Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Berita

Khawatir dengan Serangan Teroris, Muslim Perancis Jaga Gereja

Avatar photo
14
×

Khawatir dengan Serangan Teroris, Muslim Perancis Jaga Gereja

Share this article

Sebagai seorang muslim Perancis, Elyazid Benferhat mual ketika mendengar serangan teroris mematikan di gereja Notre Dame Nice awal pekan lalu. Dia kemudian memutuskan untuk mengambil inisiatif menjaga tempat ibadah pemeluk Kristen.

Benferhat beserta seorang temannya mengumpulkan sejumlah pemuda muslim Perancis untuk berjaga di luar katedral kota mereka selama akhir pekan Hari Raya Semua Orang Kudus (All Saints). Langkah dia ini bertujuan untuk secara simbolis menjaga dan memberikan perlindungan serta menunjukkan solidaritas dengan para pengunjung gereja Katolik.

Umat Kristen ​​di gereja abad ke-13 itu sangat tersentuh. Pastor paroki mengatakan bahwa sikap para pemuda muslim itu memberinya harapan di saat kekacauan yang melanda.

Benferhat yang berbicara dengan aksen Perancis selatan yang khas, menyebut dirinya “lebih Perancis dari apa pun”. Ibunya lahir di Aljazair sedangkan dia lahir di Perancis dan tumbuh hanya berbicara bahasa Perancis. Dia bekerja di perusahaan minyak Perancis Total dan pelatih di klub sepak bola lokal.

Baca juga: Dari Pemakai Narkoba Berubah Religius, Riwayat Pelaku Serangan Nice Perancis

“Saya muslim dan kami telah melihat Islamofobia dan terorisme di negara ini,” kata dia dikutip Arab News Jumat (6/11).

Dia mengaku kesal karena dalam beberapa tahun terakhir, setiap kali kekerasan ekstremis melanda Perancis, kaum muslim akan menghadapi stigmatisasi baru. “Meskipun tidak ada hubungannya dengan kami,” lanjut dia.

Berangkat dari pembunuhan seorang guru sejarah di Paris setelah menunjukkan karikatur Nabi Muhammad untuk sebuah diskusi tentang kebebasan berekspresi dan pembunuhan tiga orang di Notre Dame Basilica di Nice, Benferhat mengatakan dia sangat muak sehingga dia ingin melakukan sesuatu “agar semua orang bangun.”

Dia bercerita, “Kami perlu melakukan sesuatu selain memberi penghormatan kepada para korban. Kami akan melindungi gereja.”

Lalu dia dan temannya  merekrut relawan dari tema-teman dan anggota klub sepak bola yang dilatihnya. Mereka kemudian berkoordinasi dengan polisi setempat, setelah pemerintah meningkatkan keamanan di tempat-tempat keagamaan yang sensitif.

“Sangat bagus, anak-anak muda ini menentang kekerasan,” kata pendeta katedral, Pendeta Luis Iniguez kepada Associated Press.

Ketika foto Benferhat dan temannya menjaga gereja dimuat oleh sebuah surat kabar lokal, Iniguez kemudian memasangnya di dalam katedral. “Orang-orang senang melihat itu,” katanya.

Baca juga: Al-Azhar Kecam Pembakaran Masjid di Perancis

Meski aksinya dicaci oleh beberapa suara sayap kanan, Benferhat mengatakan mayoritas menanggapi positif aksinya.

Benferhat dan teman-temannya para pemuda muslim berencana untuk melakukan aksi penjagaan gereja di masa yang akan datang dan ingin melakukannya lagi pada perayaan Natal.

Saat ini semua layanan keagamaan di Perancis dilarang setidaknya hingga 1 Desember untuk memperlambat infeksi virus Covid-19 yang mengalami lonjakan pesat.

Apapun yang dia lakukan selanjutnya, kata pemuda muslim Perancis itu, “Berangkat dari panggilan hati.”

Kontributor

  • Redaksi Sanad Media

    Sanad Media adalah sebuah media Islam yang berusaha menghubungkan antara literasi masa lalu, masa kini dan masa depan. Mengampanyekan gerakan pencerahan melalui slogan "membaca sebelum bicara". Kami hadir di website, youtube dan platform media sosial.