Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

Begini Cara Nabi Muhammad Tertawa, Sangat Manusiawi

Avatar photo
23
×

Begini Cara Nabi Muhammad Tertawa, Sangat Manusiawi

Share this article

Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT, makhluk terpilih, sekaligus yang paling sempurna. Kesempurnaan itu tak membuat sisi kemanusiaannya hilang, beliau juga bisa bahagia, sedih, bahkan tertawa. Lantas, bagaimana Nabi Muhammad tertawa? Apakah sama seperti kita, umatnya?

Sejumlah riwayat menyebut bahwa Nabi Muhammad tertawa, seperti manusia pada umumnya. Namun, tertawanya manusia paling mulia ini tidak menimbulkan keburukan seperti tertawa terbahak-bahak yang cenderung berisik dan menganggu orang.

Lantas, mengapa tertawanya Nabi tidak berlebihan? Konon, tertawa terbahak-bahak dan berlebihan dapat mematikan hati. Sehingga menimbulkan lupa, dan sulit mengontrol diri. Lagi pula, tetawa terbahak-bahak berpotensi mengurangi harga diri seseorang.

Dengan begitu, apakah lantas Nabi Muhammad suka dengan hal-hal yang menyenangkan, menghibur dan lucu? Tiga hal itu tentu saja tidak menyalahi aturan agama. Tidak ada satu bukti bahwa Islam melarang penganutnya untuk berbahagia.

Dalam banyak riwayat, Nabi Muhammad bahkan suka bercanda, suka dengan hal-hal lucu nan menyenangkan. Namun, tentu tetap dalam koridor akhlak dan tata-krama yang normal. Tidak berlebihan dan tidak keluar dari hukum syariat.

Lantas, bagaimana sebenarnya cara Nabi Muhammad tertawa? Berikut ulasannya.

Nampak Gigi Geraham Nabi saat Tertawa

Dalam sebuah riwayat dari Abdullah bin Mas’ud menunjukkan bahwa Nabi pernah tertawa hingga gigi gerahamnya nampak.

Abdullah bin Mas’ud berkata, “Sungguh aku telah melihat Rasullah SAW tertawa hingga gigi gerahamnya terlihat.

Riwayat ini dapat dijelaskan bahwa salah satu cara Nabi tertawa adalah dengan menampakkan gigi gerahamnya. Artinya, Nabi tidak sedang tertawa terbahak-bahak melainkan tersenyum.

Senyum Nabi ini biasanya nampak ketika sedang menegur sahabat atau sedang memberi nasihat. Senyum dalam hal ini memberi kebahagiaan pada orang yang melihatnya. Nabi sendiri pernah menyatakan bahwa senyum adalah sedakah.

Hanya Tersenyum

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Harits bin Jaza RA menyatakan bahwa dirinya tak pernah menyaksikan Nabi Muahmmad tertawa kecuali hanya dengan tersenyum.

Abdullah bin Harits bin Jaza ra meriwayatkan, “Rasulullah SAW tidak pernah tertawa melainkan dengan tersenyum.” (HR. At-Tirmidzi)

Tertawa Nabi Menurut Aisya RA

Istri Nabi yang paling dicintai, menurut banyak riwayat, menyatakan bahwa Nabi Muhammad tidak pernah tertawa yang berlebihan atau terbaha-bahak.

Batasan tertawa terbahak-bahak menurut Aisya RA adalah dengan tidak menampakkan batas kerongkongan seseorang saat tertawa.

Aisyah meriwayatkan, “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW tertawa terbahak-bahak sehingga kelihatan batas kerongkongannya. Namun, tertawanya beliau adalah dengan tersenyum.” (HR. Bukhari)

Kontributor

  • Redaksi Sanad Media

    Sanad Media adalah sebuah media Islam yang berusaha menghubungkan antara literasi masa lalu, masa kini dan masa depan. Mengampanyekan gerakan pencerahan melalui slogan "membaca sebelum bicara". Kami hadir di website, youtube dan platform media sosial.