Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Berita

Nol Kasus Corona pada Hari Pertama Umrah Dibuka

Avatar photo
24
×

Nol Kasus Corona pada Hari Pertama Umrah Dibuka

Share this article

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi sukses menyelenggarakan hari pertama pelaksanaan ibadah umrah. Hari Ahad kemarin menandai kali pertama umrah dibuka setelah dihentikan sementara sejak tujuh bulan lalu karena pandemi Covid-19.

Tidak ditemukan ada infeksi atau masalah kesehatan yang dilaporkan pada hari pertama umrah dibuka kembali di kota suci Makkah. Ahad kemarin, Arab Saudi mengizinkan warga dan para pemukim untuk mulai melakukan umrah dengan kapasitas 6.000 jamaah perhari. Adapun kloter umrah dari jamaah luar negeri akan dimulai pada 1 November.

Wakil Menteri Haji dan Umrah Dr. Abdul Fattah bin Sulaiman Mashat mengatakan kepada Asharq Al-Awsat Senin (4/10) bahwa semua pihak berwenang yang terlibat dalam penyelenggaraan Umrah berhasil melaksanakan tugas di tengah masa sulit yang ditimbulkan oleh pandemi.

Laporan nol infeksi menjadi bukti keberhasilan dari strategi Kerajaan Arab Saudi dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat sejak jamaah umrah datang di lima pusat pertemuan.

“Mereka inilah yang memungkinkan hari pertama umrah berjalan dengan lancar dan tenang,” lanjut Mashat.

Menertibkan para jamaah di pusat-pusat pertemuan memungkinkan penyelenggara untuk memverifikasi izin mereka secara akurat dan melacak mereka selama mereka tinggal di Mekkah. Seusai cek kesehatan di Puskesmas, jamaah dipandu menuju Masjidil Haram, didampingi oleh pemandu kesehatan.

Sejauh ini, lebih dari 200.000 izin umrah telah diproses dan dikeluarkan. Pihak berwenang tidak akan berhenti mengeluarkannya sampai jumlah jamaah yang diizinkan tercapai. Pelaksanaan umrah diatur untuk kembali ke kapasitas operasional penuh dalam tiga tahap.

Baca juga: 18 Oktober Mendatang, Arab Saudi Izinkan Umrah dari Luar Negeri

Tahap pertama, jumlah jamaah dibatasi 1.000 orang pergelombang dan akan diperpanjang hingga 14 hari. Setelah itu, 15.000 jamaah akan ditampung setiap hari selama dua minggu berikutnya. Kapasitas operasi akan pulih sepenuhnya setelah empat minggu. “Ini semua tergantung pandemi,” imbuhnya.

Juru bicara resmi Otoritas Kesehatan Makkah Hamad al-Otaibi mengatakan jika ada jamaah yang diduga terinfeksi terdeteksi, akan dirujuk ke pusat kesehatan terdekat dan menjalani tes lebih lanjut.

Kepemimpinan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi telah mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan untuk melindungi para jamaah. Pihaknya telah mengerahkan 400 pekerja yang ditugaskan
mendisinfeksi Masjidil Haram 15 menit setelah setiap gelombang jamaah keluar dari sana. Mereka akan membersihkan seisi ruangan masjid sepuluh kali per hari.

Sebanyak 300 kotak sabun didistribusikan di pintu-pintu masjid, tempat shalat dan toilet, 900 liter hand sanitizer dan 1.000 liter sterilizer karpet serta 2.5000 liter desinfektan untuk permukaan barang akan digunakan setiap hari selama tahap pertama umrah.

Baca juga: Inovasi Terbaru Saudi Jelang Pembukaan Ibadah Umrah 2020

Kontributor

  • Redaksi Sanad Media

    Sanad Media adalah sebuah media Islam yang berusaha menghubungkan antara literasi masa lalu, masa kini dan masa depan. Mengampanyekan gerakan pencerahan melalui slogan "membaca sebelum bicara". Kami hadir di website, youtube dan platform media sosial.