Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Berita

Kisah Heroik Pemuda Muslim Palestina dalam Serangan Teroris Vienna

Avatar photo
34
×

Kisah Heroik Pemuda Muslim Palestina dalam Serangan Teroris Vienna

Share this article

Seorang imigran Palestina mengenang serangan teroris yang terjadi pada awal pekan lalu di Vienna. Dia berhasil membantu polisi yang tertembak. Atas tindakan beraninya, dia memperoleh bintang kehormatan.

Namanya Osama Joda. Dia pindah ke Austria delapan tahun lalu. Dia mempertaruhkan nyawanya untuk membantu petugas polisi yang ditembak oleh seorang pria bersenjata dalam serangan teroris di ibukota Austria itu.

Insiden terjadi ketika dia sedang bekerja di sebuah restoran cepat saji di alun-alun Schwedenplatz.

Dia dan temannya mendengar suara tembakan. Kemudian mereka mencoba pergi ke tempat yang aman. Dia sendiri bersembunyi di balik pohon.

Melihat tidak ada petugas polisi di sekitar saat penyerang mulai menembak, Joda melihat penyerang bersembunyi di belakang pohon dan mencoba berbicara dengannya dalam bahasa Arab. “Aku katakan kepadanya bahwa aku orang Palestina dan muslim,” kata dia dikutip Albawaba Jumat (6/11).

“Dia tidak mendengarku dan terus menembak. Dia melepaskan setidaknya 20 tembakan,” kata dia.

Baca juga: Bagaimana Mencegah Diri Menjadi Teroris

Namun pada akhirnya Joda membantu petugas itu dengan memindahkannya ke bangku terdekat dan memberinya pertolongan pertama.

Tidak lama kemudian dua petugas polisi tiba dan teroris itu masih bersembunyi.

Para petugas tidak siap ketika pria bersenjata itu menembak salah satu dari mereka.  “Seorang petugas polisi itu jatuh ke tanah dan mengalami pendarahan hebat,” tutur pria berusia 23 tahun itu.

Joda bercerita, “Aku ingin membantu petugas polisi yang terluka dengan muncul dari balik pohon tempat aku bersembunyi, tetapi petugas lain menyuruhku pergi ke tempat yang aman.”

Sebuah ambulans baru datang kemudian, tetapi paramedis terkejut dan tidak dapat mendekati petugas polisi yang terluka. Pada saat itulah dua pemuda Turki bergegas ke lokasi dan membawa polisi yang terluka itu ke ambulans.

Polisi Wina berterima kasih kepada Joda. Atas aksi heroiknya, dia dianugerahi medali kehormatan.

“Aku seorang muslim Palestina dan dua orang Turki yang datang membantu polisi juga muslim. Kami bangga dengan apa yang kami lakukan,” katanya.

“Teror tidak memiliki agama. Ini bukan Islam,” tandasnya, “kami tidak mempelajari agama seperti itu dari nabi kami, dan keluarga kami tidak mengajari kami agama seperti itu.”

Baca juga: Berikut Enam Pertanyaan Jelaskan Ketegangan di Perancis

Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Walikota Wina Michael Ludwig berterima kasih kepada Joda atas bantuannya.

Sedikitnya empat orang tewas dan 17 lainnya luka-luka dalam serangan teror yang mengejutkan publik Austria itu. Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer mengatakan bahwa penyerang yang kemudian dibunuh oleh polisi itu adalah simpatisan ISIS.

Pria berusia 20 tahun itu diketahui polisi saat dia ditangkap tahun lalu karena berusaha melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Dia dibebaskan dari penjara pada bulan Desember lantaran  usianya yang masih muda.

Media lokal mengidentifikasi pelaku serangan teroris Vienna itu sebagai Kujtim F., yang memiliki kewarganegaraan Makedonia Utara dan Austria.

Kontributor

  • Redaksi Sanad Media

    Sanad Media adalah sebuah media Islam yang berusaha menghubungkan antara literasi masa lalu, masa kini dan masa depan. Mengampanyekan gerakan pencerahan melalui slogan "membaca sebelum bicara". Kami hadir di website, youtube dan platform media sosial.