Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

Etika Belajar Imam As-Suyuthi dan Peringatan untuk Para Guru

Avatar photo
31
×

Etika Belajar Imam As-Suyuthi dan Peringatan untuk Para Guru

Share this article

Dikisahkan bahwa Imam As-Suyuthi tidak pernah melewatkan waktu untuk mengulang-ngulang pelajaran matan. Seperti matan Jurumiyah, matan Waraqat, matan Alfiyah dan matan-matan yang lain. Begitu juga para imam berkelas selain beliau.

Memang riil adanya, bahwa pelajar sekarang dan dahulu jauh berbeda, kecual beberapa orang saja yang masih mengikuti metode ulama berkelas seperti Imam Asy-Suyuthi.

Pelajar zaman sekarang sudah jauh berbeda dari pelajar terdahulu. Jika disodorkan materi yang sudah pernah mereka pelajari, mereka justru menganggap sudah tidak relevan. Tak jarang yang memberikan materi seperti itu dicemooh. “Masa begini saja, baru tahu sekarang,” demikian antara lain kalimat yang terlontar.

Padahal para ulama telah memberi pesan bahwa setiap kali seseorang mengulangi pelajaran yang sudah pernah dipelajari, dapat mengantarkan dia pada banyak faedah yang belum pernah terbesit sebelumnya.

Baca juga: Tadabur Kitab Syajaratul Ma’arif: Indikator Amal Kebaikan

Dalam hal ini, salah satu ulama besar hadits Al-Azhar, Prof. Dr. Mustafa Abu Imarah berkata:

الإعادة تؤدي إلى الإفادة

Mengulagi mata pelajaran yang sama, dapat mengantarkan seseorang pada faedah yang lain.

Di sisi lain, ada juga ada pengajar yang perlu ditunaikan seorang guru. Antara lain seperti yang di kemukakan oleh Imam As-Sakhawi di dalam Fath al-Mughits:

ولا تطل المجلس، بل اجعله متوسطا، واقتصد فيه حذرا من سأمة السامع وملله وأن يؤدي ذلك إلى فتوره عن الطلب وكسله إلا إن علمت أن الحاضرين لا يتبرمون بطوله.

“Jangan berlama-lama saat mengajar. Jadikanlan majlis taklim kamu sedang-sedang saja, agar para pelajar tidak merasa bosan, sehingga para pelajar tetap semangat, kecuali kalau kamu tahu bahwa mengajar dalam waktu yang lama tidak akan membuat mereka minggat.”

Senada dengan Imam As-Sakhawi, Imam Az-Zuhri berkata:

إذا طال المجلس كان للشيطان فيه نصيب

Jikalau majlis ngaji (hadits) terlalu lama, maka setan memiliki peluang besar untuk mengganggu.

Imam Al-Jahizh juga berkata:

قليل الموعظة مع نشاط الموعوظ خير من كثير وافق من الأسماع، ومن القلب ملالة

“Memberi materi pelajaran sedikit tapi membuat pelajar semangat, jauh lebih baik daripada memberi materi pelajaran yang banyak tapi membuat para pelajar merasa bosan.”

Baca juga: Telusur Jejak Rumah Sakit Islam Masa Silam

Tidak perlu menyalahkan orang yang mengulang-ulang pelajaran yang sama. Sebaiknya interspeksi dirimu sendiri kamu yang tidak pernah merasakan faedah yang tersimpan di dalamnya.

Kairo, 25 November 2020

Kontributor

  • M Ismail Abdallah

    Pernah belajar di Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang. Kini melanjutkan studi di Jurusan Hadits Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar