Beristigfar setelah shalat mengisyaratkan bahwa kita tidak boleh memandang diri telah melakukan sesuatu yang baik. Demikian kata Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr al-Hasani hafizahullah.
Shalat itu merupakan kenikmatan, secara logika mestinya kita bersyukur. Lalu kenapa beristigfar?
Syekh Yusri menjelaskan bahwa karena bagaimanapun melaksanakan shalat, kamu tidak bisa menunaikan secara sempurna. Jadi kamu beristigfar karena ada kekurangan dalam shalat yang kamu kerjakan. Kamu beristigfar dari memandang dirimu telah melakukan shalat sehingga jangan sampai kamu beri’timad (bertumpu) pada perbuatanmu.
Sayyiduna Rasulullah saw. mengajarkan agar jangan sampai kamu congkak sambil membusungkan perutmu setelah melakukan shalat seakan merasa diri merupakan ahli surga. Seperti itu artinya kamu bertumpu pada amal perbuatanmu. Bertumpulan pada Allah! Berbuat baiklah dan beristigfarlah dari memandang amal baikmu!
Warga Mesir yang dididik oleh para wali mengajarkan peribahasa, Buatlah kebaikan dan buang kebaikan itu di laut!” Maksudnya lupakan kebaikan itu, jangan kamu ingat!
Baca juga: Syekh Yusri Jelaskan Solusi Sempitnya Rezeki Ala Baginda Nabi
Begitulah arti peribahasa itu. Jangan pernah kamu mengingat kebaikan itu ataupun berharap ada balasan di dunia. Jangan pernah peduli, biarlah itu menjadi urusan Allah!
Ketika ada anugerah datang padamu, maka jangan memandang itu karena kebaikan yang kamu lakukan, tapi itu murni karunia dari Allah SWT untukmu.
Jangan kamu mengatakan, “Aku kan pagi tadi shalat Shubuh berjamaah atau aku baca zikir, makanya ujianku dimudahkan Allah”. Kalau begitu kamu kurang ajar!
Kemudahan ujian itu merupakan karunia dari Allah SWT, murni diberikan padamu bukan karena kamu sudah shalat.
Jangan pernah mengatakan bahwa Allah SWT memberimu karena kamu melakukan sesuatu tapi Dia SWT memberimu murni dari anugerah-Nya.
Apakah kamu pernah meminta sesuatu pada-Nya saat kamu masih berbentuk janin di dalam perut ibumu? Saat itu kamu tidak punya lisan untuk meminta agar diberi mata yang sehat, hati yang sehat, jantung yang sehat, tangan dengan lima jari yang sehat dan bergerak.
Baca juga: Syekh Yusri: Ajakan Mendirikan Khilafah Tak Mungkin Terwujud
Allah SWT mengatur segalanya saat kamu di perut ibumu tanpa kamu bicara dan meminta tanpa kamu telah melakukan suatu amal perbuatan.
Allah SWT menjadikanmu seorang muslim tanpa kamu pernah meminta. Dialah yang memberimu murni dari karunia-Nya, bukan karena amal kebaikanmu.
Jadi makna istigfar itu adalah kamu melupakan shalat itu, tidak memandangnya dan tidak bertumpu padanya. Kamu tidak mengira telah melakukan sesuatu, tapi itu semua murni karunia Allah SWT.
Baca tulisan menarik lainnya tentang Syekh Yusri di sini.