Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

Allah membagi-bagi amal sebagaimana rezeki

Avatar photo
32
×

Allah membagi-bagi amal sebagaimana rezeki

Share this article

Ada orang yang Allah mudahkan untuknya puasa sunnah tetapi tidak dimudahkan untuknya sholat malam. Ada orang yang dimudahkan baginya bersedekah tetapi tidak dimudahkan baginya berpuasa, dan seterusnya.

Seorang ahli ibadah bernama Abdullah bin Abdul Aziz Al-Umari menulis surat kepada Imam Malik yang isinya menasihati Imam Malik agar lebih banyak menyepi dalam ibadah, Imam Malik yang hari-hari sibuk mengisi majelis kemudian menjawab surat tersebut:

إن الله قسم الأعمال كما قسم الأرزاق، فرب رجل فتح له في الصلاة ولم يفتح له في الصوم، وآخر فتح له في الصدقة ولم يفتح له في الصوم، وآخر فتح له في الجهاد

“Sesungguhnya Allah Swt telah membagi-bagi amal sebagaimana Ia telah membagi-bagi rezeki. Ada orang yang dimudahkan baginya sholat tetapi tidak dimudahkan baginya puasa, ada orang yang dimudahkan baginya shodaqoh tetapi tidak dimudahkan baginya puasa, dan ada orang yang dimudahkan baginya berjihad.”

Baca juga: Gus Baha: Jangan Khawatir Soal Rezeki

فنشر العلم من أفضل أعمال البر، وقد رضيت بما فتح لي فيه، وما أظن ما أنا فيه بدون ما أنت فيه، وأرجو أن يكون كلانا على خير وبر، ويجب على كلِّ واحدٍ منَّا أن يرضى بما قُسِمَ له، والسَّلام.

“Menyebarkan ilmu adalah di antara amal kebaikan yang paling afdhal, dan saya telah ridha dengan apa yang Allah pilih untuk saya di sana. Saya tidak menganggap bahwa apa yang diberikan kepada saya lebih rendah dari apa yang diberikan kepadamu, saya berharap kita berdua selalu dalam ketaatan dan kebaikan, wajib bagi kita untuk ridha terhadap amal apa yang Allah bagi untuk kita. Wassalam”

Baca juga: Tirakat Ulama Al-Azhar dalam Menuntut Ilmu

Bagian amal bagi penuntut ilmu adalah belajar, dan itu sebaik-baiknya amal. Maqom yang paling tinggi adalah maqom ilmu. Tarekat terbaik adalah tirakat ta’lim wa ta’allum (belajar dan mengajar). Sibukkan diri di sana!

Hal yang sering hilang dalam benak tholib ketika belajar adalah bahwa belajar itu ibadah. Duduk lama di majelis ilmu jauh lebih baik dari ibadah-ibadah sunnah. Para masyaikh kita mengatakan bahwa bangun malam untuk belajar, mengahafal, dan murajaah ilmu itu lebih baik dari sholat sunnah tahajjud. Wiridnya penuntut ilmu adalah belajar.

Baca juga: Dari Ibnu Sina hingga Mbah Moen: Kisah Orang-orang yang Tidak Berhenti Belajar

Jika Allah memilihmu dalam amal agung ini, maka fokuslah di sana, ikhlaskan niat, ummat ini butuh dengan para ulama yang benar, tempat mereka mengadu dan merujuk, sungguh Allah tidak ridha disembah dengan kebodohan.

أن ابن دقيق العيد لما وصل إليه {الشرح الكبير} للإمام الرافعي المسمى ب{العزيز} اشتغل بمطالعته، و صار يقتصر من الصلوات على الفرائض فقط

[الفوائد المكية، ص: ٢٤]

“Sungguh, ketika kitab Al-Aziz miliknya Imam Ar-Rofi’i telah sampai di tangan Imam Ibnu Daqiq Al-‘Id, sang Imam langsung menyibukkan diri dengan menelaah kitab tersebut sehingga beliau hanya mencukupkan diri dengan sholat-sholat fardhu saja.”

مقامك حيث أقامك

 

Kontributor

  • Amru Hamdany

    Mahasiswa Fakultas Syariah Islamiyah, Universitas Al-Azhar Kairo Mesir. Asal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Suka mengkaji fikih.