Kenapa Membaca disebut sebagai metode kehidupan? Seperti yang kita ketahui sejak sekolah dasar, yaitu dogma yang diberikan oleh para guru bahwa buku adalah Jendela ilmu, dimana di dalamnya kita bisa mengetahui semuanya tanpa harus terjun di tempat tersebut, dan hal itu adalah benar. Seperti contohnya ketika kita membaca sejarah, kita diajak untuk ke peristiwa masa lalu tanpa berada di tempat itu dan waktu itu, begitu juga Ketika membaca tradisi negara lain, kita tidak pernah mengunjungi tempat itu, tetapi kita bisa mengetahui tradisi dan nama-nama tempat tersebut.
Lalu bagaimanakah cara membaca sebagai metode kehidupan? Apakah dengan membaca kita bisa mendapatkan cara menghadapi kehidupan? Ataukah justru kita akan dibuat susah dengan metode yang diberikan oleh buku? Untuk mengetahui pastinya mari kita baca artikel ini.
Membaca menurut Cendekiawan
Membaca adalah salah satu metode untuk meningkatkan pengetahuan, dengan membaca kita mendapatkan informasi seputar topik yang dibahas. Berikut beberapa pendapat cendekiawan seputar membaca :
“ Membaca merupakan seluruh aktivitas yang dilakukan pembaca untuk memperoleh informasi yang terkandung dalam sebuah bahan bacaan. Produk membaca merupakan hasil dari proses membaca yakni pemahaman atas isi bacaan” (Yunus, 2012 :148).
“Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media Bahasa tulis” (Tarigan, 1984:7).
“ Membaca adalah suatu kegiatan atau cara dalam mengupayakan pembinaan daya nalar” (Tampubolon : 1987:6).
Dan di dalam Al-Quran ayat yang pertama turun adalah kata IQRO yang artinya Bacalah, itu menunjukkan betapa pentingnya membaca, walaupun membaca hanyalah salah satu perantara untuk memperoleh pengetahuan, namun tulisan adalah keabadian, dimana kita bisa mendapatkan ilmu dari sumbernya, seperti contoh Ketika kita menghendaki membaca kitab karya Imam Ghozali, kita bisa langsung membaca buah pemikiran beliau melalui kitabnya.
Kemudian kenapa Membaca dijadikan sebagai metode kehidupan?
Menurut Bastaman (2007) “makna hidup adalah hal-hal yang dipandang
penting, benar, dan didambakan, memberikan nilai khusus serta dapat dijadikan tujuan hidup seseorang. Apabila berhasil ditemukan dan dipenuhi, maka kehidupannya menjadi berarti dan menimbulkan perasaan Bahagia”.
Dari pengertian Bastaman ini bisa diambil kesimpulan bahwa kehidupan adalah sebuah tujuan yang mana dipandang penting, benar dan didambakan untuk menuju kebahagiaan, karena itu manusia memilih cara untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan adanya banyak buku, kita bisa memilih judul sesuai kebutuhan hidup, buku mana yang bisa dipilih lalu dijadikan sebagai metode untuk mencapai kebahagiaan yang diinginkan. Penulis tidak menulis sesuatu melainkan untuk saling membantu satu sama lain agar bisa mendapatkan kebahagiaan tersebut, kebahagiaan bisa mencakup kebahagiaan dunia maupun akhirat.
Cara membangun semangat membaca
Setelah kita mengetahui betapa pentingnya membaca dalam metode kehidupan, selanjutnya yaitu bagaimanakah cara membangun semangat membaca?
Dalam kitabnya Dr. Rhoghib as-sarojani yang berjudul Al-Qiroah Manhaj Al-Hayat, beliau memberikan sepuluh Langkah cara membangun semangat membaca :
1. Menghadirkan niat
Niat membaca bisa dibangun dengan dorongan alasan yang kuat dan menancap tajam diingatan bahkan dianggap sebagai makanan sehari-hari, Ketika kita tidak makan maka kita merasa lapar. Lalu alasan apa sajakah yang dapat menjadi perantara untuk menghadirkan niat?
