Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Berita

Hampir Setengah Pemuda Arab Ingin Pindah ke Negara Lain

Avatar photo
21
×

Hampir Setengah Pemuda Arab Ingin Pindah ke Negara Lain

Share this article

Lebih dari 40 persen dari 200 juta pemuda Arab di Timur Tengah dan Afrika Utara memiliki pemikiran untuk berpindah ke negara lain. Arab Youth Survey 2020 menemukan bahwa empat dari 10 pemuda dalam kisaran usia 18-24 tahun mempertimbangkan untuk pergi dari negara asalnya. Korupsi pemerintah dan pandemi Covid-19 menjadi faktor utama.

Survei ini dilakukan oleh agen komunikasi Dubai Asda’a Burson Cohn & Wolfe  dalam dua tahap. Pertama dengan melakukan jajak pendapat terhadap 3.400 respoden dari kalangan pemuda Arab antara Januari dan Maret. Disusul kemudian survei 600 responden pada bulan Agustus tentang bagaimana pandemi Covid-19 memengaruhi mereka.

Dikutip Middle East Eye Rabu (7/10), suvei itu menemukan bahwa Lebanon yang tengah dilanda krisis menunjukkan jumlah responden tertinggi yang menyatakan keinginan untuk pergi (77 persen). Diikuti oleh 69 persen warga Libya, 66 persen warga Yaman, dan 65 persen warga Irak.

Baca juga: Katedral Notre-Dame, Bagaimana Peradaban Barat Mencurinya dari Timur

Sebaliknya, pemuda dari negara-negara Teluk adalah yang paling kecil kemungkinan untuk beremigrasi. Sebanyak 97 persen warga Uni Emirat Arab dan 94 persen warga Arab Saudi tidak memiliki pemikiran pergi dan tinggal di negara lain. Selama sembilan tahun terakhir, UEA juga menjadi destinasi pilihan nomor wahid bagi lebih dari 45 persen pemuda Arab, mengungguli Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris.

Survei yang dilakukan di 17 negara Arab di Timur Tengah dan Afrika Utara ini menemukan bahwa kekecewaan terhadap kinerja pemerintah yang buruk dan korupsi yang merajalela serta dan resesi ekonomi yang luas adalah beberapa alasan mengapa banyak anak muda mempertimbangkan untuk pindah. “Yang paling dominan adalah alasan ekonomi, kemudian korupsi pemerintah, lalu masalah kesempatan pendidikan, pengalaman baru di dunia luar dan alasan keamanan,” demikian pernyataan survei itu dikutip Aljazeera Selasa (6/10).

Di antara mereka yang mempertimbangkan untuk berpindah, 60 persen mengatakan ingin pergi sementara, sementara hampir 50 persen respoden dari negara-negara Levant (Yordania, Lebanon, Palestina, Syria dan Irak) menyatakan keinginan mereka untuk pergi selamanya.

Baca juga: 100 Tahun Deportivo Palestino, Klub Sepak Bola Orang Palestina Di Chili

Ketika ditanya tentang dampak Covid-19 terhadap pertimbangan berpindah ke negara lain, hampir sepertiga pemuda Arab mengatakan mereka kemungkinan besar memilih migrasi. Sebanyak 20 persen dari seluruh pemuda yang disurvei mengatakan mereka atau anggota keluarga mereka telah kehilangan pekerjaan sejak wabah melanda negara mereka.

Sebanyak 41 persen anak muda Aljazair, satu dari tiga pemuda Yordania, dan 33 persen pemuda Mesir mengungkapkan keinginan mereka untuk bermigrasi karena Covid-19. Berbeda dari pemuda dari Arab Saudi, kecil dari mereka yang berpikir untuk berpindah karena pandemi (9 persen).

Kontributor

  • Redaksi Sanad Media

    Sanad Media adalah sebuah media Islam yang berusaha menghubungkan antara literasi masa lalu, masa kini dan masa depan. Mengampanyekan gerakan pencerahan melalui slogan "membaca sebelum bicara". Kami hadir di website, youtube dan platform media sosial.