Bagi seorang mukmin, kematian adalah nikmat, sebab berarti telah datang waktu istirahat.
Hakikat Allah Swt menciptakan kematian adalah agar manusia beristirahat. Sebagaimana Dia menciptakan lupa agar manusia terhibur dari kehilangannya, begitu pula Dia telah memberikan kematian agar manusia mengetahui batasan kediriannya. .
Kematian merupakan proses kehidupan yang mengandung banyak kebaikan. Jika tidak ada kematian, maka seseorang akan tersibukkan dengan mengurusi orang lain;
Anak akan mengurusi Bapaknya; pun orang tua sudah tidak mampu lagi menikmati kehidupannya akibat pikun atau kurang pendengarannya.
Kematian memang menakutkan, tapi jika manusia mampu melihatnya dari perspektif berbeda, maka ia akan menemukan kasih sayang Allah dan keindahan yang luar biasa pada sesuatu yang ia takuti tersebut.
Sesungguhnya kematian pasti akan menjemput kita semua. Ini hanya soal waktu dimana dan bagaimana saat Malaikat Izrail mendekat dan mencabut ruh dari jasad kita.
Seberapa sering anda membayangkan kematian menghampiri anda? dan apakah anda sudah siap menghadapi kematian?
Simak penjelasan mengenai indahnya kematian bersama Maulana Syekh Yusri Rusydi Sayyid Gabr al-Hasani, seorang dokter bedah tulang yang juga merupakan ulama hadis Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.
Hanya di Sanad Media, “Membaca Sebelum Bicara”.