Nabi Hanzhalah bukanlah termasuk hitungan 25
Nabi yang wajib diketahui. Dengan mengacu pada beberapa riwayat yang mengatakan
jumlah nabi sebanyak 100.000 dan riwayat lain menyebutkan jumlahnya sampai
120.000 Nabi. Adapun rasul, beberapa riwayat menyatakan jumlahnya sebanyak 313.
Hal itu tidak menutup kemungkinan masih banyak
lagi Nabiyullah yang tidak bisa dipastikan berpa banyak jumlahnya berdasarkan
ayat Qur’an yang berbunyi:
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا
رُسُلًا مِّن قَبْلِكَ مِنْهُم مَّن قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُم مَّن لَّمْ نَقْصُصْ
عَلَيْكَ ۗ وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَن يَأْتِيَ بِآيَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ
فَإِذَا جَاءَ أَمْرُ اللَّهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُونَ
“Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa
orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan
di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat
bagi seorang rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka
apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil.
Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.” (QS. Ghafir: 78)
Nama, Nasab dan Asal Usul Nabi Hanzhalah AS.
Belíau adalah Nabiyullah Hanzhalah bin Shafwan AS.
Namun mengenai asal usul Nabi Hanzhalah, terdapat beberapa pendapat para ulama
dan pakar sejarah yang berbeda versi:
Di antara
ulama ada yang menuturkan bahwa beliau, Nabiyullah Hanzhalah bin Shafwan
termasuk anak keturunan Nabi Isma’il bin Ibrahim AS., dan diutus oleh Allah Swt
untuk Ashabur Ras (kaum Ras). Mereka juga merupakan keturunan Isma’il bin
Tbrahim. Mereka terdirí dari dua kabilah, yaitu Adman dan Yaamin, menurut satu
pendapat bernama Ra’wil dan bertempat di Yaman. Kemudian Nabi Hanzhalah pun
melaksanakan perintah Allah di antara mereka, namun mereka malah membunuhnya.
Pendapat lain mengatakan bahwa Ashabur Ras ini
berasal dari Himyar.
Nabi Hanzhalah berasal dari keluarga al-Aqyun
yang diutus kepada kaum al-Ras di wilayah Hadhramaut.
Beberapa catatan menjelaskan bahwa Nabi Hanzhalah
AS. adalah dari sekian para Nabi yang terlahir dalam keadaan telah di khitan. Termasuk
di antaranya Nabi kita Muhammad Saw.
Berkenaan keberadaan kaum Nabi Hanzhalah AS., Para mufassir berpendapat—menurut
Imam al-Baghawi—diriwayatkan oleh Abu Rauq dari Dhahhaq Bahwa sumur ini -Bi’ir
Mua’thalah- terletak di Hadhramaut di satu daerah yang disebut; Hadura’, mereka
dari empat ribu orang yang beriman kepada Nabi Shaleh yang selamat dari azab.
Mengungsi ke Hadramaut bersama Nabi Shaleh As.
Tatkala mereka sampai, wafatlah Nabi Shaleh,
dan daerah itu dinamai Hadramaut; karena sesampainya Nabi Shaleh ke daerah ini,
beliau wafat. Lalu kaum Nabi Shaleh bertempat di daerah “Sumur Mati”
hingga mereka mampu memakmurkan tempat tersebut. Namun setelah beberapa kurun,
mereka beralih menyembah patung dan menjadi kafir, lalu Allah mengutus satu
Nabi yang bernama Hanzhalah bin Shafwan. Beliau sabar atas perilaku mereka,
lalu ia dibunuh di pasar, lalu Allah memberhentikan sumur mereka dan
dihancurkan pula istana-istana mereka hingga lenyap.
Sejarah Nabi Hanzhalah AS.
Nabi Hanzhalah hidup di antara masyarakat yang
keras. Tidak luput pula cobaan demi cobaan beliau alami dalam misi membumikan
ajaran Allah Swt. Didustakan, dicela hingga nyawa beliau pun terkorbankan. Pada
satu catatan menegaskan bahwa pernah tertulis pada nisan makam Nabi Hanzhalah
kalimat; “Saya Hanzhalah bin Shafwan, utusan Allah, aku dikirim kepada
Bani Himyar dan Hamdan serta Arab dari penduduk Yaman, mereka mendustakanku
hingga membunuhku”.
