Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

TGB Muhammad Zainul Majdi: agamamu tercermin dari akhlakmu

Avatar photo
49
×

TGB Muhammad Zainul Majdi: agamamu tercermin dari akhlakmu

Share this article

 

TGKH Muhammad Zainul Majdi, atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) dalam sesi ceramahnya mengungkapan bahwa ajaran agama Islam menyeru kepada seluruh umatnya agar menjadi muslim yang baik. Sebab hal itu adalah inti nilai paling penting dalam ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. 

Ulama muda jebolan Universitas Al-Azhar ini menyebut, betapa Rasulullah Saw bakal menangis jika melihat umatnya—yang jumlahnya sekitar 1,4 milyar—tidak bisa menjadi contoh muslim dan mukmin yang baik. Data yang gigantik itu dirasa percuma jika nilai kebaikan belum tercermin dari setiap pemeluknya.

Baca juga: TGB Muhammad Zainul Majdi: Pancasila Sudah Sesuai dengan Syariat Islam

Lebih lanjut TGB memberi teladan kepada para jamaah yang hadir pada waktu itu agar tidak berwatak congkak dan pongah. Mengumbar diri sebagai orang paling beraqidah, merasa paling bertakwa, dan merasa sholatnya paling tekun di antara sesamanya.

“Aqidah itu tidak untuk dipamerkan dan disombongkan. Demikian halnya dengan ritual ibadah.” tegas ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar Mesir itu dilansir dari Channel TGB lil wathan

Cukuplah itu disimpan rapat-rapat sebagai hubungan pribadi antara seorang hamba dengan Allah Swt.

Pandangan ulama menerangkan bahwa agama Islam terdiri atas tiga hal utama; aqidah, ritual ibadah, dan akhlak. Baik yang pertama maupun kedua, keduanya sama-sama tidak semestinya disombongkan dan dipamerkan.

Baca juga: TGB Zainul Majdi: Agamamu Tergantung Siapa Gurumu

Pertama, keimanan itu letaknya di hati, siapa pun tidak ada yang kuasa menakarnya, bahkan seorang yang mengaku keimanannya paling baik. Kedua, mempertontonkan ibadah besar potensi seorang hamba akan tergelincir pada jurang penyakit hati, yaitu riya’.

Bagi mantan Gubernur NTB ini, ada satu hal yang boleh dipamerkan—dalam artian dan makna positif. Yaitu memperlihatkan akhlak baik dan perangai yang mulia. Cucu dari pendiri Nahdhatul Wathan ini kemudian mencontohkan satu sikap akhlak terpuji, yaitu kejujuran.

“Dengan cara yang seperti apa memamerkan kejujuran itu, ya dengan cara mempraktikannya. Mengatakan apa adanya” ungkap TGB

Ambil contoh profesi pedagang, apabila ia tahu bahwa barang dagangannya berkualitas bagus  maka katakanlah bagus. Apabila berkualitas sebaliknya maka sampaikanlah apa adanya kepada setiap calon pembelinya. Inilah contoh sederhana dari memamerkan kejujuran.

Dengan mensyiarkan akhlak-akhlak bagus seperti inilah maka hati dan jiwa orang di seluruh dunia akan jatuh hati dan terpikat kepada agama Islam.

Saya jadi teringat ada satu maqolah yang berbunyi:

لا تحدثني عن الدين كثيراً ، ولكن دعني أرى الدين في سلوكك وأخلاقك

“Jangan banyak bicara tentang agama kepadaku, biarkanlah aku melihatnya dalam perilaku dan akhlakmu.”

 

Kontributor