Berikut ini adalah teks, terjemahan, dan kutipan tafsir menurut Syekh Muhammad Mutawali asy-Sya’rawi, tentang orang-orang yang berjuang untuk menolong agama Islam dengan memperjuangkan kebenaran di jalan Allah.
Pada ayat berikut, Allah memberikan jaminan kepada orang-orang yang berjuang membela kebenaran, akan mendapatkan pertolongan dari-Nya. Selain itu, Allah juga memberikan jaminan berupa kuat dan tentramnya hati dalam melakukan upaya-upaya tersebut.
Dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
“Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad [47]: 7)
Tafsir Syekh Mutawalli Asy-Sya’rawi
Syekh Muhammad Mutawalli asy-Sya’rawi dalam kitab Tafsir al-Khawathir lisy-Sya’rawi mengatakan, pada ayat di atas, Allah hendak memberikan suatu peringatan berupa jaminan bahwa dalam diri setiap manusia bisa memiliki suatu upaya yang bisa memasukkan mereka kepada surga maupun neraka. Jaminan itu digaransi Allah akan dipenuhi, sebagaimana apabila Allah berjanji, maka akan menepati dan tidak pernah lupa pada janji-Nya. Orang yang mengingat-Nya akan diingat pula oleh-Nya, begitu juga dengan orang-orang yang menolong-Nya, ia akan mendapatkan pertolongan dari-Nya.
Oleh karenanya, barang siapa yang memulai untuk melakukan ketaatan, maka sesungguhnya rahmat dan pemberian Allah begitu dekat dengannya. Ketika seorang hamba mendekat kepada-Nya, Dia juga akan mendekatinya. Begitu juga sebaliknya, orang yang menjauh dari-Nya, maka Allah akan menjauh, sehingga rahmat dan hidayah-Nya akan menjauhi pula.
Demikian yang dimaksud “iman” dalam konteks akidah menurut Syekh Muhammad Mutawalli asy-Sya’rawi, bahwa iman dan hidayah tidak bisa didapatkan dan tidak pula bisa dengan gampang tertanam dalam jiwa manusia kecuali disertai dengan upaya untuk selalu mendekatkan diri kepada-Nya.
Kenapa Allah Perlu Ditolong?
Syekh Muhammad Mutawalli asy-Sya’rawi juga menjelaskan pada ayat di atas, perihal kenapa Allah perlu ditolong, apakah Allah tidak mampu? Bukankah Dia memiliki sifat qudrah (mampu) untuk melakukan apa saja yang Dia kehendaki. Allah juga mampu untuk menghilangkan semua kekafiran dan menjadikan semua manusia iman kepada-Nya, lantas kenapa perlu ditolong?
Menurut Syekh Mutawalli, ayat di atas tidak berarti Allah membutuhkan pertolongan manusia untuk membela dan menyebarkan agama-Nya, Allah juga tidak membutuhkan semua upaya umat Islam untuk berperang melawan orang kafir. Akan tetapi, pada ayat di atas, Allah hendak mengetahui siapa saja umat Islam yang rela berjuang untuk menegakkan kebenaran dan siapa pula orang-orang yang tidak menghiraukan ajaran Islam.
Oleh karenanya, Syekh Muhammad Mutawalli menegaskan bahwa ayat di atas menjadi representasi otoritas perihal keimanan. Siapa pun yang keimananya kuat, maka ia akan memiliki keinginan untuk selalu menegakkan ajaran Islam, sekalipun Allah tidak membutuhkan-Nya. Sebab sebagaimana yang telah dijelaskan, Allah sangat mampu untuk melakukan semuanya.
Selain itu, Syekh Mutawalli juga menjelaskan bahwa pada kenyatannya iman merupakan otoritas murni dari Allah SWT, dan Allah benar-benar mampu untuk menjadikan semua manusia beriman, akan tetapi tingkatan dari masing-masing mereka akan berbeda. Oleh karenanya, pada ayat di atas, Allah hanya memberikan pertolongan untuk orang-orang yang menginginkan pertolongan-Nya. Dan, orang yang akan mendapatkan pertolongan-Nya, hanyalah orang-orang yang mau berjuang di jalan-Nya.
Dengan demikian, siapa saja yang berjuang untuk menyebarkan kebenaran ajaran Islam, maka ia tidak akan sendiri, pertolongan Allah selalu bersama dengannya. Allah tidak akan membiarkan siapa pun berjuang sendirian.
Maksud Menolong-Nya
Ayat di atas, menjadi kabar gembira kepada umat Islam, bahwa orang-orang yang menolong dan berjuang di jalan-Nya, akan selalu bersamaan dengan pertolongan-Nya, Allah juga akan menguatkan hati mereka dari berbagai ujian yang akan dihadapinya. Akan tetapi, apakah yang dimaksud menolong pada ayat di atas?
Syekh Muhammad Mutawalli mengartikan bahwa yang dimaksud menolong pada ayat di atas adalah berjuang menegakkan ajaran Islam dengan tujuan murni karena Allah, serta tidak pernah menoleh kepada manusia, dan bukan pula untuk mendapatkan pujian dari mereka. Hal ini sebagaimana tergambar dalam jiwa-jiwa para sahabat. Mereka benar-benar berjuang untuk menegakkan ajaran Islam tanpa menghiraukan pujian maupun cacian. Mereka benar-benar ikhlas karena mengharap rahmat dan hidayah-Nya.
Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam bisshawab.
Baca tulisan menarik lainnya tentang tafsir Syekh Sya’rawi di sini.