Setelah beliau didustakan hingga dibunuh, Allah
mengirimkan kepada kaum nya banjir bandang yang menghancurkan mereka hingga
bangunannya. Abu Al-Hasan Al-Kisa’i dalam kitabnya “Mubtada’
Al-Khalq” Ka’bul Ahbar mengatakan: “Ashabur Ras berkembang
ketururan di Hadhramaut, mereka membangun bangunan kota sepanjang 40 mil,
dengan panjang yang sama.
Mereka juga membuat saluran air dari dalam
tanah yang dinamai dengan Ras dan dinisbatkan pada pemiliknya. Mereka juga
mendirikan sebuah rumah panjang di dalamnya mereka khusyu’ menyembah Allah,
tuhan semesta alam, kemudian diceritakan bahwa iblis datang mengatakan, “Sesungguhnya
Allah tidak membutuhkan ibadah kalian, maka sembahlah berhala” kemudian
mereka murtad dan menyembah berhala-berhala.”
Diutusnya Nabi Hanzhalah, As membawa pesan
syariat Allah untuk menuntun umat Ras kembali jalan yang benar, namun pembangkangan
dilakukan oleh kaum ini hingga akhirnya dibinasakan
Letak Maqbarah Nabi Hanzhalah AS.
Di sebelah barat daerah Bour, tepatnya di
dataran rendah pegunung barat, terdapat sebuah kuburan yang dikatakan sebagai
pusara Nabi Hanzhalah bin Shafwan, Nabi dari keluarga al-Aqyun yang
diutus kepada kaum al Rash di wilayah Hadhramaut-Yaman. Hingga saat ini makam
Nabiyullah Hanzhalah AS. masih ada.
Anehnya, di samping kuburannya terdapat sebuah kuburan lagi
yang sama panjangnya mencapai sekitar 60 dzira’ (kurang lebih 20 meter) dan
sama sepertinya makam Nabi-Nabi yang ada di Hadramaut lainnya.
Beberapa bukti-bukti yang menguatkan bahwa kaum
al Rash pernah ada di Hadramaut, di antaranya:
Firman Allah Swt. di dalam al–Qur’an
Surat Al–Furqan ayat
38:
وَعَادًا وَثَمُودَ
وَأَصْحَابَ الرَّسِّ وَقُرُونًا بَيْنَ ذَٰلِكَ كَثِيرًا
“Dan
(Kami binasakan) kaum ‘Aad dan Tsamud dan penduduk Rass dan banyak (lagi)
generasi-generasi di antara kaum-kaum tersebut.” (QS. Al-Furqan: 38)
Gandengan
nama kaum Al Ras dengan kaum ‘Aad dan Tsamud, mengindikasikan bahwa mereka,
kaum ar-Ras pernah menduduki Hadramaut setelah kaum ‘Aad dan Tsamud. Hal ini
dikatakan oleh sebagian ulama seperti al Muzani dan Tbnu Abi Hurairah dari
Syafi’iyyah, Abi Musa dari Hanafiyyah dan lainnya dengan hujah “dalalatul
iqtiron” (indikasi sambungan) dalam ayat tersebut.
Dalam kitab
“Kharidatul Ajaib” menjelaskan bahwa Hadramaut terletak disebelah
timur negeri Yaman, dan disana terdapat Ashabur Ras, kaum daripada Nabi Hanzhalah
AS.
Dalam
kitab “al Iklil” juz pertama, Al-Hamdany berkata al Harits bin
Qahthan bin Hud mempunyai keturunan bernama Qaynan, mereka dipanggil “al–Aqyun”. Mereka termasuk dari golongan
Himyar yaitu sekelompok masyarakat dari kaum Hanzhalah bin Shafwan.
Pendapat
seorang muhaddits terkenal, Muhammad bin Ahmad Aqilah didalam karyanya
“Nuskhatu al-Jud fii al Akhbar ‘an al-Wujud”; orang-orang yang
beriman kepada Shaleh As. mereka pergi ke negara Yaman. Sebagian dari mereka
bertempat di ‘Aden, mereka adalah kaum Bi’ir Mua’tholah (Sumur Mati), dan
sebagian lainnya ke Hadramaut, yaitu kaum Qashr Masyid (ahli dalam arsitektur
bangunan tinggi). Dan tidak beberapa lama dari kurun mereka, terdapat Ashabur
Ras yang menempat di Hadramaut.
Pendapat
Al-Maydany mengatakan bahwa Ashabur Rass memiliki gunung bernama Damkh Diutusnya
Nabi Hanzhalah, As membawa pesan syariat Allah untuk menuntun umat Ras kembali
jalan yang benar, namun pembangkangan dilakukan oleh kaum ini hingga akhirnya
dibinasakan. Wallahu a’lam bisshowab.