Syekh Al-Azhar Dr. Ahmed At-Tayeb menerima anugerah penghargaan dari Kerajaan Malaysia sebagai Tokoh Islam Pertama untuk tahun 1442 H/ 2020 M.
Raja Malaysia Sultan Abdullah Ahmad Shah, telah memutuskan untuk memberikan penghargaan kepada Syekh Al-Azhar yang ke-50 itu.
Tokoh Islam Pertama merupakan penghargaan tahunan yang diberikan oleh Kerajaan Malaysia kepada tokoh-tokoh yang dihormati di dunia internasional, memainkan peran penting dan berjasa besar untuk Islam dan kaum muslimin.
Dikutip dari Shorouk Minggu (16/7), Menteri Agama Malaysia, Datuk Seri Zulkifli Muhammad Al-Bakri mengumumkan bahwa anugerah penghargaan ini diberikan kepada Syekh Ahmed At-Tayeb sebagai apresiasi atas peran dan sumbangsih beliau besert lembaga Al-Azhar dalam memberikan khidmah dan pelayanan untuk Islam dan orang-orang muslim.
Baca juga:
Pada pertemuan dengan Duta Besar Mesir untuk Malaysia, Gamal Abdur Rahman Mutawalli di kantor Kementerian Agama, Zulkifi juga mengapresiasi peran para delegasi Al-Azhar yang ditugaskan mengajar di Malaysia.
Dalam pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri Mesir yang dimuat di halaman Facebook-nya, Dubes Mesir Gamal Abdur Rahman juga mengatakan eratnya hubungan bilateral antara Negeri Piramid dan Negeri Jiran itu, dan peranan penting yang dijalankan Al-Azhar dalam mendukung dan memperkuat kerjasama bilateral dua negara.
Dubes Gamal tidak lupa juga mengapresiasi kiprah organisasi Ikatan Alumni Al-Azhar Malaysia. “Mesir ingin terus menjalin komunikasi dengan organisasi-organisasi alumni Al-Azhar di berbagai belahan dunia. ” tuturnya.
Sebelumnya pada Maret 2020 lalu, atas prakas Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev, Syekh Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb menerima anugerah gelar Warga Negara Kehormatan Samarkand dalam konferensi internasional bertajuk Imam Abu Mansur Maturidi and the Teachings of Maturidiyya: The Past and The Present yang diselenggarakan di Samarkand.
Gubernur Samarkand Babur Applakuloc mengatakan penganugerahan ini sebagai pengakuan dan apresiasi atas kerja keras Syekh Ahmed At-Tayeb dalam menyebarkan pemikiran-pemikiran moderat Islam di seluruh dunia dan menguatkan hubungan bilateral antara Mesir dan Uzbekistan.
Dalam sambutannya di seminar itu, Syekh Al-Azhar menyampaikan bahwa satu-satunya mazhab yang tidak mengkafirkan sesama ahli kiblat (orang-orang muslim) dan tidak mengeluarkan salah seorang pun dari kaum muslimin dari agama Islam adalah mazhab Ahlus Sunnah wal Jama’ah. “Bahkan seandainya dia melakukan seluruh dosa besar dan mati dalam keadaan berdosa besar.” kata beliau.