Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Berita

Imam Besar al-Azhar sampaikan belasungkawa untuk korban tragedi Kanjuruhan

Avatar photo
29
×

Imam Besar al-Azhar sampaikan belasungkawa untuk korban tragedi Kanjuruhan

Share this article

Imam Besar al-Azhar Syekh Ahmed Al-Tayeb menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada Presiden Indonesia Joko Widodo dan rakyat Indonesia atas jatuhnya ratusan korban meninggal dan luka-luka dalam kerusuhan yang terjadi antara suporter dan kepolisian setelah pertandingan sepak bola yang digelar di kota Malang, Jawa Timur.
 
Dilansir dari harian Mesir Youm Sabi, Senin (3/10), Grand Syekh Al-Azhar menyatakan rasa solidaritasnya untuk negara Indonesia atas terjadinya insiden tragis yang merenggut ratusan nyawa suporter sepak bola. Beliau turut mendoakan semoga Allah Tuhan Yang Maha Esa mengampuni para korban dan memberikan pemulihan yang cepat bagi yang terluka. 
 
Hingga laporan ini diturunkan, sebanyak 131 korban meninggal dunia dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang usai pertandingan sepakbola antara Arema Malang dan Persebaya Suraya pada Sabtu (1/10). Data ini merujuk Posko Postmortem Crisis Center per Selasa kemarin.

Seorang pejabat di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Indonesia mengumumkan bahwa jumlah kematian anak-anak telah meningkat menjadi 32.
 
“Usia anak-anak itu berkisar antara tiga hingga 17 tahun,” kata pejabat pemerintah itu, dilansir Channel News Asia, Senin.
 
Sebelumnya pada hari itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia Mahfouz MD mengatakan bahwa pemerintah telah membentuk tim pencari fakta independen untuk menyelidiki kecelakaan di stadion Kanjuruhan, dan mengarahkan polisi untuk segera mengidentifikasi dan menghukum mereka yang bertanggung jawab.
 
Kerusuhan terjadi antar suporter Arema dan aparat kepolisian di Stadion Kanjuruhan di kota Malang pada Sabtu lalu. Berawal dari ribuan penggemar menyerbu tengah lapangan. Peristiwa itu kemudian mendapatkan perlawanan dari polisi. Kerusuhan tidak terelakkan setelah polisi menembakkan gas air mata. Kecelakaan ini menambah daftar tragedi kelam dalam sejarah sepak bola dunia. 

Kontributor

  • Redaksi Sanad Media

    Sanad Media adalah sebuah media Islam yang berusaha menghubungkan antara literasi masa lalu, masa kini dan masa depan. Mengampanyekan gerakan pencerahan melalui slogan "membaca sebelum bicara". Kami hadir di website, youtube dan platform media sosial.