Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Berita

Karena Covid-19, Maroko Masih Belum Izinkan Seluruh Masjid Dibuka

Avatar photo
22
×

Karena Covid-19, Maroko Masih Belum Izinkan Seluruh Masjid Dibuka

Share this article

Kementerian Urusan Agama Maroko pada Selasa (13/10)  mengumumkan keputusannya untuk menambah jumlah tempat ibadah yang akan dibuka kembali menjadi 10.000 masjid. Sejak ditutup karena Covid-19, masjid dibuka kembali oleh pemerintah untuk pertama kali pada Juli lalu.

Keputusan ini memungkinkan banyak masjid dibuka lagi untuk aktivitas shalat lima waktu, khotbah dan shalat Jumat pada hari Jumat.

Dilansir Asharq Al-Awsat Rabu  (14/10), pihak kementerian menyatakan akan melakukan apa saja yang diperlukan untuk menyukseskan proses ini dan menindaklanjuti perkembangannya dengan bekerjasama dengan otoritas yang berwenang.

Lebih lanjut, langkah ini perlu mempertimbangkan tindakan pencegahan sebagaimana masjid-masjid yang sebelumnya sudah dibuka untuk shalat lima waktu.

Baca juga: Pesona Masjid Koutoubia dan Shalat Jumat di Akhir Waktu

Sebelumnya, beberapa komunitas masyarakat Maroko menyampaikan seruan kepada pemerintah agar lebih banyak lagi masjid dibuka kembali untuk keperluan shalat Jumat.

Mereka mengkritik pemerintah yang terus menutup sebagian besar masjid dan menangguhkan shalat Jumat. Sementara tempat-tempat umum seperti pasar, pabrik, kantor-kantor administrasi, universitas dan sekolah telah dibuka kembali.

Pada mulanya dari 50.000 lebih yang ada di seluruh Maroko, hanya 5.000 masjid yang sudah dibuka sejak 15 Juli. Belum dibukanya seluruh masjid dipandang pemerintah untuk menghindari penularan Covid-19 bagi para jamaah.

Putusan pembukaan kembali 5.000 masjid pada bulan Juli merupakan bagian dari strategi pelonggaran lockdown secara bertahap di Maroko.

Menurut ketentuan ini, jamaah harus membawa kantong plastik sendiri untuk menyimpan sepatu mereka ketika berada di dalam masjid, memakai masker di luar dan di dalam masjid, membawa sajadah sendiri dan selalu mematuhi protocol jaga jarak.

Baca juga: Marrakkech, Kota Wisata dan Kisah Penutupan Puluhan Rumah Tahfidz

Tingkat infeksi virus Corona di Maroko relatif menurun dalam sehari terakhir.  Senin lalu, Kementerian Kesehatan mengumumkan telah ditemukan sebanyak 1.357 orang terinfeksi Covid-19 sehingga total kasus positif menjadi 153.761 orang.

Penghitungan ini diambil sejak virus pertama kali muncul di negara itu pada 2 Maret lalu. Pasien sembuh meningkat menjadi 129.498, sementara jumlah kematian naik dari 31 menjadi 2.636 orang. Sebanyak 464 pasien berada di unit perawatan intensif.

“Tingkat kematian akibat Covid-19 di Maroko mencapai 1,7 persen dan tingkat kesembuhannya saat ini berada di kisaran persentase 84,2 persen,”demikian keterangan dari Kementerian Kesehatan Maroko.

Masjid Hassan II, terbesar kedua di Afrika yang berada di Casablanca termasuk salah satu masjid yang dibuka kembali oleh pemerintah pada 15 Juli lalu sesudah empat bulan ditutup untuk mencegah penularan virus Covid-19.

Kontributor

  • Redaksi Sanad Media

    Sanad Media adalah sebuah media Islam yang berusaha menghubungkan antara literasi masa lalu, masa kini dan masa depan. Mengampanyekan gerakan pencerahan melalui slogan "membaca sebelum bicara". Kami hadir di website, youtube dan platform media sosial.