• Saya membaca karena ALLAH SWT. Memerintahkan kepada kita untuk membaca, maka dari itu saya membaca karena taat kepada ALLAH SWT.
• Saya membaca supaya bermanfaat bagi diri baik di dunia maupun di akhirat, maka tidaklah beruntung di dunia tanpa ilmu, dan tidak beruntung pula di akhirat tanpa ilmu.
• Saya membaca supaya bermanfaat bagi sekitarku, ayah ibuku, anak-anakku, saudara-saudaraku, kerabat serta sahabat-sahabatku, orang yang saya kenal, dan yang tidak saya kenal, maka jadilah seperti pemakai parfum kesturi yang mana tidak ada seorang pun kecuali mendapat manfaat dengan mencium aroma harumnya.
• Saya juga membaca supaya bermanfaat bagi bangsaku, karena bangsa yang tidak membaca adalah bangsa yang tidak ditakuti, dan bangsa yang bertekuk lutut mengikuti yang lain.
Dan masih banyak lagi alasan yang bisa kita bangun untuk mendorong semangat kita dalam membaca.
2. Menetapkan rencana membaca
Menetapkan rencana membaca sangatlah penting untuk menyukseskan keistiqomahan dalam membaca, dengan mengatur waktu kapan kita membaca, kita bisa menyelesaikan bacaan. Mungkin ini akan terasa sulit bagi pemula untuk berkonsisten dalam membaca, namun Ketika dilakukan dengan konsisten dan sabar, kita mendapatkan buah hasil yang manis dalam membaca. Pembaca hendaknya menentukan waktu dan dateline menyelesaikan bacaan disesuaikan dengan ketebalan buku, jangan memberikan dateline yang cepat untuk buku yang tebal karena bisa menyebabkan frustasi, dan akhirnya malas dalam membaca, begitu juga sebaliknya jangan menentukan dateline yang lama untuk buku yang tipis karena itu hanya membuang-buang waktu yang seharusnya bisa untuk membaca buku yang lain.
3. Menentukan waktu yang kosong dan tetap untuk membaca
Hendaknya kita menentukan waktu kosong yang mana kita bisa konsisten di waktu itu untuk membaca, seperti waktu setelah sholat subuh sampai terbitnya matahari, sejam sebelum maghrib, diantara maghrib dan isya, atau membaca setelah sholat isya, atau bisa juga membaca di tengah – tengah kesibukan seperti berdagang Ketika tidak ada pelanggan, atau di waktu penantian jengukan dan lain sebagainya.
Banyak sekali waktu yang bisa digunakan untuk membaca jika kita memang menghadirkan niat di setiap waktu, dan hendaknya kita selalu membawa buku di mana pun dan kapan pun sehingga kita bisa menyempatkan membaca di sela-sela waktu kosong.
4. Konsisten
Hidup dan kegiatan yang ada dalam kehidupan akan selalu berputar, karena itu kita tidak bisa menghabiskan seluruh hidup kita untuk membaca, dan dibutuhkanlah kekonsistenan dalam membaca, Ketika kita belum konsisten dan belum terikat dalam konsisten membaca, kita akan merasa membaca itu membosankan dan akhirnya akan meninggalkannya. Dibutuhkan kesabaran dan teruslah istiqomah sampai mebaca itu bagaikan makan dan minum yang Ketika kita tidak melakukannya kita tidak bisa hidup.
5. Keseriusan
Membaca bukanlah hobi melainkan kewajiban, kewajiban di sini bukanlah hal yang Ketika tidak dikerjakan mendapatkan dosa, namun kewajiban di sini adalah kebutuhan dimana Ketika kita tidak membaca, kita tidak mempunyai asupan untuk akal, sehingga akal semakin lemah dan lemah.
