dalam Kesepakatan Oslo 1994 dan Mesir dalam Perjanjian Camp David 1978 menjadi dua negara Arab pertama yang menormalisasi hubungan dengan Israel.

Baca juga: Setelah Normalisasi Hubungan UEA-Israel, Palestina Semakin Terpuruk

Kontributor

  • Redaksi Sanad Media

    Sanad Media adalah sebuah media Islam yang berusaha menghubungkan antara literasi masa lalu, masa kini dan masa depan. Mengampanyekan gerakan pencerahan melalui slogan "membaca sebelum bicara". Kami hadir di website, youtube dan platform media sosial.