Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

Sibuknya Rasulullah Saw di Padang Mahsyar

Avatar photo
33
×

Sibuknya Rasulullah Saw di Padang Mahsyar

Share this article

Ada satu manusia yang nantinya adalah orang yang paling sibuk di Akhirat.

Sibuk untuk apa? Iya, sibuk untuk menyelamatkan umatnya.

Siapakah dia? Dia adalah Rasulullah Muhammad ﷺ.

Pada hari itu, seorang suami lari dari istrinya, istri lari dari suaminya, anak lari dari orangtuanya, orangtua lari dari anaknya, pasangan lari dari pasangannya, sahabat lari dari sahabatnya.

ﻟﻜﻞ ﺍﻣﺮﺉ ﻣﻨﻬﻢ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺪﻳﻦ
(Pada hari itu semua orang)
ﺷﺄﻥ ﻳﻐﻨﻴﻪ
(Sibuk mengurus diri sendiri).

Semua orang, Nabi Adam, Nabi Nuh, semua Nabi dan semua manusia pada hari itu sibuk dengan dirinya sendiri.

Tapi Rasulullah, satu-satunya orang yang pada hari itu sangat sibuk mondar-mandir. Sibuknya luar biasa. Beliau sibuk banget. Gimana sibuknya Rasulullah?

Ketika sedang di padang mahsyar, Rasulullah langsung mencari, “Mana Umatku… Mana Umatku.”

Dikumpulkanlah semua umatnya kemudian, Nabi sujud kepada Allah dalam sujud yang sangat lama.

Hingga Allah mengatakan, “Ya Muhammad bangkitlah dari sujudmu. Mintalah maka akan aku beri!”

“Ya Allah, aku tidak akan bangkit dari sujudku sebelum aku mendapatkan apa yang Engkau janjikan!”

“Wahai Muhammad, mintalah!”

“Ya Allah berikan aku kesempatan untuk memberi minum kepada umatku. Mereka kehausan Ya Allah, kasihan mereka kepanasan dibawah terik matahari.”

Akhirnya Allah mengatakan, “Ya Muhammad, ini Telaga Al-Kautsar, beri minum kepada umatmu.”

Beliau memanggil umat-umatnya untuk memberikan minum kepada mereka satu persatu.

“Wahai umatku… Wahai umatku…”

Betapa luar biasa kepedulian Nabi kepada umatnya. Rasulullah padahal sudah dijamin masuk Syurga, Syurganya syurga Firdaus. Sudah ditunjukkan kepadanya nikmat Syurga Firdaus. Tapi beliau tak rela, beliau ingin umatnya ikut bersamanya merasakan nimatnya Syurga tersebut.

Ditampakkan kehadapan beliau, “Ini Firdaus. Ini surgamu wahai Muhammad.”

Nabi tak tersenyum sedikit pun.

Beliau bertanya lagi, “Umatku di mana Ya Allah? Ini Firdaus. Umatku dimana Ya Allah.”

“Mereka di padang Mahsyar.”

Nabi langsung keluar dari surrga mencari umatnya. Ia memberi minum satu persatu.

“Wahai umatku. Wahai umatku, umatku.”

Betapa bahagianya beliau. Beliau ketemu umatnya seperti ketemu kekasih lama.

Terus memberi minum, sekali teguk kita takkan haus lagi selamanya.

Ketika seorang ibu, ayah, kekasih meninggalkan kita, Rasulullah sibuk mencari kita. “Di mana Fulan? Di mana Fulan?”

Setelah memberi minum Rasulullah ﷺ sujud kembali. Sujudnya lama sekali.

Sambil menangis di hadapan Allah, “Ya Rabbi.. Ya Rabbi.. Ya Rabbi..”

Lalu Allah mengatakan, “Bangun Ya Muhammad. Akan kuberikan apa yang kamu minta.”

“Ya Allah, selamatkanlah umatku dari sirath.”

Kata Allah, “Maka tunggulah di ujung sirath.”

Nabi menunggu kita di ujung sirath, sambil mengatakan,
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺳﻠﻢ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺳﻠﻢ
“Ya Allah selamatkan. Ya Allah selamatkan.”

