Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Ibadah

Berikut 21 Macam Shalat Sunnah Yang Jarang Diketahui

Avatar photo
53
×

Berikut 21 Macam Shalat Sunnah Yang Jarang Diketahui

Share this article

Shalat sunnah banyak sekali macamnya. Ada yang pelaksanaannya setiap 5 waktu (yakni sebagai pengiring shalat wajib), shalat sunnah ini dinamakan dengan Shalat sunnah Rawatib.

Ada juga shalat sunnah yang pelaksanaannya hanya satu tahun sekali, contohnya seperti shalat hari raya idul fitri, idul adha.

Kemudian ada juga shalat sunnah yang pelaksanaannya insidental (tergantung kondisi), contohnya seperti shalat istisqa’ (meminta hujan sebab kemarau berkepanjangan), kusufain (gerhana Matahari dan bulan), istikharah (meminta petunjuk). Dan masih banyak lagi jenis shalat sunnah yang lainnya.

Namun siapa sangka, ternyata ada shalat sunnah yang jarang dilakukan. Berikut 21 shalat sunnah yang jarang diketahui oleh khalayak:

  1. Shalat sunnah setelah dikumandangkannya adzan, diniati dengan sunnah adzan.
  2. Shalat sunnah setelah keluar dari kamar mandi, baik kamar mandi masjid atau tidak. (pelaksanaannya bukan di kamar mandi, hukumnya makruh jika shalat di kamar mandi).
  3. Shalat sunnah sesudah wudhu.
  4. Shalat sunnah Isyraq, dilakukan pasca terbitnya matahari.
  5. Shalat sunnah sebelum Ihram.
  6. Shalat sunnah zifaf (malam pertama pasutri).
  7. Shalat sunnah setelah keluar dari Ka’bah.
  8. Shalat sunnah ketika menghafal al-Qur’an.
  9. Shalat sunnah pasca mencabut bulu ketiak, mencukur kumis, memotong bulu alat vital dan kepala.
  10. Shalat sunnah di tempat yang seseorang belum menginjakkan kaki di tempat itu sama sekali.
  11. Shalat sunnah di bumi yang di sana tidak menyembah Allah SWT.
  12. Shalat sunnah ketika membunuh atau menyembelih meskipun secara zalim.
  13. Shalat sunnah ketika keluar dari manzil (rumah) atau Ma’qil (kastil, benteng, bukit yang tinggi).
  14. Shalat sunnah pasca keluar dari masjid Rasulullah SAW untuk melanjutkan perjalanan.
  15. Shalat sunnah sebelum melangsungkan akad nikah.
  16. Shalat sunnah sesudah shalat maghrib dengan tujuan menjaga iman. Di setiap rakaat membaca surat al-Qadr satu kali, al-Ikhlas enam kali, Muawwidzatain satu kali, kemudian di sujudnya membaca “Allahumma inni astaudi’uka dini wa imani fahfadzhuma alayya fi hayati wa inda mamati, Ya Allah hamba titipkan agama dan iman hamba kepada-Mu, Mohon jagakanlah keduanya untuk hamba, baik di saat hidup maupun saat meninggal.” Setelah salam mengucapkan “Subhanallah wa bihamdihi, subhanallah al-adzim”.  
  17. Shalat sunnah sesudah maghrib, khusus ketika malam jumat untuk mempermudah ketika menghadapi naza’ (sakaratul maut) dan kejadian pasca kematian (pertanyaan kubur, hari kebangkitan dan pembalasan dll). Di setiap rakaat pasca membaca al-fatihah, membaca surat al-qadr sebanyak 15 kali. 
  18. Shalat sunnah Awwabin, dinamakan juga dengan shalat sunnah ghaflah. Dilaksanakan sesudah shalat maghrib juga, hingga hilangnya mega merah.
  19. Shalat sunnah untuk (dikirimkan pahalanya kepada) orang yang meninggal.
  20. Shalat sunnah isti’adzah (meminta perlindungan kepada Allah SWT), dilaksanakan sesudah shalat dhuha.
  21. Shalat sunnah ketika hendak perjalanan (safar).

Keterangan ini disarikan dari kitab Nihayat az-Zain karya Syekh Nawawi Al-Bantani halaman 105-107. Wallahu A’lam bi As-shawab

Kontributor

  • Ahmad Hidhir Adib

    Asal dari Pasuruan. Sekarang menempuh studi program Double degree di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada program studi PAI dan Fikih Muqaran dan tinggal Wisma Ma’had Aly UIN Malang.