Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

Keutamaan Ziarah ke Makam Imam Asy-Syafi’i sesudah Ashar Hari Jumat

Avatar photo
35
×

Keutamaan Ziarah ke Makam Imam Asy-Syafi’i sesudah Ashar Hari Jumat

Share this article

Prof. Dr. Muhammad Ibrahim al-Hasymawi, Guru Besar bidang Hadits dan Ulumul Hadits Universitas Al-Azhar Mesir menuturkan bahwa dahulu para ulama Al-Azhar membiasakan diri berziarah ke makam Imam Asy-Syafi’i setiap hari Jumat, terutama di sore hari sampai petang bahkan Subuh.

Tradisi ziarah mendatangi makam Imam Asy-Syafi’i ini sebagaimana pernah disampaikan oleh Imam Masjid Al-Azhar, Syekh Saleh Al-Ja’fari:

ولقد كان مشايخ الأزهر أصحاب محبة وعقيدة، وكانت زيارة الإمام الشافعي يوم الجمعة عادة حميدة، كانوا حريصين عليها

“Sungguh para masyayikh Al-Azhar adalah figur-figur yang penuh kasih sayang dan pemilik akidah yang benar. Menziarahi makam Imam Asy-Syafi’i merupakan kebiasaan yang baik, dan mereka sangat menjaga (senantiasa merutinkan) kebiasaan itu.”

Baca juga: Imam Asy-Syafi’i, Ulama Asuhan Dua Mazhab Fikih

Diriwayatkan bahwa Grand Syekh Al-Azhar Ali as-Sha’idi Al-Udwi pernah berkata pada muridnya yang bernama Syekh Ahmad Dardiri, “Kamu itu sering mimpi bertemu Nabi Muhammad SAW. Tolong nanti jika kamu ketemu Nabi, tanyakan pendapat beliau tentangku.”

Keinginan sang guru tersebut dilakukan oleh Syekh Ahmad Dardiri. Saat beliau bermimpi bertemu Rasulullah, maka Nabi berkata:

إنه – أي الشيخ الصعيدي – رجل صالح، غير أن به جفوة

“Sesungguhnya dia (Syekh Ali Ash-Sha’idi) figur baik dan shaleh, namun ia sedikit keras hati.”

Saat jawaban Nabi ini disampaikan oleh Syekh Ahmad Dardiri kepada gurunya Syekh Ali Ash-Sha’idi, pecahlah tangis beliau layaknya anak kecil. Muridnya itu bertanya perihal apa yang membuat sang guru menangis sedemikian ini?

Grand Syekh Al-Azhar itu menjawab, “Baginda Nabi berkata demikian itu sebab saya tidak gemar lagi menziarahi beliau. Saya ini sudah sepuh dan tidak kuat lagi menempuh perjalanan jauh (menuju Madinah al-Munawwarah). Jika kamu bertemu Baginda Nabi lagi, tolong sampaikan uzurku ini!”

Syekh Ahmad Dardiri pun melakukan apa yang diminta oleh gurunya. Tatkala bermimpi bertemu Rasulullah lagi, maka Nabi berpesan kepadanya:

قل للشيخ الصعيدي: أنا عند الإمام الشافعي كل يوم جمعة، من بعد صلاة العصر إلى الفجر، فليأتني هناك

“Katakan kepada Syekh Ali Ash-Sha’idi, saya ada di (makam) Imam Asy-Syafi’i setiap hari Jumat, dari selepas shalat Ashar sampai waktu fajar, maka hendaklah dia menemuiku di situ.”

Baca juga: Mengenal Kejeniusan Imam Asy-Syafi’i

Mendapat kabar demikian ini, hati Syekh Ali Ash-Sha’idi. Gembira. Beliau kemudian mengabarkan kabar baik ini kepada koleganya sesama ulama Azhar pada waktu itu agar berziarah ke makam Imam Asy-Syafi’i sesudah Ashar hingga fajar.

Kebiasaan berziarah ke makam Imam Asy-Syafi’i ini kemudian diikuti oleh para pelajar Al-Azhar sehingga lambat laun menjadi kebiasaan umum para ulama dan pelajar Al-Azhar.

Kontributor

  • Bakhrul Huda

    Kord. Akademik Ma'had Jami'ah UINSA Surabaya dan Tim Aswaja Center Sidoarjo.