Barang siapa yang amalnya banyak, ia berhasil melewati sirath. Ada juga yang jatuh ke dalam neraka.

Ketika tahu umatnya masih banyak yang di dalam neraka, langsung ia sujud kembali di hadapan Allah, sujud yang sangat lama.

Allah mengatakan, “Ya Muhammad, bangkitlah, dari sujudmu. Apa yang kau inginkan?”

“Ya Allah, selamatkanlah seseorang dari api neraka yg di dalam hatinya ada imam walau sekecil biji kurma.”

Akhirnya kata Allah, “Selamatkan mereka!”

Nabi langsung pergi ke pintu neraka dan menyelamatkan mereka.

Ketika bertemu dengan Rasulullah mereka dalam keadaan habis disiksa luar biasa. Wajah mereka, tubuh mereka rusak parah.

Rasulullah melihat mereka dengan air mata kasihan. Memeluk mereka dan dipersilahkan masuk ke surga.

Setelah selesai, Nabi kembali ke hadapan Allah. Di bawah arasy-Nya Nabi bersujud kembali yang lama. Dalam sujud lama itu kemudian Nabi menangis.

“Ya Allah selamatkanlah umatku dari api neraka yang di dalam hatinya ada iman sekecil biji jagung!”

Maka keluarlah lagi sekian ribu sekian juta umat Nabi Muhammad.

Setelah itu Nabi kembali lagi ke arasy Allah,
“Ya Muhammad, bangkit. Apa yang engkau inginkan?”

“Keluarkanlah umatku yg ada di dalam neraka yang di dalam hatinya ada iman sekecil biji sawi (Zarrah).”

Kata Allah, “Aku izinkan.”

Lari lagi Rasulullah ke neraka menyelamatkan umatnya kembali.

Dan kembali bersujud lagi, “Ya Allah.”

Kata Allah, “Ya Muhammad, apa lagi ya Muhammad. Bukankah aku sudah menyelamatkan banyak dari umatmu.

“Ya Allah, demi kasih sayang-Mu yang engkau miliki, selamatkanlah umatku yang mereka tidak punya amal, kecuali hanya mengatakan ﻻ ﺍﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ.”

Kata Allah, “Aku izinkan.”

Nabi Muhammad kemudian lari lagi ke neraka menyelamatkan kita dengan seizin Allah.

ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺻﻞ ﻋﻠﻰ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﻋﻠﻰ ﺍﻝ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ

Ya Rasulullah
Terkadang aku merenung
Masih pantaskah aku untuk merindukanmu.
Masih pantaskah aku mengharapkan syafaatmu.
Masih pantaskah aku untuk menunduk terpaku mengucapkan sholawat ketika namamu disebut.

Di tengah deretan kesalahan yang telah kuperbuat?
Di tengah rangkaian kelalaian yang ku ukir.
Di tengah kemaksiatan-kemaksiatan yang senantiasa menambah panjang deretan dosa-dosaku.

Ya Rasulullah perkenankan aku mencintaimu semampuku.
Dengan segala kelemahan dan kenaifanku.
Dengan segala kealphaan dan kelalaianku.

Ya Rasulullah
Aku memiliki mimpi
Kelak ketika di Yaumul akhir
Aku akan memanggil engkau jauh di sudut sana
Di antara jutaan lautan manusia
Aku akan berteriak: Ya Rasulullah, Ya Rasulullah!

Dan aku berharap
Aku sungguh berharap
Engkau akan menoleh ke arahku, dan berkata, “Itu umatku!”
Sungguh aku ingin ya Rasul
Aku ingin menjadi bagian dari barisan panjang umat yang mendapatkan syafaatmu

Aku ingin menjadi bagian dari umat yang tersenyum berdiri di belakangmu
Salam cinta dari kami
Salam rindu dari kami
Untukmu ya sayyidina ya Rasulullah.

Amin ya Rabbal alamin.
ﺍَﻟﻠﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪ

Kontributor

  • Redaksi Sanad Media

    Sanad Media adalah sebuah media Islam yang berusaha menghubungkan antara literasi masa lalu, masa kini dan masa depan. Mengampanyekan gerakan pencerahan melalui slogan "membaca sebelum bicara". Kami hadir di website, youtube dan platform media sosial.