Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

Tafsir Syekh Sya’rawi Surat Al-Fatihah, Rahasia Pengulangan 3 Nama Allah

Avatar photo
47
×

Tafsir Syekh Sya’rawi Surat Al-Fatihah, Rahasia Pengulangan 3 Nama Allah

Share this article

Berikut ini adalah teks, terjemahan, dan kutipan tafsir menurut Syekh Muhammad Mutawalli asy-Sya’rawi, perihal pembukaan Al-Qur’an, atau yang juga dikenal dengan ummul Qur’an, yaitu surat Al-Fatihah.

Surat Al-Fatihah selain sebagai pembuka surat-surat dalam Al-Qur’an, juga menjadi salah satu bacaan wajib dan pokok dalam shalat. Bahkan setiap rakaat shalat terdapat bacaan surat Al-Fatihah. Tanpanya, shalat apa pun tidak akan sah.

Lebih dari itu, surat Al-Fatihah juga mengandung banyak pelajaran mulia. Di dalamnya ada pokok-pokok agama dan cabangnya, menjelaskan tentang ibadah dan akidah, syariat dan keimanan, dan sifat-sifat Allah Yang Luhur .

Selain itu, di dalam surat pertama ini juga ada permohonan selamat untuk meraih hidayah dan dijauhkan dari jalan-jalan orang yang tersesat.

Allah SWT berfirman,

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (1) الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (2) الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (3) مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (4) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (5) اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (6) صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ (7)

 

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, (2) Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, (3) Pemilik hari pembalasan. (4) Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. (5) Tunukilah kami jalan yang lurus, (6) (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (QS. Al-Fatihah [1]: 1-7)

Tafsir Syekh Mutawalli asy-Sya’rawi atas Surat Al-Fatihah

Syekh Muhammad Mutawalli asy-Sya’rawi dalam kitab Tafsir al-Khawathir lisy-Sya’rawi, halaman 8-25, mengatakan bahwa ayat ini memiliki beberapa kandungan yang sangat penting untuk diketahui. Hal ini guna memahami maksud surat Al-Fatihah secara utuh dan benar.

Poin-poin kandungan surat Al-Fatihah di antaranya adalah,

Pengulangan Nama Allah

Ada tiga nama Allah yang disebutkan dalam surat Al-Fatihah, bahkan ada dua nama yang diulang-ulang. Hal ini tentunya memiliki makna yang berbeda dengan penyebutan nama yang pertama. Nama-nama itu ialah, (1) Allah; (2) Ar-Rahman; dan (3) Ar-Rahim. Tiga nama tersebut terkumpul dalam bacaan Basmalah yang menjadi ayat pertama surat Al-Fatihah.

Selain itu, ketiga nama Allah yang mulia tersebut diulang kembali pada ayat setelahnya, tepatnya pada ayat kedua dan ketiga.

Menurut Syekh Sya’rawi, dengan pengulangan tersebut Allah hendak menegaskan bahwa sifat (nama-nama)-Nya yang telah disebutkan memiliki makna dan kandungan yang berbeda.

Kandungan Pengulangan 3 Nama di Atas

Menurut Syekh Mutawalli, lafal jalalah (Allah) pada basmalah memiliki makna permohonan kepada Allah, bahwa manusia tidak memiliki kemampuan apa pun apabila tidak diberi pertolongan oleh-Nya.

Hal itu diletakkan di awal basmalah karena menjadi dalil anjuran selalu memohon kepada-Nya sebelum memulai setiap pekerjaan. Dengannya, Allah akan membantu semua urusan manusia dengan segala kuasa-Nya.

Sedangkan yang dimaksud dengan Ar-Rahman dan Ar-Rahim pada basmalah adalah untuk mengingatkan kembali kepada manusia perihal rahmat dan ampunan Allah yang sangat luas. Dengan mengingatnya, manusia tidak akan malu dan putus asa untuk memohon pertolongan kepada-Nya sekalipun ia pernah melakukan maksiat. Sebab, besarnya maksiat dalam diri manusia, akan kalah jika dibandingkan dengan rahmat Allah.

Adapun yang dimaksud lafal jalalah (Allah) ada ayat kedua, yaitu menunjukkan bahwa Allah dipuji dari sisi dzat, sifat, nikmat, rahmat, takdir, keputusan dan bahkan Allah dipuji sebelum Ia menciptakan makhluk yang akan memujinya.

Sedangkan yang dimaksud dengan Ar-Rahman dan Ar-Rahim pada ayat ketiga, memiliki arti yang lebih vertikal. Artinya, kedua sifat tersebut merupakan sifat mutlak Allah SWT kepada hamba-Nya. Misalnya, Allah menciptakan manusia setelah sebelumnya tiada, kemudian memberi mereka kenikmatan yang tidak terhitung jumlahnya.

Selain itu, Menurut Syekh Mutawalli, ada kandungan tersendiri di balik kedua nama tersebut bersamaan dengan “rabbul alamin-tuhan seluruh alam”, yaitu untuk memberikan sebuah penegasan bahwa Allah memang Tuhan seluruh alam. Artinya, Allah yang menjadikan mereka semua, sehingga Ia memberikan semua nikmat atas kebesaran rahmat-Nya, tanpa memandang agama mereka, sembahan mereka dan latar belakangnya, semua mendapatkan nikmat tanpa terkecuali.

Interaksi Manusia dengan Allah

Selain penjelasan di atas, Syekh Mutawalli juga menjelaskan bahwa dalam surat Al-Fatihah terdapat interaksi spiritualitas antara Allah dan Manusia. Menurutnya, dalam hadits qudsi Allah SWT Berfirman,

“Ketika hambaKu berkata, ‘al-hamdu lillahi rabbil alamin’ Allah berfirman kepadanya, hamba-Ku telah memberikan pujian kepada-Ku. Ketika hamba-Ku berkata, ‘maliki yaumiddin’ Allah berfirman, hamba-Ku telah memuliakan-Ku. Ketika hamba-Ku berkata, ‘iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’inu’, Allah berfirman dan berjanji kepadanya, ini adalah hak-Ku dan hamba-Ku, maka apa yang diminta menjadi bagiannya. Ketika ia berkata, ‘ihdinasshiratal mustaqim – selesai’ Allah kembali menegaskan, ini adalah hak-Ku dan hamba-Ku, maka apa yang diminta menjadi bagiannya.”

Menurut Syekh Mutawalli, hadits qudsi ini menjadi sebuah jaminan keselamatan dari Allah SWT, bahwa dengan membaca surat Al-Fatihah, seseorang bisa mendapatkan jaminan hidayah menuju jalan yang lurus sebagaimana yang tergambar pada ayat keenam. Jalan lurus itu sebagaimana tergambar pada ayat terakhir, yaitu jalan orang-orang yang telah Allah beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Demikian penjelasan Syekh Muhammad Mutawalli asy-Sya’rawi perihal maksud dan kandungan yang ada dalam surat pertama Al-Qur’an. Dengan mengetahuinya, semoga menjadikan kita lebih dekat dan bisa meningkatkan ibadah dan ketakwaan kepada Allah SWT. Wallahu A’lam bisshawab.

Baca tulisan menarik lainnya tentang tafsir Syekh Sya’rawi di sini.

Kontributor

  • Sunnatullah

    Pegiat Bahtsul Masail dan Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Bangkalan Madura.