Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

Pahala untuk orang yang menghadiri majelis ilmu di bulan Ramadhan

Avatar photo
44
×

Pahala untuk orang yang menghadiri majelis ilmu di bulan Ramadhan

Share this article

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam. Di bulan inilah, umat Islam di seluruh dunia diwajibkan untuk berpuasa selama satu bulan penuh. Di bulan ini pula mereka berlomba-lomba mengerjakan ibadah dan amal kebaikan seperti shalat, membaca al-Quran, bersedekah, memberikan santunan kepada fakir-miskin dan lain sebagainya.

Hal tersebut tidak mengherankan, mengingat bulan Ramadhan adalah bulan amal ibadah dilipatgandakan, pintu kebaikan dibuka seluas-luasnya, dosa-dosa diampuni, dan doa-doa diijabahi. Umat Islam tidak rela jika melewatkan bulan Ramadhan begitu saja, tanpa diisi dengan amal ibadah sebanyak-banyaknya. 

Selain memperbanyak ibadah seperti membaca al-Quran, iktikaf di masjid, shalat-shalat sunnah, sedekah, dan ibadah lainnya, kegiatan menuntut ilmu atau belajar ilmu agama memang termasuk salah satu cara memuliakan dan menghormati bulan Ramadhan.

Bagi sebagian muslim, Ramadhan bukan hanya bulan untuk meningkatkan semangat ibadah saja. Namun, mereka juga memanfaatkan Ramadhan sebagai momentum untuk memperluas dan memperdalam ilmu agama.

Sudah menjadi tradisi bahwa Ramadhan juga merupakan momentum yang dijadikan lazimnya pondok-pondok pesantren menggelar pengajian kitab tertentu yang tidak saja dibuka untuk para santrinya saja, melainkan juga diperuntukkan bagi masyarakat umum.

Dalam kitab Durratun Nasihin disebutkan hadits yang bersumber dari Anas bin Malik Ra. dari Nabi Muhammad Saw bersabda,

 من حَضر مَجلس العلم في رمضان كتب الله تعالى له بكلِّ قدم عبادة سنة، ويكُون معي تحت العرشِ، ومن دَاوم عَلى الجَماعة في رمضان أعطاهُ الله تعالى بكلّ ركعة مَدينة تملأ من نعم الله تعالى

Artinya: “Barangsiapa menghadiri majelis ilmu pada bulan Ramadhan, niscaya Allah Swt akan menulis pada setiap langkah telapak kakinya sebagai ibadah satu tahun dan ia akan bersamaku di bawah arasy. Dan barangsiapa yang selalu melakukan shalat secara berjamaah pada bulan Ramadhan, niscaya akan diberi Allah Swt sebuah kota yang dipenuhi oleh nikmat-nikmat-Nya.”

Kegiatan rutin sehari-hari tidak boleh terganggu lantaran menjalankan ibadah puasa di bulan suci. Jangan jadikan puasa sebagai biang keladi menurunnya semangat dalam ngaji. Justru harus lebih giat dan menjadi pemicu semangat, karena pahala ngaji di bulan suci itu berlipat-lipat. Rasa lapar dan dahaga sebagai akibat berpuasa, tidak semestinya menurunkan semangat kita dalam melakukan kegiatan rutin sehari-hari. Sebab, disitulah ujian bagi orang yang berpuasa.

Mari muliakan bulan Ramadhan, salah satunya dengan menghadiri majelis ilmu. Sudah seharusnya kita bertanya pada diri kita, akankan kita rela puasa kita hanya sekedar menahan lapar dan dahaga? Ataukah hanya sekedar menyisakan kenangan dan kerinduan, yakni kenangan akan waktu imsak dan kerinduan akan azan maghrib? Tentunya tidak bukan?! Wallahu a’lamu bishshowab.

Bulus, 10 Ramadhan 1443 H

Kontributor

  • Muhammad Ryan Romadhon

    Mahasantri Ma’had Aly Ponpes Al-Iman Bulus Purworejo Jawa Tengah. Sekarang tinggal di Ponpes Al-Iman Bulus Gebang Purworejo Jawa Tengah.