Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

Gus Ghofur: Jangan Melabeli Orang sebagai Islam KTP

Avatar photo
25
×

Gus Ghofur: Jangan Melabeli Orang sebagai Islam KTP

Share this article

Proses beragama setiap orang itu berjalan dinamis dan berbeda-beda. Sehingga perjalanan beragama satu orang sebaiknya tidak menjadi alat legitimasi dan justifikasi atas orang lainnya.

Di kalangan umat muslim, penyematan label antara Islam KTP dan Islam sungguhan masih kerap terjadi dan laris dipakai. Oleh mereka, pemisahan identitas ini diukur dari standar taat dan tidaknya seorang muslim dalam menjalankan kewajiban-kewajiban syariat agamanya.

Menurut Gus Ghofur Maimoen, pelabelan seperti itu mestinya tidak perlu disebarluaskan sebagai legitimasi terhadap keagamaan seseorang. Sebab Islam adalah agama yang tidak sekadar identitas.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar 3 ini juga menyampaikankan nasehat abahnya, Syaikhona Maimoen Zubair rahimahullah, tentang larangan menyebut seseorang sebagai Islam KTP. Sebutlah sebagai Islam saja, tanpa perlu diimbuhi apa-apa di belakangnya.

Seseorang yang belum bisa menjalankan perintah ibadah seperti salat dan kewajiban lainnya, pesan Gus Ghofur, jangan lantas disebut ia sebagai Islam KTP. Karena Nabi Muhammad Saw sendiri mengajarkan sikap sederhana dan tidak pernah mempermasalahkan identitas seseorang.

“Kalau belum salat, ya sebut saja belum salat, tetapi jangan lantas disebut sebagai Islam KTP. Nabi itu sederhana,” tegas Gus Ghofur.

Teladan dan Kesederhanaan Sikap Nabi

Di sesi pengajian ini, putra kelima Mbah Moen ini juga mengisahkan bagaimana sikap Nabi saat ditanyai oleh orang jahiliyah bernama Muawiyah bin al-Hakam, tentang keinginan memerdekakan salah seorang budaknya.

Akhirnya budak itu dibawa ke hadapan Nabi dan ditanyai beberapa soal oleh Rasulullah.

“Allah ada di mana?” tanya Rasulullah.

Dia menjawab, “Ada di langit.”

Kemudian ia ditanya lagi oleh Nabi, “Aku siapa?”

“Anda Rasulullah.” jawabnya.

“Dia ini Islam, merdekakan dia.” kata Nabi.

Dari kisah di atas, menurut Gus Ghofur kita bisa ambil pelajaran bahwa Nabi sendiri tidak sampai menanyakan yang bermacam-macam. Dan Juga, Rasulullah tidak menyebut ia sebagai Islam yang jenis ini dan itu.

Maka sebaiknya apabila kita mendapati orang yang masih bolong salatnya, atau masih kurang sesuai. Jangan pernah sebut Islam KTP dan jangan melabeli kadar keagamaannya. Menurut Gus Ghofur langkah yang lebih pas adalah dengan cara mengajarinya dan menuntun bagaimana caranya agar sesuai. 

Kontributor