Ikatan Keluarga Alumni Nahdlatul Ulama Mesir (IKANU Mesir) berencana menggelar Halal bi Halal Nasional di Ponpes Miftachus Sunnah Surabaya Jawa Timur pada Rabu 11 Mei 2022. Acara silaturahmi dan temu kangen ini akan dihadiri oleh para alumni al-Azhar dan keluarga besar Nahdlatul Ulama Mesir.
Halal bi Halal IKANU Mesir di Surabaya nanti merupakan momen pertemuan tahunan pertama usai terhenti selama dua tahun akibat pandemi Covid-19. Pertemuan IKANU Mesir tingkat nasional, terakhir diselenggarakan di Cirebon pada Maret 2020 lalu.
IKANU Mesir merupakan wadah perkumpulan yang menampung dan mengayomi warga Nahdlatul Ulama yang menimba ilmu di Universitas al-Azhar Mesir. Saat ini diketuai oleh KH. Muhammad Faiz Syukron Makmun, Lc. MA pengasuh Pesantren Daarul Rahman Jakarta Selatan.
Rapat persiapan Halal bi Halal Nasional IKANU Mesir 2022 telah dilaksanakan pada Senin, 25 April 2022 di kediaman Gus Zaki di lingkungan Ponpes Miftachus Sunnah dengan dihadiri 17 orang panitia setempat. Gus Muzakki Yamani putra Kiai Miftach yang juga anggota IKANU Mesir, didapuk menjadi Ketua Panitia Pengarah.
“Sebagai tuan rumah Halal bi Halal tahun ini, panitia lokal berusaha agar peserta dari berbagai daerah mendapatkan kenyamanan selama acara berlangsung.” ujar Koordinator Utama Panitia Lokal, Muhammad Thabrani Basya.
Panitia berusaha menghadirkan suasana Mesir baik dari segi sajian makanan maupun suasananya, sehingga dapat menghadirkan kembali nostalgia tentang Mesir dan nuansa keakraban antar peserta yang hadir. Tentunya menu khas Mesir akan menjadi obat kerinduan masa belajar dan berjuang di PCI-NU Mesir. Para peserta yang akan hadir diharapkan untuk mengisi formulir data peserta di tautan berikut: https://bit.ly/3kdhuZq .
Lokasi Kedung Tarukan merupakan area padat penduduk sehingga menjadi tantangan bagi panitia dalam mempersiapkan acara terutama masalah parkir kendaraan. Panitia berharap para peserta dari Surabaya dan sekitarnya bisa menggunakan jasa layanan transportasi online untuk menuju lokasi acara.
Sedangkan bagi peserta luar kota dan luar daerah dapat memanfaatkan area parkir mobil di Stasiun Gubeng dan Surabaya Plaza (buka mulai pukul 09.00, lokasinya setelah Monumen Kapal Selam) kemudian disambung dengan taksi online ke lokasi.
Untuk yang membawa kendaraan roda 2 dapat langsung menuju lokasi parkir di Ponpes Miftachus Sunnah. Informasi lebih lengkap dapat menghubungi Koordinator Protokol Acara, Mohammad Norman (HP: 0813 1083 0134) dan M. Andre Agustianto (HP: 0821 1456 4562).
Gus Zaki selaku tuan rumah dan Ketua Panitia Pengarah menghimbau kepada para peserta yang hadir agar tetap melaksanakan protokol kesehatan karena pandemi Covid-19 masih belum benar-benar selesai.
Memilih Ponpes Miftachus Sunnah sebagai tempat halal bi halal
KH. Miftachul Akhyar adalah sosok yang familiar bagi masyarakat Jawa Timur, khususnya Surabaya. Rais Aam PBNU periode 2021-2026 ini adalah seorang ulama kharismatik yang sudah puluhan tahun mendedikasikan diri dalam dakwah dan pendidikan Islam.
Di balik ketokohan beliau tidak banyak yang tahu bahwa beliau merintis sebuah pesantren di kampung yang dulunya merupakan “Las Vegasnya Surabaya”.
Dilansir dari kompas.com, ulama yang akrab disapa Kiai Miftach ini mendirikan Ponpes Miftachus Sunnah pada tahun 1978 di Jalan Kedung Tarukan, Surabaya. Beliau memutuskan untuk mengurus tanah dan rumah peninggalan ibunya, Nyai Hj. Ashfi’ah. Saat itu Kedung Tarukan disebut sebagai Las Vegas-nya Surabaya karena menjadi pemukiman para preman. Tahun 1970-an Kedung Tarukan menjadi daerah rawan perjudian dan tempat mabuk-mabukan.
Saat merintis Ponpes Miftachus Sunnah banyak kendala yang beliau hadapi. Namun dengan pendekatan dan akhlak yang baik dari Kiai Miftach, mulai banyak warga “preman” memilih bertobat bahkan menitipkan anak-anaknya untuk dididik di Ponpes Miftachus Sunnah. Walaupun begitu, perjuangan memperbaiki keadaan di Kedung Tarukan tak semudah membalik telapak tangan.
Saat pertama kali Ponpes Miftachus Sunnah mulai didirikan, para santri kerap ditemukan menyelundupkan senjata atau melakukan tawuran di ponpes. Kiai Miftach menerapkan sikap tegas dan disiplin dalam menghadapi hal tersebut. Para santri yang kedapatan berbuat nakal seperti itu dipulangkan dan jika bersedia memperbaiki diri mereka dapat diterima kembali di ponpes dengan syarat mau taat, mengaji dan tidak lagi membawa senjata atau tawuran.
Pelan tapi pasti, wilayah Kedung Tarukan berubah menjadi lebih baik. Para santri Ponpes Miftachus Sunnah juga terbiasa dengan pola asuh Kiai Miftach. Bahkan, jika ingin keluar ponpes para santri akan meminta izin walau hanya berjarak 50 meter.
Berangkat dari keinginan meneladani kiprah perjuangan KH. Miftachul Akhyar, IKANU Mesir memutuskan pondok pesantren yang beralamatkan di Jalan Kedung Tarukan No. 100 Surabaya sebagai lokasi acara Halal bi Halal.