Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Kisah

Tamu istimewa di tengah malam, pelajaran hidup dari Nasrudin Hoja

Avatar photo
69
×

Tamu istimewa di tengah malam, pelajaran hidup dari Nasrudin Hoja

Share this article

Nasrudin Hoja, sosok sufi yang terkenal dengan kisah-kisahnya yang jenaka dan penuh hikmah, telah menjadi ikon kebijaksanaan dalam budaya Islam. Cerita-ceritanya yang sederhana namun sarat makna, telah menghibur dan menginspirasi generasi demi generasi. Melalui artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa kisah menarik dari Nasrudin Hoja dan menggali pesan-pesan moral yang terkandung di dalamnya.

Suatu malam yang gelap gulita, Nasrudin Hoja tengah terjaga. Ia mendengar suara gaduh dari luar rumahnya. Dengan rasa penasaran, ia mengintip dari jendela. Betapa terkejutnya ia saat melihat seorang penjahat sedang berusaha membobol pintu belakang rumahnya.

Tanpa ragu, Nasrudin Hoja membuka pintu depan dan keluar. Penjahat itu terkejut melihat Nasrudin Hoja berdiri di depannya. Dengan nada tenang, Nasrudin Hoja berkata, “Selamat malam. Sudah lama saya menunggu kedatanganmu.”

Penjahat itu terdiam sejenak, merasa bingung dengan reaksi Nasrudin Hoja. Nasrudin Hoja melanjutkan, “Masuklah, jangan sungkan. Aku sudah menyiapkan teh hangat untukmu.”

Dengan penuh keraguan, penjahat itu mengikuti Nasrudin Hoja ke dalam rumah. Mereka duduk di ruang tamu, dan Nasrudin Hoja menyuguhkan teh hangat.

“Jadi, apa yang membawamu ke sini malam-malam begini?” tanya Nasrudin Hoja dengan ramah.

Penjahat itu pun menceritakan alasannya datang. Ternyata, ia sedang dalam kesulitan dan sangat membutuhkan uang. Nasrudin Hoja mendengarkan ceritanya dengan penuh perhatian.

Setelah penjahat itu selesai bercerita, Nasrudin Hoja berkata, “Aku mengerti situasimu. Namun, merampok bukanlah cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah.”

Nasrudin Hoja kemudian mengeluarkan sebuah kantong berisi uang dari sakunya dan memberikannya kepada penjahat itu. Penjahat itu tercengang. Ia tidak menyangka Nasrudin Hoja akan berbuat seperti itu.

“Gunakan uang ini untuk keperluanmu. Namun, ingatlah, hidup yang jujur jauh lebih baik daripada hidup yang penuh dengan kebohongan dan kejahatan,” pesan Nasrudin Hoja.

Penjahat itu sangat tersentuh oleh kebaikan Nasrudin Hoja. Ia berjanji akan berubah dan tidak akan pernah melakukan kejahatan lagi.

Kontributor

  • Rayhan Mubarok

    lahir di Jakarta, 1999. Pernah menempuh studi di Pondok Modern Darussalam Gontor dan Universitas Al-azhar Kairo.