Dr.Roghib As-sarojani menasehati kita dalam kitabnya supaya serius dalam mencari ilmu melalui bacaan, Ketika kita tidak memahami maksudnya maka hendaknya segera menuliskan di catatan kita untuk ditanyakan ke orang yang lebih tahu maksudnya, sehingga kita bisa memahami keseluruhan kalimat per kalimat yang ada di buku.
6. Tertib dalam jadwal
Hendaknya kita membuat daftar kegiatan dalam sehari-hari di Kertas lalu ditempel di dinding supaya tertib, begitu juga jadwal buku yang hendak dibaca, berapa waktu yang dibutuhkan setiap hari untuk membaca.
7. Buat perpustakaan yang beragam dalam rumah
Hendaknya kita mengosongkan satu kamar untuk dijadikan perpustakaan, besar-kecil, mewah-sederhana itu tidaklah penting, yang terpenting adalah isi dari buku-buku yang dijadikan koleksi di perpustakaan tersebut. Buku-buku yang direkomendasikan yaitu buku yang berbeda-beda dalam fan keilmuwan, walaupun setiap fan ilmu hanya satu buku, karena manusia itu mudah untuk bosannya, sehingga Ketika kita bosan dalam satu fan ilmu, kita bisa membaca fan ilmu lainnya.
8. Mentransfer ilmu dari buku yang telah dibaca ke orang lain
Dengan cara ini, semangat kita dalam membaca lebih tinggi karena ilmu kita bermanfaat bagi orang lain, dan ALLAH SWT. Menjanjikan bagi orang yang menyampaikan ilmunya maka akan mendapatkan ilmu yang tidak diketahuinya, maksudnya orang tersebut akan bertambah ilmunya sebab menyampaikan ilmu yang telah diketahui.
9. Saling tolong menolong sesama teman dan saudara dalam membaca
Kita bisa membentuk suatu kelompok belajar di mana setiap orang mendapatkan jatah per halaman, lalu didiskusikan seminggu sekali, atau seminggu dua kali dan lainnya. Dengan cara ini, setiap individu termotivasi untuk belajar.
10. Mentransfer ilmu dari ulama
Dengan mentransfer ilmu dari ulama bisa meningkatkan motivasi dalam membaca, karena kita awalnya tidak suka membaca, lalu Ketika kita mendengarkan ulama berdakwah, kita memahami ilmu yang disampaikannya, sehingga menimbulkan rasa penasaran terhadap fan ilmu tersebut, akhirnya memancing kita untuk membaca fan ilmu tersebut.
Inilah 10 hal yang dapat mendorong semangat kita untuk belajar, Adapun urutan Bacaan yang direkomendasikan oleh Dr. Roghib As-sarojani untuk dibaca adalah sebagai berikut:
1. Al-Quran
2. Hadis Rasulullah
3. Ilmu syariat (Tafsir Al-Quran, Tauhid, Fiqih, Tasawuf)
4. Buku-buku pelajaran di sekolah
5. Sejarah Islam dan non-Islam
6. Kabar terkini ( Politik, Perekonomian, Sosial dan lainnya)
7. Buku tentang pendapat orang ( Baik tentang Sekularisme, Sosialisme, pemikiran Barat, Kenegaraan dan lainnya )
8. Buku tentang kecurigaan soal Islam (Islam itu Radikal dan lainnya) dan cara menanggapinya.
9. Buku Pendidikan Anak
10. Buku hiburan ( Novel, Puisi dan lainnya).
Dari pemaparan di atas dapat kita lihat betapa pentingnya membaca bagi semua kalangan baik muda sampai lansia, karena membaca adalah perantara yang menghubungkan antara penulis dan pembaca yang tidak pernah bertemu langsung, sebab tidak sezaman ataupun jarak yang jauh dan lain sebagainya yang telah di paparkan di atas