Alkisah, dahulu ada seorang bernama Isa bin Musa. Ia sangat mencintai istrinya melebihi apa pun jua. Sehingga dalam penglihatannya tak ada yang lebih cantik melebihi istrinya.
Suatu hari, dengan bermaksud memuji istrinya, ia berkata padanya, “Jatuh talak kepadamu jika dirimu tak lebih cantik dari pada rembulan.”
Sontak istrinya berdiri dan menyembunyikan diri dari suaminya tersebut. “Engkau telah menjatuhkan talak pada diriku!” katanya.
Hari itu benar-benar petaka bagi Isa. Malam hari ia lewati dengan segenap kegelisahan. Esok hari segera ia menghadap kepada Khalifah Al-Mansur dan menceritakan musibah yang menimpanya.
“Wahai Amirul Mukminin, jika benar-benar jatuh talaknya, niscaya saya akan mati nelangsa. Dan memang kematian lebih baik bagiku dari pada hidup tanpa dia,” keluh Isa pada Sang Khalifah.
Baca juga: Pesan Syekh Yusri, Biaya Pernikahan Itu Seumur Hidup
Kesedihan itu tampak benar pada seluruh tubuhnya. Lalu Khalifah Al-Mansur memanggil seluruh para ahli fikih untuk dimintai fatwa.
“Bagimana Tuan-tuan yang mulia, apakah talaknya telah jatuh?” tanya Khalifah.
Semua ahli fikih yang hadir mengiyakan. Istri Isa bin Maimun tak secantik rembulan. Itu hanya perasaan Isa saja yang terlalu mencintai istrinya hingga matanya buram. Hanya satu ulama yang tampak tak setuju. Ia diam saja. Pandangan Khalifah pun tertuju padanya.
“Kenapa engakau diam saja?” tanya Al-Manshur, “Apa kamu memiliki pendapat lain?”
Lalu dia membacakan Surah At-Tin, ayat 1 hingga 4:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ (1) وَطُورِ سِينِينَ (2) وَهَذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ (3) لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ (4) س
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,
Dan demi bukit Sinai,
Dan demi kota (Makkah) ini yang aman,
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
“Jadi”, kata sang alim menyimpulkan, “tidak ada satu pun yang lebih cantik dan indah melebihi manusia.”
Khalifah Al-Mansur manggut-manggut setuju. Lalu ia berkata kepada Isa bin Maimun: “Allah telah melapangkan jalan buatmu. Segera temui istrimu. Dia masih istrimu yang SAH.”
Baca juga: Menikah Itu Sederhana Sekali