Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Khutbah Jumat

Khutbah Jumat: Kemajuan Islam dengan ilmu pengetahuan dan persatuan

Avatar photo
98
×

Khutbah Jumat: Kemajuan Islam dengan ilmu pengetahuan dan persatuan

Share this article

Tema khutbah kita pada hari ini, Kemajuan Islam dengan Ilmu Pengetahuan dan Persatuan, mengajak kita untuk merenungi betapa pentingnya ilmu dan persatuan dalam membangun kejayaan umat. Ilmu adalah cahaya yang menuntun, sementara persatuan adalah kekuatan yang menyatukan. Dua hal inilah yang menjadi kunci kebangkitan Islam di masa lalu, dan insya Allah menjadi kunci kebangkitan Islam di masa kini dan mendatang.

KHUTBAH PERTAMA

 

الحمدُ للهِ الَّذِي عَلَّمَ الإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ، وَجَعَلَ العِلْمَ سَبَبًا لِلْخَيْرِ وَالتَّقَدُّمِ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ.
الحمدُ للهِ الَّذِي أَمَرَنَا بِالْعِلْمِ، وَجَعَلَ التَّعَلُّمَ طَرِيقًا لِرَفْعَةِ الأُمَّةِ وَتَحْقِيقِ الوَحْدَةِ فِي سَبِيلِ اللّهِ.

نَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَنَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، الْمَبْعُوثُ رَحْمَةً لِلْعَٰلَمِينَ، اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى مَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِ وَاقْتَفَى أَثَرَهُ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.

أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللّهِ، أُوصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللّهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ قَالَ اللّهُ تَعَالَى:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.

وقَالَ أَيْضًا وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۖ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah, Tuhan semesta alam. Kita bersyukur kepada-Nya yang telah memberi kita nikmat iman dan Islam, serta segala kenikmatan yang tidak terhitung jumlahnya. Kita juga bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk berkumpul dalam keadaan sehat wal afiat pada hari yang penuh berkah ini, untuk melaksanakan ibadah Jumat yang mulia.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad Saw, yang telah membawa cahaya petunjuk Islam kepada umat manusia. Semoga kita termasuk dalam golongan umatnya yang setia mengikuti ajarannya hingga akhir zaman.

 

Jamaah yang dirahmati Allah,

Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita merenungkan sebuah ayat yang sangat relevan dengan tema khutbah siang hari ini, yaitu Kemajuan Islam dengan Ilmu Pengetahuan dan Persatuan. Allah berfirman dalam Surah Al-Mujadilah, ayat 11:

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

“Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah: 11)

قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُوا الْأَلْبَابِ

“Katakanlah: ‘Apakah sama komunitas yang memiliki ilmu pengetahuan dengan komunitas yang yang tidak memiliki pegetahuan?’ Sesungguhnya hanya orang-orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar: 9)

Ayat ini mengingatkan kita bahwa ilmu adalah salah satu faktor penting yang mengangkat derajat seseorang di sisi Allah. Begitupun kemajuan umat Islam, baik dalam hal keimanan, peradaban, maupun kehidupan duniawi, sangat bergantung pada dua hal utama: ilmu dan persatuan. Ilmu memberikan kita pemahaman yang benar tentang agama dan kehidupan, sementara persatuan memperkuat kita dalam menghadapi tantangan hidup bersama.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Kita semua tahu bahwa ilmu adalah anugerah terbesar yang diberikan Allah kepada umat manusia. Tanpa ilmu, kita tidak akan mampu memahami hakikat agama ini, tidak akan tahu bagaimana menjalani hidup yang benar, dan tidak akan mampu menghadapi tantangan zaman yang terus berubah.

Ilmu adalah cahaya yang menerangi jalan hidup kita. Dengan ilmu, kita dapat membedakan antara yang benar dan yang salah, antara yang halal dan yang haram, serta antara yang bermanfaat dan yang merugikan. Tanpa ilmu, kita akan terombang-ambing dalam kegelapan, tidak tahu arah tujuan hidup yang sesungguhnya.

Allahu Yarhamhu- KH. Ahmad Sahal Mahfudz berkata:

“Ilmu pengetahuan akan mendukung struktur kehidupan yang seimbang dan stabil. Dengan ilmu pengetahuan, etika, tata hidup dan pola bermasyarakat akan terjaga. Dengan ilmu pengetahuan pula, kebutuhan hidup terpenuhi, dengan berfungsinya potensi-potensi alam menjadi pendukung bagi langkah maju manusia.”

