Universitas KH Abdul Chalim, Mojokerto Jawa Timur mengundang dua ulama besar dari Al-Azhar Mesir dalam Konferensi Internasional yang diselenggarakan pada Sabtu-Minggu, 15-16 Desember 2023. Konferensi tahunan ini mengangkat tema Islamic Studies and Their Roles in Realizing Peace and Sustainable Development.
Dua ulama besar Timur Tengah tersebut adalah Fadhilat Syekh Abdul Aziz Al-Syahawi, Mahaguru Ulama Mazhab Syafi’i al-Azhar Mesir; dan Fadhilat Prof. Dr. Syekh Muhammad Abdus Samad Muhanna, Mahaguru Tasawuf Sunni Al-Azhar Mesir, Pendiri sekaligus Pengasuh Majelis Sufi Bayt Mohammady.
Selain keduanya, diundang pula Prof. Dr. Zuhair Al-Shun, Duta Besar Palestina untuk Indonesia; Prof. Dr. Abdullatef Bouazizi, Rektor Universitas Az-Zaitunah Tunisia; Dr. Median Adulyarat dari Walailak University, Thailand; dan Dr. Haji Norafan bin Haji Zainal, Rektor Sultan Sharif Ali Islamic University, Brunei Darus Salam.
Rektor Universitas KH Abdul Chalim, Dr. H. Mauhiburrokhman, Lc. M.IRKH menyatakan bahwa Kehadiran Syekh Abdul Aziz Al-Syahawi dan Syekh Muhammad Muhanna akan akan memberikan banyak insight tentang bagaimana Islam (fikih dan tasawuf) merespon dan menjawab problem kekinian masyarakat.
Menurut Gus Mauhib, sapaan karib beliau, Syeikh Abdul Aziz al Shahawi merupakan sosok fakih dan ulama senior terkemuka Al-Azhar Mesir, sementara Syeikh Prof. Dr. Muhammad Abdus Samad Muhanna adalah tokoh sufi besar Mesir dan Guru Besar Hukum dan Perundang-undangan, lulusan University of Clermont Auvergne Perancis sekaligus Ketua Eksekutif Bayt Mohammadi Mesir.
“Konferensi tahunan ini diadakan Universitas KH Abdul Chalim dalam upaya menumbuhkan dan melestarikan tradisi akademik dan budaya intelektual yang peka dengan kondisi realitas di masyarakat,” ungkap Gus Mauhib kepada Sanad Media.
Lebih lanjut, Ketua Bayt Mohammadi Cabang Indonesia itu menambahkan bahwa konferensi ini juga berupaya memberikan tawaran solusi dalam perspektif keislaman di tengah konflik yang terjadi Palestina dan perubahan iklim global.
“Akan hadir juga Syeikh Amjad Rashed, ulama muda dari Jordan yang akan menambah bobot diskusi dalam konferensi ini,” imbuh beliau.
Universitas KH Abdul Chalim belum lama bertransformasi setelah sebelumnya masih bernama Institut Pesantren KH Abdul Chalim. Perguruan tinggi ini didirikan pada tahun 2015 oleh KH. Asep Saifuddin Chalim, Pendiri sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Mojokerto, Jawa Timur.
KH. Asep Saifuddin Chalim merupakan putra dari KH. Abdul Chalim asal Leuwimunding, Majalengka, Jawa Barat. KH. Abdul Chalim juga baru saja ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden RI Joko Widodo pada 10 November 2023 lalu. Beliau menjabat sebagai wakil katib dalam kepengurusan pertama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
KH. Abdul Chalim turut serta dalam perang gerilya 10 November 1945 di Surabaya yang diawali oleh Resolusi Jihad dari Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari. Beliau menjadi pelopor pembentukan Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) pada tahun 1958 hingga wafat pada 11 April 1972.
Di samping menjadi pembicara utama dalam Konferensi Internasional di Dyandra Convention Center Surabaya, Syekh Abdul Aziz al-Syahawi dan Syekh Muhammad Muhanna juga akan memberikan ijazah ammah untuk kitab-kitab fikih dan tasawuf.
Setelah itu, dua ulama besar Al-Azhar Mesir itu akan meresmikan Bayt Mohammady Cabang Indonesia. Majelis Sufi Mesir itu didirikan oleh Syekh Muhanna pada tahun 2015, bergerak di bidang dakwah tasawuf. Lembaga nirlaba ini menaungi sejumlah kegiatan keagamaan seperti menghafal al-Quran, kajian materi Universitas Al-Azhar dan memberikan bantuan finansial.
Syekh Abdul Aziz al-Syahawi dan Syekh Muhammad Muhanna kemudian akan melakukan safari dakwah dan daurah ilmiah di sejumlah pesantren dan lembaga pendidikan di pulau Jawa.
Kegiatan ini terselenggara atas dukungan dari PP Amanatul Ummah, dan dikoordinatori oleh Sanad Media, Darasna Network, Bayt Mohammady Cabang Indonesia dan Organisasi Ikatan Alumni Al-Azhar (OIAA) Jawa Timur.