Belakangan ini, percobaan membuat karikatur Nabi agung Muhammad SAW membuat heboh dunia. Akibatnya banyak umat muslim yang tersakiti, dan memprotes hal tersebut.
Habib Ali Al-Jufri menanggapi dengan memohon maaf kepada Rasulullah. Karena mereka para non-muslim tidak pernah melihat Rasulullah, oleh karena itu mereka tidak akan tahu bagaimana bentuk Rasulullah yang sebenernya. Yang mereka gambar adalah apa yang mereka lihat dari umat muslim. Begitulah penuturan beliau.
Sebagai umat muslim yang mempercayai al-Qur’an dan hadits sebagai pedoman hidup, kita harus mengenal Rasulullah lebih mendalam. Dengan membaca hadits-hadits yang terdapat di dalam khazanah keislaman, kecintaan kita akan bertambah, dan memupuk rasa peduli akan ketinggian derajat Rasulullah.
Yang sama kita ketahui, Nabi Muhammad adalah manusia yang paling sempurna fisik dan akhlaknya. Bahkan Imam Al-Qasthalani dalam kitab Al-Mawahib al-Laduniyyah menyatakan:
و اعلم أن من تمام الايمان به صلى الله عليه وسلم الايمان بأن الله تعالى جعل خلق بدنه الشريف على وجه لم يظهر قبله و لا بعده خلق آدمي مثله
“Ketahuilah, sesungguhnya salah satu bentuk kesempurnaan iman kepada Rasulullah adalah meyakini bahwa Allah menciptakan fisik Rasulullah dengan keindahan yang belum pernah manusia lain ada yang menandinginya.”
Keindahan fisik Rasulullah ini digambarkan oleh beberapa sahabat dalam hadits-hadits yang ditulis oleh para ulama. Salah satunya adalah hadits Anas bin Malik, yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dalam Asy-Syamail al-Muhammadiyyah:
Bahwa Rasulullah tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Kulitnya tidak putih sangat, tidak juga kecoklatan (namun putih yang kemerah-merahan). Rambut Rasulullah tidak terlalu keriting tidak juga terlalu lurus menjulur. Ketika beliau wafat, uban yang ada pada rambutnya tidak melebihi 20 helai.
Dalam hadits yang lain, yang diriwayatkan oleh Al-Barra bin ‘Azib: bahwa Rasulullah memiliki tinggi yang ideal, bentuk dadanya berbidang. Rambutnya lebat, sampai kepada ujung telinga bagian bawah. Menurut Al-Barra, dia belum pernah melihat keindahan yang melebihi keindahan Rasulullah.
Ali bin Abi Thalib juga pernah menceritakan bentuk fisik Rasulullah. Dia memaparkan bahwa Rasulullah tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu pendek. Telapak tangan dan kakinya tebal (namun kelembutannya melebihi kain sutra), bulu dadanya panjang, apabila beliau berjalan, jalannya cepat seolah-olah beliau sedang menuruni bukit.
Baca juga: Nama Muhammad pada Masa Jahiliyah
Mata Rasulullah sangatlah indah, yang hitam berwarna sangat hitam, dan yang putih berwarna sangat putih. Bulu matanya sangat lentik. Pinggiran mata Rasulullah terlihat seperti menggunakan celak, Bahunya lebar bidang tidak berbulu, apabila Rasulullah menoleh, Rasulullah akan menoleh dengan seluruh badannya.
Di antara kedua bahunya ada tanda kenabian, siapa saja yang pertama kali melihatnya akan segan, tapi jika sudah berinteraksi dengannya pasti akan jatuh cinta. Semua orang yang mencoba untuk bercerita tentang Rasulullah, maka dia akan berkata:
لم أر قبله و لا بعده مثله
“Saya tidak pernah melihat orang seperti Rasulullah baik sebelum maupun setelah beliau.”
Suatu waktu ada seseorang lelaki yang bertanya kepada al-Barra bin ‘Azib, “apakah wajah Rasulullah seperti pedang (memanjang)?”
Beliau menjawab, “Tidak, tapi seperti bulan (lebih condong ke bulat).”
Dalam hadits yang lain menjelaskan, bahwa alis Rasulullah melengkung dan panjang, sehingga hampir menyatu. Di antara kedua alis tersebut ada urat berwarna merah yang terlihat ketika beliau marah.
Mata Rasulullah sangatlah tajam, lirikan matanya tidak pernah mengisyaratkan kepada hal yang buruk sekalipun di hadapan musuhnya. Hidung Rasulullah mancung, namun tidak seperti orang Arab pada umumnya.
Hidung Rasulullah mancung dengan kadar yang selaras dengan wajah beliau. Di ujung hidung Rasulullah terdapat cahaya, jika orang tidak teliti melihatnya maka ia akan mengira bahwa hidung Rasulullah bengkok.
Baca juga: Rayakan Maulid Nabi, Aljazair Resmikan Masjid Agung Terbesar di Afrika
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, gigi depan Rasulullah ada sedikit renggang. Jika beliau bicara di antara gigi tersebut akan mengeluarkan cahaya.
Pipi Rasulullah datar, memiliki jenggot dan jambang yang tebal. Mulut Rasulullah lebar, dengan gigi yang bersih karena beliau selalu bersiwak.
Walhasil, keindahan fisik Rasulullah sangat sulit untuk digambarkan secara pasti. Sahabat yang melihat Rasulullah secara langsung merasa tidak mampu untuk menceritakan segala-galanya tentang Rasulullah. Apalagi kita yang sudah begitu jauh dari zaman beliau.
Bahkan menurut Imam Al-Qurtubi, keindahan Rasulullah di dunia belum semuanya diperlihatkan, beliau berkata:
لم يظهر لنا تمام حسنه صلى الله عليه و سلم, لأنه لو ظهر لنا تمام حسنه، لما طاقت أعيننا رؤيته صلى الله عليه و سلم
“Keindahan fisik Rasulullah belum ditampakkan kepada kita secara keseluruhan. Karena jika seandainya keindahan tersebut ditampakkan seluruhnya, maka mata kita tak akan mampu untuk melihatnya.”
Kairo, 1 November 2020