Ibnu Khaldun seorang sosiolog muslim terkemuka melihat bahwa  ilmu pengetahuan merupakan faktor yang penting dalam perkembangan sebuah peradaban. Ia mengamati bahwa masyarakat yang memiliki pengetahuan cenderung lebih maju dan memiliki kekuatan politik yang lebih besar. Ilmu juga berperan dalam menjaga kestabilan suatu masyarakat.

Ilmu adalah fondasi utama untuk kemajuan umat Islam dalam berbagai bidang. Ilmu tidak hanya terbatas pada pengetahuan agama, tetapi juga mencakup ilmu pengetahuan yang dapat membantu umat Islam untuk maju dalam teknologi, ekonomi, sosial, kedokteran, dll.

Sejarah mencatat bahwa kejayaan peradaban Islam di masa lalu sangat dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan yang berkembang pesat. Ketika umat Islam menekuni ilmu dan mengutamakan pendidikan, mereka mampu mencapai puncak kejayaan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari ilmu pengetahuan, seni, teknologi, hingga ekonomi.

Kejayaan peradaban Islam dapat dilihat pada masa Kejayaan Islam di Baghdad, ketika Baitul Hikmah menjadi pusat ilmu pengetahuan, tempat para ilmuwan dan cendekiawan dari berbagai bangsa berkumpul untuk mengembangkan ilmu. Di Andalusia, ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat, dan kota-kota seperti Cordoba menjadi pusat peradaban yang menyalakan cahaya ilmu di Eropa.

Ilmuwan-ilmuwan Islam, baik pada masa klasik maupun modern, telah membuktikan bahwa ketika umat Islam berfokus pada ilmu pengetahuan, mereka dapat mencapai kemajuan yang luar biasa, tidak hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk umat manusia secara keseluruhan. Kontribusi mereka dalam bidang sains, matematika, filosofi, kedokteran, dan teknologi telah memberikan dampak yang signifikan bagi perkembangan peradaban global.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Namun, kemajuan yang luar biasa tersebut tidak hanya bergantung pada ilmu pengetahuan semata, melainkan juga pada fondasi lain yang tak kalah penting: persatuan. Sejarah Islam mencatat bahwa persatuan umat Islam pada masa awal Islam menjadi kunci keberhasilan mereka, tidak hanya dalam menyebarkan agama Islam, tetapi juga dalam membangun peradaban yang maju. Ketika Rasulullah Saw pertama kali menyatukan umat Islam di Madinah, beliau berhasil menyatukan suku-suku yang sebelumnya terpecah belah. Persatuan ini menjadi pondasi yang kuat bagi umat Islam untuk menghadapi berbagai tantangan dan ancaman, baik dari luar maupun dari dalam.

Dengan persatuan yang kokoh, umat Islam berhasil mengalahkan kekuatan besar seperti Quraisy di Perang Badar, dan bahkan menguasai wilayah yang luas, mulai dari Spanyol di Barat hingga Asia Tengah di Timur. Semua pencapaian ini tidak terlepas dari persatuan yang mereka miliki, yang memungkinkan mereka untuk bergerak sebagai satu kesatuan yang solid dalam menegakkan syiar Islam.

Persatuan umat Islam pada masa itu dibangun atas dasar kesamaan tujuan, yaitu menegakkan kebenaran dan keadilan, serta menjauhkan perbedaan yang tidak produktif. Mereka bersatu bukan karena kesamaan suku, ras, atau budaya, tetapi karena tujuan yang luhur untuk memperjuangkan agama Allah dan kesejahteraan umat manusia. Inilah yang menjadikan umat Islam pada masa itu tidak hanya mampu menguasai dunia secara fisik, tetapi juga mampu memberikan kontribusi positif bagi peradaban manusia secara keseluruhan.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Meskipun kita hidup di era yang berbeda dengan generasi awal Islam, pentingnya persatuan umat Islam tetap relevan. Namun, saat ini umat Islam menghadapi tantangan besar yang mengancam persatuan kita, baik secara politik, ekonomi, maupun sosial.

Di bidang politik, umat Islam di berbagai belahan dunia sering kali terpecah belah oleh kepentingan yang sempit dan ideologi yang berbeda. Konflik-konflik politik, baik di dunia Arab, Asia, maupun negara-negara Muslim lainnya, sering kali memecah belah kekuatan umat Islam, membuat mereka sulit untuk bersatu menghadapi tantangan yang lebih besar. Permasalahan ini juga dapat dipengaruhi oleh intervensi pihak luar yang mencoba memanfaatkan perpecahan umat Islam untuk kepentingan mereka sendiri.

