Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Fatwa

Tanda-tanda Meninggal Husnul Khatimah dalam Al-Qur’an dan Hadits

Avatar photo
16
×

Tanda-tanda Meninggal Husnul Khatimah dalam Al-Qur’an dan Hadits

Share this article

Seluruh makhluk yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Namun sebagian dari mereka ada yang meninggal dalam keadaan buruk, dan ada pula yang dalam keadaan baik atau yang lebih dikenal dengan istilah meninggal husnul khatimah.

Hanya Allah SWT yang mengetahui apakah kita meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah ataukah sebaliknya.

Berikut di antara tanda-tanda orang meninggal dalam keadaan husnul khatimah sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadits:

Pertama: mengucapkan syahadat menjelang kematian

Hal ini bukanlah suatu perkara yang mudah. Mampu mengucapkan kalimat syahadat merupakan suatu kenikmatan dari Allah SWT yang dianugerahkan kepada hamba-hamba yang dikehendaki-Nya.

Hanya orang-orang beriman yang tidak mengalami kesulitan ketika sakaratul maut. Atas izin Allah, mereka mampu mengucapkannya sehingga mengantarkannya ke dalam surga.

Diriwayatkan dari sahabat Mu’adz bin Jabar RA, Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ucapan La Ilaha Illa Allah, maka ia akan masuk surga.”

Maksudnya adalah orang yang meninggal dalam keadaan dahinya berkeringat, hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, beliau bersabda:

مَوْتُ الْمُؤْمِنِ بِعَرَقِ الْجَبِينِ

“Meninggalnya orang yang beriman adalah dengan berkeringat di dahinya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Baca juga: Fatwa Al-Azhar: Berwasiat Mushaf Dikubur dalam Kain Kafan agar Selamat

Kedua: meninggal pada malam Jumat

Rasulullah SAW bersabda:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ

“Tidak ada satupun orang Muslim yang meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat, kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur (pertanyaan dan cobaan kubur).”

Fitnah kubur merupakan hal tersulit yang dialami manusia di alam barzakh. Dia akan ditanya perihal agama, Tuhan dan Rasulnya.

Ketiga: mati syahid fi sabilillah (di jalan Allah)

Yaitu meninggal di medan peperangan karena membela agama Allah SWT.

Keempat: meninggal karena penyakit

Seperti wabah tha’un, sakit perut, tenggelam, terbakar, dan juga mati karena tertimbun atau tertimpa bangunan.

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ: الْمَطْعُونُ، وَالْمَبْطُونُ، وَالْغَرِيقُ، وَصَاحِبُ الْهَدْمِ، وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

“Mati syahid ada lima, yaitu meninggal karena penyakit Tha’un, meninggal karena penyakit perut, meninggal karena tenggelam, meninggal karena tertimbun, dan mati syahid dalam peperangan di jalan Allah.” (Muttafaq alaih)

Kelima: perempuan yang meninggal dalam keadaan nifas (setelah melahirkan)

Yaitu perempuan meninggal karena melahirkan, atau sedang mengandung, atau setelah melahirkan yang disebabkan kehamilan tersebut. Rasulullah SAW bersabda:

وَالْمَرْأَةُ يَقْتُلُهَا وَلَدُهَا جَمْعَاءَ شَهَادَةٌ يَجُرُّهَا بِسَرَرِهِ إِلَى الْجَنَّةِ

“Dan perempuan nifas yang mati itu syahid, anaknya menyeretnya ke surga dengan ari-arinya.”

Baca juga: Hukum Menyuguhkan Makanan dan Berkumpul Membaca Al-Qur’an untuk Mayit

Keenam: meninggal karena membela diri atau hartanya

Orang beriman dianggap mati syahid dan husnul khatimah ketika ia meninggal karena membela harga diri, harta, atau jiwanya.

Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa terbunuh karena membela hartanya, maka ia mati syahid. Barangsiapa yang terbunuh karena membela agamanya, maka ia mati syahid. Dan barangsiapa yang terbunuh karena membela diri (nyawanya), maka ia mati syahid.” (HR. Al-Bukhari)

Demikianlah sebagian tanda orang meninggal dalam keadaan husnul khatimah yang disebutkan oleh para ulama.

Meninggal husnul khatimah tidak hanya sebatas pada keadaan-keadaan yang telah disebutkan di atas. Orang-orang beriman yang beramal shaleh juga bisa menjadi sebab ia dimasukkan ke dalam surga.

Kontributor

  • Arif Khoiruddin

    Lulusan Universitas Al-Azhar Mesir. Tinggal di Pati. Pecinta kopi. Penggila Real Madrid.