Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

Lima hal yang disampaikan Habib Umar bin Hafidz pada Tabligh Akbar Majelis Rasulullah di Jakarta

Avatar photo
28
×

Lima hal yang disampaikan Habib Umar bin Hafidz pada Tabligh Akbar Majelis Rasulullah di Jakarta

Share this article

‘Waiting habib’. Tulis salah satu akun dalam rekaman chat youtube Nabawi TV yang sedang menyiarkan langsung Tabligh Akbar Majelis Rasulullah Saw. bersama Habib Umar bin Hafidz. Mewakili seluruh masyarakat Indonesia sebagai ungkapan kerinduan, kebahagiaan sekaligus puncak harapan bisa hadir langsung bermuwajahah dengan beliau dalam majelis yang dilaksanakan di Masjid Istiqlal Tersebut.

Tentu. Kita semua bahagia bahkan seandainya tidak ada satupun petuah yang beliau sampaikan. Cukup dengan beliau bersedia menginjakkan kaki kembali ke negri kita ini. Kalau soal pengajian, petuah ataupun nasehat bisa kita dengar dari manapun beliau berada, dari manapun beliau menyampaikan. Tapi ini soal barokah, kehadiran beliau di negri ini menjadi obat tersendiri bagi kita dari nyilu apapun selama ini. Kedatangan beliau membawa sejuk harum keteladanan Rasulullah Saw.

‘Alhamdulillah al-ladzi jama’ana li yandhura ilaina’. Kalimat pembuka sang Habib penuh khusyuk, yang diterjemahkan langsung oleh murid beliau, Habib Jindan bin Novel ‘alhamdulillah yang telah mengumpulkan kita untuk memberikan pandangan rahmatnya kepada kita’.

Dalam kesempatan itu beliu lebih banyak berdoa -sekitar 45 menit beliu hanya berdoa- disambut seruak amin dari seluruh jama’ah. Yah, ini yang kita tunggu-tunggu. Tak sedikit dari jama’ah yang tanpa henti meneteskan air mata. Silahkan yang melewatkan kesempatan ini bisa mengikuti doa beliau lewat video-video yang beredar. Boleh, semoga keberkahannya sama, istijabahnya tak berbeda.

Sebagai selingan dari doa yang dipanjatkan, beliau menyampaikan beberapa hal. Setidaknya ada lima poin yang berhasil penulis catat.

Pertama. al-Habib menjelaskan bahwa yang pertama kali diciptakan oleh Allah Swt. adalah nur Muhammad, yang darinya Allah Swt. ciptakan seluruh alam semesta. Maka sudah selayaknya kita bershalawat kepada Rasulullah. Mencintai beliau dan meneladaninya.

Jika ingin membaca lebih lanjut bagaimana nur Muhammad diciptakan dan bagaimana semesta yang lain diciptakan darinya, pembaca bisa mengintip penjelasan kitab Daqaiq al-Akhbar karya Syekh Abdurrahim bin Ahmad al-Qadhi.

Kedua. Beliau, Habib Umar bin Hafidz menyampaikan sebuah hadis yang menjelaskan bahwa siapa saja yang membaca ya arhamarrahimin sebanyak 3 kali, maka Allah Swt. mengirimkan malaikan kepadanya dan berkata ‘sesungguhnya arhamurrahimin (sang maha penyayang) sedang di hadapanmu silahkan kamu minta apa saja’.

Baca juga: 

Ketiga. Beliau kembali menyampaikan hadis rasulullah yang menjelaskan bahwa Allah Swt.  memiliki 360 pandangan rahmat (kasih sayang) setiap harinya. Apabila satu saja diraih oleh seorang hamba, maka ia akan beruntung dengan keberuntungan yang tiada kesialan lagi setelahnya.

Keempat. Sebagai harapan dan keyakinan, beliau menyampaikan bahwa majelis tersebut (majelis rasulullah yang sedang berlangsung) akan menjadi rahmat untuk seluruh masyarakat Indonesia bahkan untuk seluruh ummat hingga yang sudah berada di alam kubur. Amin.

Kelima. Lagi-lagi beliau menyampaikan sebuah hadis, yang didalamnya menceritakan seorang sahabat tatkala dipersilahkan oleh Rasulullah untuk meminta apa saja, maka ia berfikir dan berkata ‘seandainya aku minta dunia kepadamu ya Rasulallah maka kelak akan sirna dan menjadi sia-sia. Apa yang harus kami minta kepadamu sedangkan kami dulu berada dalam kelompok jahiliah sebelum akhirnya sampai pada cahaya islam’. Namun Rasul tetap berkata ‘silahkan kamu minta apa saja yang kamu mau’. ‘Jika itu harus wahai Rasul maka aku minta pertemanan dan bersamamu di surga’. Rasulullah masih bertanya ‘apa ada yang lain’. ‘hanya itu ya rasulallah’ tegas sahabat. Maka Rasul bersabda ‘Jika demikian, bantulah aku atas dirimu (untuk mewujudkan permintaanmu) dengan memperbanyak sujud’.

Hadis yang secara subtansi sama dengan apa yang disampaikan  oleh al-Habib Umar bin Hafidz di atas adalah hadis Dari Rabi’ah bin Ka’ab al-Aslami;

كُنْتُ أَبِيتُ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَأَتَيْتُهُ بِوَضُوئِهِ وَحَاجَتِهِ ، فَقَالَ لِي : سَلْ ، فَقُلْتُ : أَسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ فِي الْجَنَّةِ ، قَالَ : أَوْ غَيْرَ ذَلِكَ ، قُلْتُ : هُوَ ذَاكَ ، قَالَ : فَأَعِنِّي عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ

Aku pernah bermalam bersama Rasulullah Saw. lalu aku menyiapkan air wudlu` dan keperluan beliau. Lalu beliau berkata kepadaku, ‘Mintalah sesuatu!’ Maka akupun menjawab, ‘Aku meminta kepadamu agar aku bisa bersamamu di Surga’. Beliau menjawab, ‘Ada lagi selain itu?’. ‘Itu saja cukup ya Rasulallah’, jawabku. Maka Rasulullah bersabda, ‘Jika demikian, bantulah aku atas dirimu (untuk mewujudkan permintaanmu) dengan memperbanyak sujud’ [HR. Muslim, no. 489]

Kontributor

  • Syarif Hidayat

    Santri PP. Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo. Bertempat tinggal di pulau Sapudi, Sumenep, Jawa Timur. Sedang Berjuang Mengkaji Fikih dan Ushul Fikih