Di bidang ekonomi, kita menyaksikan ketimpangan yang sangat tajam antara negara-negara Islam kaya dan miskin. Sebagian besar negara Islam masih terbelakang dalam hal pembangunan, infrastruktur, dan teknologi, sementara sebagian lainnya kaya raya karena sumber daya alam yang melimpah. Ketimpangan ekonomi ini semakin memperburuk kesenjangan dan menambah perpecahan di kalangan umat Islam. Persatuan dalam bidang ekonomi sangat penting agar umat Islam dapat memanfaatkan potensi sumber daya yang ada untuk kesejahteraan bersama.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Di Indonesia, negara dengan jumlah Muslim terbesar di dunia, kita juga melihat pentingnya menjaga persatuan di tengah keragaman yang ada. Indonesia adalah negara dengan keberagaman suku, budaya, dan pandangan politik. Meskipun demikian, umat Islam di Indonesia memiliki fondasi yang kuat dalam persatuan berlandaskan agama Islam, yang bisa menjadi modal utama untuk menghadapi tantangan global.

Namun, kita tidak bisa menutup mata terhadap berbagai tantangan yang sedang dihadapi umat Islam di Indonesia. Isu politik sering kali memecah belah umat, terutama saat menghadapi pemilu atau isu-isu sensitif lainnya. Dalam dunia ekonomi, meskipun Indonesia memiliki potensi besar, masih banyak umat Islam yang terpinggirkan dalam hal ekonomi dan pendidikan. Oleh karena itu, kita perlu menjaga persatuan dan bekerja sama untuk memastikan bahwa umat Islam di Indonesia tetap dapat memainkan peran yang besar dalam pembangunan bangsa dan kesejahteraan bersama.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Untuk memecahkan permasalahan yang sedang melanda, kita perlu meningkatkan kualitas ilmu yang dimiliki oleh umat Islam. Ilmu yang berkualitas akan memperkuat persatuan umat, karena ilmu mengajarkan kita untuk berpikir jernih, berdialog dengan cara yang baik, dan menghormati pendapat yang berbeda dengan penuh kedewasaan.

Namun, untuk meningkatkan kualitas ilmu ini, umat Islam harus menumbuhkan rasa saling percaya dan bekerja sama dalam mendalami ilmu pengetahuan. Saling mendukung dalam proses belajar, baik itu dalam bidang agama maupun dunia, akan semakin memperkokoh ikatan persatuan. Sebaliknya, jika ilmu dipandang sebagai alat untuk menciptakan perpecahan dan pertentangan, maka umat Islam akan semakin terbelah. Oleh karena itu, kita harus menghindari perpecahan akibat perbedaan pendapat yang tidak mendasar, dan selalu kembali pada prinsip dasar ilmu yang mengajarkan kita untuk saling menghargai dan mengutamakan kebenaran.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Sesungguhnya Islam bukanlah agama yang hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhan semata; tetapi Islam adalah agama yang luas yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Sebagaimana Islam mengatur hubungan manusia dengan Tuhan Pencipta, begitu pula Islam mengatur hubungan manusia dengan alam semesta, kehidupan, hubungan antar sesama manusia, bahkan hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Islam datang untuk membangun sistem kehidupan manusia yang sejati dan menciptakan suatu realitas di mana manusia hidup dengan martabat, mengaktualisasikan identitas Islam mereka yang mencakup seluruh aspek kehidupan, bukan hanya terbatas pada masalah aqidah dan akhlak saja.

Ilmu pengetahuan bukan hanya untuk kemajuan individu, tetapi juga untuk kemajuan umat. Kembali kepada ilmu pengetahuan adalah kunci untuk memajukan bangsa ini. Maka, kita harus menjadi motivator pertama dalam keluarga dan lingkungan kita untuk mencintai ilmu. Kita harus memberi teladan kepada anak-anak kita bahwa ilmu itu adalah cahaya yang akan menerangi hidup mereka. Mari kita dorong anak-anak kita untuk selalu ingin tahu, untuk terus belajar, dan untuk mencintai ilmu.Berikanlah dorongan yang kuat kepada anak-anak dan generasi muda kita untuk mengejar pendidikan yang lebih tinggi, baik dalam bidang agama maupun eksakta. Pendidikan adalah sarana yang akan membawa mereka menuju kemajuan, dan melalui ilmu pengetahuan, mereka akan mampu membuka lebih banyak peluang serta memperbaiki kualitas hidup. Tanpa ilmu, kita tidak akan bisa berkembang; kita akan terhambat dan tidak mampu melangkah lebih jauh menuju peradaban yang lebih baik.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Namun, mengingatkan anak-anak kita tentang pentingnya pendidikan tidak cukup hanya dengan kata-kata saja. Memotivasi mereka juga harus dilakukan dengan memberi contoh yang nyata. Kita sebagai orang tua dan masyarakat harus menunjukkan bahwa kita sendiri mencintai ilmu dan terus berusaha menambah pengetahuan kita, baik dalam aspek agama maupun kehidupan sehari-hari.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Selain mencintai ilmu, kita juga harus memberikan contoh teladan dalam hal persatuan. Seperti yang telah kita lihat dalam sejarah Islam, persatuan umat adalah kekuatan yang luar biasa. Rasulullah Saw telah menunjukkan kepada kita bagaimana persatuan umat dapat mengalahkan segala rintangan dan tantangan. Dengan persatuan yang kokoh, umat Islam pada masa awal Islam mampu mengatasi berbagai kesulitan dan mencapai kemajuan yang luar biasa. Jika kita ingin melanjutkan perjuangan ini, kita harus bersatu, meskipun kita berbeda dalam suku, ras, dan budaya.

