Grand Syeikh al-Azhar mengapresiasi kunjungan Paus Fransiskus ke Irak. Syeikh Ahmed
at-Tayeb menyebut lawatan Pemimpin Gereja Katolik itu sebagai kunjungan bersejarah
dan penuh keberanian.
“Kunjungan
Paus Fransiskus ke Irak mencerminkan kesempatan besar untuk meneguhkan
perdamaian,” kata Syeikh Ahmed at-Tayeb dikutip al-Bayan Jumat
(5/3).
Ketua Umum
Majelis Hukama Muslimin itu menulis dalam akun twitter, “Kunjungan saudara
saya Paus Fransiskus yang bersejarah dan berani ke Irak, membawa pesan
perdamaian, solidaritas, dan dukungan untuk semua masyarakat Irak. Saya berdoa
kepada Allah untuk keberhasilannya sehingga perjalanan ini mencapai maksud dan
tujuan yang diharapkan dalam sejarah perjalanan persaudaraan manusia.”
Majelis Hukama
Muslimin dalam pernyataannya menyampaikan bahwa kunjungan bersejarah Yang Mulia
Paus Fransiskus bertujuan untuk menyembuhkan luka warga Irak setelah
bertahun-tahun dilanda perang dan berupaya memberikan harapan untuk hari esok
yang lebih baik.
“Meski
banyak kendala dan tantangan, Paus Fransiskus bertekad menuntaskan kunjungannya
karena ia percaya pada spirit persaudaraan antar umat manusia. Beliau mengajak
seluruh elemen untuk bersatu dan menegakkan prinsip kewarganegaraan yang setara
tanpa pandang etnik dan agama.” tulis Majelis Hukama Muslimin dikutip al-Ain.
Paus
Fransiskus tiba di Bandara Internasional Baghdad pada Jumat (5/3) dan disambut
oleh Perdana Menteri Mustafa al-Kadhemi.
Rencananya,
ia akan singgah selama empat hari dalam kunjungan kepausan pertama di negara
tersebut dan bertemu dengan sejumlah pejabat pemerintah dan ulama tinggi.
Pada Sabtu
(6/3), Paus Fransiskus bertemu dengan Ayatollah Ali Sistani, ulama terkemuka Syiah
Irak. “Pertemuan penuh sejarah antara menara kubah dan lonceng
gereja.” demikian kalimat dalam spanduk yang terbentang di daerah Najaf.
Paus
Fransiskus juga mengunjungi gereja Sayidat al-Nejat (Our Lady of Salvation)
yang ada di Baghdad dan dijadwalkan akan berkunjung ke Niniwe. Minoritas
Kristen tinggal di daerah itu dan pada 2014 lalu dipaksa oleh kelompok teroris
ISIS untuk berpindah agama atau dibunuh.
Selain itu,
Paus Fransiskus dijadwalkan akan memimpin kebaktian di sejumlah gereja.
Ini adalah
perjalanan kedua Puas Fransiskus ke negara Timur Tengah sesudah dua tahun lalu,
ia bersama bersama Imam Besar al-Azhar, Dr. Ahmed at-Tayeb melakukan kunjungan
ke Uni Emirat Arab. Di sana mereka berdua menandatangani Dokumen Persaudaraan Manusia
pada tanggal 4 Februari 2019.
Penandatanganan
Dokumen Persaudaraan Manusia itu menghasilkan antara lain kerjasama bersama
antara kedua institusi agama dalam banyak masalah kemanusiaan, dan pembentukan
Komite Tertinggi Persaudaraan Kemanusiaan.