Kata “Insyaallah” menjadi perbincangan warganet setelah kandidat calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden menyebutnya dalam debat Presiden AS 2020 putaran pertama, Selasa malam (29/9/2020) waktu setempat.
Dalam debat tersebut, Joe Biden mempertanyakan apakah Presiden Donald Trump akan segera membeberkan jumlah pajak yang harus ia bayar.
Trump menjawab berulang kali, “Sebentar lagi Anda akan melihatnya.” Namun, Trump tak menyebut kepastian waktu.
Menimpali, Chris Wallace, selaku moderator dalam debat tersebut terus mendesak agar Trump segara memberi kepastian waktu.
Dengan singkat, Joe Biden pun menyela, “Kapan, Insyaallah?”
Kata “Insyaallah” merupakan frasa bahasa Arab yang bisa berarti negatif, tidak ada komitmen waktu yang pasti, dan punya kecenderungan ambigu. Meski semula kata “Insyaallah” tak demikian maknanya.
Sebelumnya, Biden merilis pajak pribadi beserta keluarganya saat dirinya masih menjabat sebagai wakil presiden AS sekitar 30 persen dari pendapatan pribadinya sebesar 985.000 dolar.
Baca Juga:
Sementara itu, Trump menolak secara sukarela untuk membeberkan jumlah pajak penghasilannya.
Dalam penelusuran New York Times, Senin (28/9/2020), menyebut Trump tidak membayar pajak penghasilan federal selama 10 hingga 15 tahun terakhir.
Dalam laporan tersebut juga menyatakan bahwa, pada 2016 Trump hanya membayar pajak sebesar 750 dolar pada 2016 dan 750 dolar pada 2017.
“Saya telah membayar pajak jutaan dolar, jutaan dolar dari pajak penghasilan saya,” jawab Trump dalam debat tersebut.
Tak butuh waktu lama, usai debat berlangsung, ucapan “Insyaallah” Joe Biden terus menjadi perbincangan publik bak bola salju. Perbincangan terbesar terjadi khususnya di Twitter.