Hari ini, tantangan terbesar kita bukan hanya soal perbedaan tersebut, tetapi bagaimana kita dapat menyatukan visi dan misi untuk memajukan umat ini. Kita harus bekerja sama, saling mendukung, dan saling memberi semangat dalam menuntut ilmu serta memajukan masyarakat kita. Persatuan dalam tujuan mulia—untuk menegakkan kebenaran, keadilan, dan kemajuan umat—adalah landasan yang harus kita pegang teguh. Tanpa persatuan, segala usaha kita akan terhambat dan kita tidak akan dapat mencapai tujuan bersama.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Marilah kita renungkan dan ambil contoh dari generasi terbaik umat ini, yaitu para sahabat Nabi Saw yang bersatu dalam cinta terhadap ilmu, agama, dan sesama. Mereka menanamkan semangat belajar yang tinggi dan menjadikan ilmu sebagai prioritas utama dalam kehidupan mereka. Dalam hal persatuan, mereka selalu mengutamakan kepentingan umat di atas kepentingan pribadi, dan itu adalah salah satu sebab mereka dapat mencapai kejayaan besar.

Sebagai umat Islam, kita harus meneladani mereka dalam kehidupan kita. Mari kita bersama-sama berusaha menumbuhkan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan dalam diri kita, keluarga kita, dan lingkungan kita. Doronglah anak-anak kita untuk terus belajar, dan tunjukkanlah kepada mereka bahwa ilmu adalah jalan untuk mencapai kebahagiaan dan kemajuan, baik di dunia maupun di akhirat.

Yang tak kalah penting, mari kita bersatu dalam semangat yang sama untuk mencapai tujuan mulia ini: menjadikan ilmu sebagai alat untuk kemajuan dan kesejahteraan umat, serta menjaga persatuan di antara kita. Dengan ilmu dan persatuan, kita akan mampu mengatasi segala tantangan dan mewujudkan masyarakat yang lebih baik, lebih adil, dan lebih sejahtera.

بَارَكَ اللَّهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ. أَقُولُ قَوْلِي هَٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ وَلِوَالِدِي وَلِوَالِدَيْكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. فَاسْتَغْفِرُوا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ.

KHUTBAH KEDUA

 

اَلْحَمْدُ ِللّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ

فَيَاعِبَادَ اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ   قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِيْ كِتَابِهِ اْلعَظِيْمِ: إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَأًصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ. وَعَلَيْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِماَتِ وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَا قَاضِيَ اْلحَاجَاتِ. رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِاْلحَقِّ وَأَنْتَ خَيْرُ اْلفَاتِحِيْنَ

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ العِلْمِ النَّافِعِ، وَوَفِّقْنَا لِطَلَبِ العِلْمِ فِي كُلِّ زَمَانٍ وَمَكَانٍ.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ العِلْمَ نُورًا فِي قُلُوبِنَا، وَهَادِيًا لَنَا فِي حَيَاتِنَا، وَسَبَبًا لِرَفْعَةِ الأُمَّةِ وَتَقَدُّمِهَا.
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الَّذِينَ يَتَعَلَّمُونَ وَيَتَعَاوَنُونَ فِي الْخَيْرِ، وَيَعْمَلُونَ مِنْ أَجْلِ وَحْدَةِ الأُمَّةِ الإِسْلَامِيَّةِ فِي ظِلِّ تَوْجِيهِكَ وَرَحْمَتِكَ

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الَّذِينَ يَسْعَوْنَ فِي جَمْعِ شَمْلِ الْمُسْلِمِينَ، وَيَعْمَلُونَ عَلَى تَحْقِيقِ التَّقَدُّمِ وَالْازْدِهَارِ فِي الْعَالَمِ أَجْمَعِينَ.

رَبَّنَا أَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهىَ عَنِ اْلفَحْشَاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر

Kontributor

  • Mabda Dzikara

    Alumni Universitas Al-Azhar Kairo Mesir dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sekarang aktif menjadi dosen di IIQ Jakarta.