Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Berita

Imam Besar Al-Azhar: Dunia dalam Bahaya Akibat Perubahan Iklim

Avatar photo
56
×

Imam Besar Al-Azhar: Dunia dalam Bahaya Akibat Perubahan Iklim

Share this article

Dunia sedang mengalami perubahan iklim ekstrem. Fenomena kenaikan suhu dan banjir di pelbagai belahan dunia menarik perhatian Imam besar Al-Azhar Mesir.

Grand Syekh Al-Azhar, Prof. Dr. Ahmed at-Tayeb menyerukan untuk mengambil langkah serius untuk menyelamatkan umat manusia dari bahaya krisis iklim yang melanda banyak wilayah di dunia.

Beliau mengajak dunia internasional agar segera mengambil langkah-langkah urgen dan cepat. Pasalnya, perubahan iklim yang ekstrem dapat memicu jumlah badai besar dan menyebabkan banjir.

Pernyataan pimpinan tertinggi otoritas Islam terkemuka di dunia itu disampaikan dalam dua bahasa (Arab dan Inggris) dan diunggah dalam laman resmi facebooknya Minggu (25/7), selang beberapa waktu usai terjadinya banjir bandang yang terjadi di Jerman, China, Belgia dan beberapa wilayah lainnya.

Ratusan warga meninggal, ribuan dievakuasi, jalan utama terputus dan penerbangan dibatalkan. Banjir bandang nyaris melanda separuh wilayah Jerman, menyebabkan ratusan orang meninggal. Belgia juga dilanda banjir besar dua kali pada akhir Juli lalu, menewaskan pulang orang dan mengakibatkan kerusakan infrastruktur parah. Banjir berkala juga dialami China seiring dengan turunnya hujan pada bulan-bulan musim panas.

“Banjir baru-baru ini yang telah merenggut ratusan nyawa dan membuat banyak warga di beberapa negara, ditambah rekor kenaikan suhu di seluruh dunia adalah alarm peringatan yang menegaskan perlunya tindakan serius untuk memerangi perubahan iklim dan melindungi umat manusia dari ancaman yang tidak dapat dielakkan,” ujar Imam Besar Al-Azhar itu.

Al-Monitor (27/7) melaporkan negara-negara Timur Tengah juga menghadapi beberapa masalah yang sama terkait iklim, termasuk kenaikan suhu dan banjir.

Turki dilanda banjir dan kebakaran hutan, mengakibatkan beberapa orang tewas dan ratusan mengungsi selama bulan Juli. Irak mengalami hari terpanas musim panas lalu ketika suhu mencapai 51 derajat Celcius di Baghdad akibat intensitas pemadaman listrik sehingga gelombang panas sangat tak tertahankan.

Krisis alam dan lingkungan dapat diperparah dengan konflik yang terus terjadi di kawasan itu. Pada bulan Januari, ribuan tenda yang menampung pengungsi Suriah di barat laut hancur oleh banjir.

Beberapa pemerintah sedang berusaha untuk mengurangi masalah iklim. Pada bulan Maret, Arab Saudi mengumumkan rencana untuk menanam 10 miliar pohon di negara itu. Sejauh ini, wilayah Saudi yang ditutupi oleh hutan kurang dari 1 %.

Kenaikan suhu tinggi juga terjadi Afria Utara. Baru-baru ini, kebakaran hutan melanda hutan di pegunungan dan pedesaan Aljazair. Sedikitnya 65 orang meninggal termasuk aparat keamanan. Tunisia diterpa panas ekstrem dengan suhu mencapai 49 derajat Celsius dan sebagian pegunungan di kawasan barat negara itu dilanda kebakaran.

Imam Besar Al-Azhar itu rencananya akan berpartisipasi dalam konferensi “Iman dan Ilmu Pengetahuan: Menuju Konferensi PBB ke-26 tentang Perubahan Iklim” yang dijadwalkan akan diselenggarakan di Vatikan Roma pada 4 Oktober mendatang.

Kontributor

  • Redaksi Sanad Media

    Sanad Media adalah sebuah media Islam yang berusaha menghubungkan antara literasi masa lalu, masa kini dan masa depan. Mengampanyekan gerakan pencerahan melalui slogan "membaca sebelum bicara". Kami hadir di website, youtube dan platform media sosial.