Al-Azhar beberapa kali hendak dihancurkan dan ditiadakan
oleh orang-orang jahat dalam sejarah, namun alhamdulillah Allah selalu
menjaganya.
Ketika kaum Mongol hendak membumi hanguskan Mesir, Allah
mengirim Sultan Qutuz untuk memerangi mereka di Ain Jalut.
Menurut keterangan beberapa syeikh al-Azhar, ketika terjadi
peperangan itu, Syeikh Izuddin Abdussalam, Sulthanul Ulama membaca Shahih al-Bukhari
beserta para ulama yang lain di al-Azhar. Dengan izin Allah, Sultan Qutuz dapat
memukul mundur pasukan Mongol yang terkenal bengis itu. Mesir selamat, al-Azhar
otomatis selamat.
Pada saat penjajahan Perancis ke Mesir, Napoleon
Bonaparte berencana menghancurkan al-Azhar dengan membunuh setiap hari 5 ulama
al-Azhar! Hampir ribuan lebih ulama al-Azhar dibunuh.
Syeikh Athhar sampai-sampai pergi ke Damaskus dan Syeikh
al-Baijuri balik ke kampung halamannya demi menghindari keganasan begal
penjajah Perancis. Napoleon hendak menyuruh pasukannya menghancurkan al-Azhar
pada malam hari. Namun Allah gagalkan rencana itu.
Pada masa penjajahan Inggris, al-Azhar hendak ditutup
oleh para penjajah. Namun sekali lagi, Allah tetap menjaga al-Azhar.
Gamal Abdel Nasser berencana menutup al-Azhar. Tapi tak
lama kemudian Allah mengirim Presiden Ahmad Soekarno untuk membatalkan rencana
tersebut.
Kita bertanya-tanya, apa yang membuat al-Azhar bertahan
hingga 1080 tahun, di kala kejayaan Baghdad dan Andalusia hanya bertahan selama
800 tahun dan 700 tahun?
Ya, al-Azhar dijaga Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam. Banyak para kekasih Allah yang bermimpi Rasulullah berkunjung ke
al-Azhar. Syeikh Abu al-Mawahib al-Syadzili sempat bermimpi Rasulullah berada
di suthuh (atap) al-Azhar.
Di al-Azhar pernah diadakan majelis shalawat Nabi selama
47 tahun oleh Syeikh Ali al-Syuni, guru Syeikh Abdul Wahab Sya’rani. Dengan
berkah shalawat itulah, serta keberkahan Ahlul Bait Rasulullah saw di Mesir, Sayyidina
Husain, Sayyidah Zainab, Sayyidah Nafisah
yang barangkali sampai saat ini dijaga Allah dan Rasulullah. Semoga
al-Azhar dijaga hingga akhir zaman.
وأين أطلالُ بغدادٍ وأنــــــــــدلسٍ
وا دِمْنَتَاهُ وَبيتِ الحكمةِ اندرسوا
أبكى الزمانُ عيونًا مـن تفارقها
أحِبَّةً وهُمُ في البينِ قدْ يئسوا
هذا هو الأزهرُ احفَظه إلـى أبَدٍ
يا رب يا ربِّ ذا ما كنت ألتمسُ
Mana kenangan indah Baghdad, Bait al-Hikmah
dan kenangan indah Andalusia?
O, sisa-sisa kenangan! Mereka telah hilang
Zaman telah membuat menangis mata
Tatkala mereka berpisah dengan para kekasih.
Mereka telah menyerah pasrah pada perpisahan
Ya Rabb, jagalah al-Azhar hingga akhir zaman,
inilah pintaku!
Madinatul Buuts, 23
Januari 2021