Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Ibadah

Kiat Menghindari Bisikan Setan dari Imam asy-Syadzili

Avatar photo
28
×

Kiat Menghindari Bisikan Setan dari Imam asy-Syadzili

Share this article

Iblis mempunyai seribu satu cara untuk menuntun manusia menuju kesesatan. Karena itu, manusia perlu melindungi diri supaya tidak terjebak dari bisikan yang menjerumuskan. Ada lima cara yang bisa dilakukan untuk terhindar dari bisikan setan dari Imam asy-Syadzili.

Imam asy-Syadzili mengatakan bahwa barang siapa menginginkan dirinya tidak digoda dan dikuasai setan, hendaklah dia mengoreksi dan meluruskan keimanan, tawakal dan penghambaannya kepada Allah sembari menampakkan rasa butuh dan kehinaan di hadapan-Nya.

Iman, tawakal dan ubudiyah merupakan kunci bagi seorang mukmin agar terhindar dari bisikan setan. Salah satu bentuk bisikan setan adalah ketika manusia dibuat sibuk untuk memikirkan hal-hal yang sudah terjadi diringi perasaan andai-andai setengah menyesal.

Orang-orang yang beriman sejati kebal dari gangguan dan bisikan setan. Allah swt. berfirman,

إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ

Sungguh, setan itu tidak akan berpengaruh terhadap orang-orang yang beriman dan yang bertawakal kepada Tuhan mereka.(QS. an-Nahl [16]: 99)

Pada ayat lain, Allah swt. berfirman,

إِنَّ عِبَادِيْ لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ

Sesungguhnya (terhadap) hamba-hamba-Ku, engkau (Iblis) tidaklah dapat berkuasa atas mereka. (QS. al-Isrâ` [17]: 65)

Allah juga swt. berfirman,

وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللهِ

“Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah.” (QS. al-A’râf [7]: 200)

Baca juga: Tiga Perkara Ini Membuat Shalat Jadi Khusuk

Meluruskan dan mengoreksi iman adalah dengan mensyukuri nikmat-nikmat Allah, bersabar menghadapi ujian dan menerima ketentuan Allah dengan penuh keridhaan.

Kemudian tawakal yang benar adalah dengan menghindari hawa nafsu dan selalu berpaut kepada Allah Yang Maha Memiliki, dan senantiasa mengingat Allah setiap waktu.

“Jika engkau berhadapan dengan musuh yang membuatmu berpaling dari Allah, maka berteguh hatilah!” kata beliau.

Allah swt. berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوا إِذَا لَقِيْتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوْا وَاذْكُرُوا اللهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian bertemu pasukan (musuh), maka berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Allah banyak-banyak (berdzikir dan berdoa) agar kalian beruntung. (QS. al-Anfâl [8]: 45)  

Kemudian mengoreksi dan meluruskan penghambaan adalah dengan melekatkan pada diri sendiri perasaan selalu butuh kepada Allah, selalu merasa lemah dan tidak berdaya serta merasa hina di hadapan Allah.

Lalu untuk mengekspresikan kefakiranmu yang sesungguh-sungguhnya, ucapkanlah,

يَا غَنِيُّ مَنْ لِلْفَقِيْرِ غَيْرَكَ

Wahai Tuhan Mahakaya, siapakah yang dimiliki hamba fakir ini jika bukan Engkau.

Kemudian untuk mengekspresikan kelemahanmu di hadapan Allah, ucapkanlah

يَا قَوِيُّ مَنْ لِلْضَعِيْفِ غَيْرَكَ

Wahai Tuhan Mahakuat, siapakan yang dimiliki hamba lemah ini jika bukan Engkau.

Lalu untuk mengekspresikan kehinaaanmu di hadapan Allah, ucapkanlah

يَا عَزِيْزُ مَنْ لِلذَّلِيْلِ غَيْرَكَ

Wahai Tuhan Mahamulia, siapakan yang dimiliki hamba hina ini jika bukan Engkau.

Baca juga: Mendudukkan Istilah Thaghut pada Makna Sebenarnya

Dengan tekun melatih diri melakukan semua itu, engkau akan mendapatkan kemustajaban, seolah ia ada dalam pelukan kedua tanganmu. Memohonlah pertolongan kepada Allah swt. dan bersabarlah karena sesungguhnya Dia beserta orang-orang yang sabar.

Demikian lima kiat yang diajarkan Imam asy-Syadzili dalam menjaga diri dan menghindari bisikan setan.

Kontributor

  • Abdul Majid

    Guru ngaji, menerjemah kitab-kitab Arab Islam, penikmat musik klasik dan lantunan sholawat, tinggal di Majalengka. Penulis dapat dihubungi di IG: @amajid13.