Dewan Ulama Senior Arab Saudi menyatakan bahwa Ikhwanul Muslimin adalah organisasi teroris yang tidak mewakili Islam. Kehadiran IM dipandang sebagai kelompok yang menimbulkan perpecahan, menyerukan pemberontakan terhadap pemimpin yang sah, dan melahirkan kejahatan terorisme.
Dalam pernyataan resmi pada Selasa (10/11), Dewan Ulama yang diketuai oleh Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh ini menekankan bahwa Ikhwanul Muslimin bertujuan untuk memicu konflik dan menyebarkan kekerasan di seluruh dunia.
Sejak 2014 Arab Saudi sudah menetapkan IM sebagai kelompok teroris. Lalu disusul oleh Uni Emirat Arab, Mesir dan Bahrain. Negara-negara tersebut telah mendesak warganya untuk menjauh dari organisasi IM dan tidak bersimpati pada tindakannya.
“Ikhwanul Muslimin adalah kelompok teroris dan tidak mencerminkan nilai-nilai Islam,” salah satu bunyi pernyataan Dewan Ulama Senior Arab saudi dikutip Asharq Al-Awsat Rabu (11/11).
Organisasi yang beranggotakan 21 ulama Arab Saudi itu menggambarkan IM sebagai kelompok yang menjadikan agama sebagai topeng untuk menutupi agendanya yang justru dalam praktiknya bertentangan dengan ajaran Islam. IM tidak segan melakukan “hasutan, kekerasan dan tindakan terorisme”.
Lebih lanjut, Dewan Ulama Senior Arab Saudi mengatakan bahwa IM adalah “kelompok sesat yang memicu perselisihan di banyak negara, mengganggu stabilitas keamanan nasional dan menggambarkan masyarakat Islam sebagai masyarakat jahiliyah”.
Baca juga: Efek Tragis Keteledoran Intelektual Hasan Al Banna
Dewan ulama yang sekarang dipimpin oleh cucu Muhammad bin Abdul Wahab itu menggarisbawahi bahwa sejarah IM penuh dengan bahaya dan perselisihan. “Dari awal mereka tidak tertarik pada akidah Islam serta ilmu al-Quran dan sunnah. Tujuan mereka adalah mencapai kekuasaan.” tandasnya.
“IM telah banyak melahirkan kelompok-kelompok ekstremis di pelbagai negara.” imbuhnya.
Dewan Ulama Senior Arab Saudi memperingatkan agar berhati-hati dari organisasi IM dan melarang supaya jangan berafiliasi atau bersimpati kepada mereka.
Menjadi Materi Khotbah Shalat Jumat Mendatang
Pada Jumat depan, para khatib di masjid-masjid wilayah Arab Saudi akan menyampaikan khotbah tentang pentingnya bersatu dalam kebenaran. Mereka juga akan memperingatkan bahaya perpecahan yang dapat mengacaukan barisan ketaatan kepada pemimpin negara. Termasuk peringatan dari kelompok-kelompok yang telah menyimpang seperti Ikhwanul Muslimin.
Para pengkhotbah akan merujuk pada pernyataan yang dikeluarkan oleh Dewan Ulama Senior Arab Saudi tentang status Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris.
Diberitakan alarabiya Rabu (11/11), hal ini sesuai dengan arahan Menteri Urusan Agama dan Dakwah Islam, Dr. Abdul Latif Al Sheikh hari ini untuk seluruh khatib masjid.
Baca juga: Kelompok Wahabi dan Ikhwanul Muslimin
Bantahan Ikhwanul Muslimin
Pihak Ikhwanul Muslimin membantah pernyataan Dewan Ulama Senior Arab Saudi dan balik menyatakan bahwa organisasinya adalah kelompok dakwah reformis dan bukan teroris.
Juru bicara IM Talaat Fahmi mengatakan bahwa organisasinya menolak seluruh tuduhan yang dilayangkan oleh Dewan Ulama Senior Arab saudi. “Manhaj organisasi kami berdasar pada Kitabullah dan sunnah.” kata dia dikutip Anadolu Selasa (10/11).
“Sejak berdiri pada 1928, Ikhwanul Muslimin berdakwah dengan cara hikmah dan bijak tidak ekstrem dan tidak pula berlebih-lebihan. Justru kami yang menjadi korban dari kekerasan dan terorisme,” imbuhnya.