Ilmu agama dipelajari dengan sanad pemahaman yang bersambung kepada Rasulullah Saw melalui para sahabat, tabiin, tabi tabiin kemudian para ulama-ulama yang mewariskan pemahaman tersebut dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Ilmu yang bersanad berpindah dari hati yang jernih kepada hati yang lain, dan itu tidak bisa didapatkan kecuali melalui para ulama rabbani sebagai pewaris trah kenabian. Ilmu bukan diperoleh dari buku, lembaran naskah maupun internet, namun dia diwariskan dari hati para guru dan ulama. Inilah yang dinamakan sanad.
Simak penjelasan lengkapnya mengenai pentingnya tradisi sanad dalam belajar Islam bersama Habib Umar bin Salim bin Hafidz, Pengasuh Darul Musthofa, Tarim Hadramaut dan Syekh Thariqah Alawiyah abad ini.