Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Berita

Mengenang Genosida Srebrenica, Juli 25 Tahun Silam

Avatar photo
15
×

Mengenang Genosida Srebrenica, Juli 25 Tahun Silam

Share this article

Pemerintah Bosnia memperingati Genosida Srebrenica–peristiwa pembantaian umat Islam terbesar setelah Perang Dunia II–yang ke-25, pada Sabtu, 10 Juli 2020. Ratusan pejabat tinggi negara Bosnia turut hadir dalam acara peringatan itu.

Sebelum pandemi virus corona COVID-19, peringatan Genosida Srebrenica bisa dihadiri ribuan orang, namun kini tak lebih dari setengahnya. Mereka yang hadir diminta taat pada protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan memakai masker.

Presiden asosiasi Ibu-Ibu Srebrenica, Munira Subasic, salah satu pembicara dalam acara peringatan tersebut menyatakan bahwa pihaknya akan terus mengampanyekan perjuangan keadilan bagi keluarga korban.

“Pesan pertama saya adalah para penjahat perang, mereka yang melakukan kejahatan genosida,” katanya.

Munira melanjutkan, kami akan menghantuimu, dan kita tidak akan pernah kehabisan tenaga. Salah satu dari kita akan selalu ada untuk menghantumu. Ini adalah hak dan kewajiban kita.

Salah satu peserta, Fikret Pezic, yang ayahnya menjadi korban genosida itu mengenang saat dirinya baru menemukan serpihan jasad ayahnya selama 25 tahun.

“Saya menguburkan ayah saya … dia merupakan yang tertua di antara para korban di sini. Butuh 25 tahun sampai kami menemukan tubuhnya, jasadnya, hingga akhirnya ayah saya bisa menemukan kedamaian,” kata Fikret kepada Reuters

Testimoni Tokoh Dunia

Dalam peringatan itu, panitia memutar video dari arsip masa lalu serta video berupa testimoni tokoh internasional yang bekaitan dengan peristiwa pembantaian tersebut, dikutip dari BBC, Sabtu (11/6/2020)

Pangeran Charles mengatakan dalam sebuah video, pembantaian itu adalah noda mengerikan pada hati nurani kita bersama.

“Komunitas internasional menyayangkan mereka yang terbunuh, juga pada mereka yang bertahan hidup, dan mereka yang kehilangan orang-orang yang mereka cintai,” katanya.

Mantan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton dalam video menyatakan dirinya tersentuh atas kejadian itu.

“Saya berusaha untuk terus memberi semangat untuk yang berduka bagi keluarga, dan bagi mereka yang menjadi korban,” katanya.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, banyak pelaku masih belum dimintai pertanggungjawaban,saya akan berdiri untuk memperjuangkan keadilan mereka.

Sekilas tentang Genosida Srebrenica

Genosida Srebrenica merupakan pembantaian terbesar setelah Perang Dunia II. Tercatat, lebih dari 8.000 etnis muslim Bosniak menjadi korban dalam pembantaian tersebut.

Pada tahun 1992, terjadi peperangan antara Serbia dan Bosnia. Tentara Serbia bermaksud melakukan pembersihan etnis Muslim Bosnia (Bosniak). Untuk menghindari itu, umat Muslim Bosnia harus mengungsi ke sejumlah kamp pengungsian.

Srebrenica adalah salah satu kamp terbesar di sana. PBB menyatakan kamp itu sebagai zona aman karena telah dijaga oleh 400 penjaga perdamaian dari Negeri Belanda.

Pembantaian masal tersebut berlangsung pada Juli 1995 di Daerah Srebrenica, Bosnia. Dilakukan oleh Pasukan Republik Srpska dibawah pimpinan Jenderal Ratko Mladic.

Melalui putusan Mahkamah International, Jenderal Ratko dinyatakan bersalah atas genosida dan sejumlah kejahatan perang lain yang terjadi di Yugoslavia. Atas kejahatannya itu, dirinya diputuskan sebagai buronan perang internasional.

Federasi untuk orang hilang Bosnia mencatat ada 8.373 nama yang menjadi korban Genosida Srebrenica. Hingga Juli 2012, sebanyak 6.838 nama telah terindentifikasi secara DNA melalui sampel bagian tubuh yang diambil dari sejumlah kuburan masal, mengutip dari Euronews (11/07/2012)

Kontributor

  • Redaksi Sanad Media

    Sanad Media adalah sebuah media Islam yang berusaha menghubungkan antara literasi masa lalu, masa kini dan masa depan. Mengampanyekan gerakan pencerahan melalui slogan "membaca sebelum bicara". Kami hadir di website, youtube dan platform media sosial.