Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

Kisah Wanita yang Berbicara dengan Bahasa Al-Quran

Avatar photo
18
×

Kisah Wanita yang Berbicara dengan Bahasa Al-Quran

Share this article

Abdullah bin Mubarak ra. bercerita: Saya berangkat menunaikan haji ke Baitullah Al-Haram, lalu berziarah ke makam Rasulullah SAW.

Ketika saya berada di satu sudut jalan, tiba-tiba saya melihat sesosok tubuh dengan pakaian yang terbuat dari bulu. Ia adalah seorang ibu yang sudah tua. Saya berhenti sejenak.

Saya ucapkan salam kepadanya. Kemudian terjadilah dialog antara kami.

Dalam dialog itu, setiap kali menjawab pertanyaan Abdullah bin Mubarak, wanita tua itu menjawab dengan menggunakan ayat-ayat Al-Quran. Walaupun jawabannya tidak tepat sekali, akan tetapi cukup memuaskan, karena tidak terlepas dari konteks pertanyaan yang diajukan kepadanya.

Abdullah: Assalamu’alaikum warahmatuhu wabarakaatuh.”

Wanita tua: سَلَامٌ قَوْلًا مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ (QS. Yasin: 58) 

(Salam sebagai ucapan dari Tuhan Mahakasih)

Abdullah: Semoga Allah merahmatimu. Mengapa engkau berada di tempat ini?

Wanita tua: مَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَلَا هَادِيَ لَه (QS: Al-A’raf: 186 )

(Barang siapa disesatkan Allah, maka tiada petunjuk baginya)

Dengan jawaban ini, Abdullah tahu bahwa wanita itu tersesat jalan.

Abdullah: Kemana engkau hendak pergi?

Wanita tua: سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى (QS. Al-Isra’: 1)

(Maha suci Allah yang telah menjalankan hamba-Nya di waktu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa)

Dengan jawaban ini, Abdullah mengerti bahwa ia sedang mengerjakan haji dan hendak menuju ke Masjidil Aqsa.

Abdullah: Sudah berapa lama engkau berada di sini?

Wanita tua: ثَلَاثَ لَيَالٍ سَوِيًّا  (QS. Maryam: 10)

(Selama tiga malam dalam keadaan sehat)

Abdullah: Apa yang engkau makan selama dalam perjalanan?

Wanita tua: وَالَّذِي هُوَ يُطْعِمُنِي وَيَسْقِينِ (QS. As-syu’ara’: 79) 

(Dialah pemberi aku makan dan minum)

Abdullah: Dengan apa engkau berwudhu?

Wanita tua: فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا (QS. Al-Maidah: 6) 

(Bila tidak ada air bertayamumlah dengan tanah yang bersih)

Abdulah: Saya mempunyai sedikit makanan, apakah engkau mau menikmatinya?

Wanita tua: ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ (QS. Al-Baqarah: 187)

(Kemudian sempurnakanlah puasamu sampai malam)

Abdullah: Sekarang bukan bulan Ramadhan, mengapa engkau berpuasa?

Wanita tua: وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ (QS. Al-Baqarah: 158)

(Barang siapa melakukan sunah lebih baik maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui)

Abdullah: Bukankah diperbolehkan berbuka ketika musafir?

Wanita tua: وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (QS. Al-Baqarah: 184) 

(Dan jika kamu puasa maka itu lebih utama untukmu, jika kamu mengetahui)

Abdullah: Mengapa engkau tidak menjawab sesuai dengan pertanyaanku?

Wanita tua: مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ (QS. Qaf: 18) 

(Tiada satu ucapan yang diucapkan, kecuali padanya ada Raqib Atid)

Abdullah: Engkau termasuk jenis manusia yang manakah, hingga bersikap seperti itu?

Wanita tua: وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا (QS. Al-Isra’: 36)

(Jangan kamu ikuti apa yang tidak kamu ketahui, karena pendengaran, penglihatan dan hati, semua akan dipertanggungjawabkan)

Abdullah: Aku telah berbuat salah, maafkan aku.

Wanita tua: لَا تَثْرِيبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ يَغْفِرُ اللَّهُ لَكُمْ   (QS.Yusuf: 92)

(Pada hari ini tidak ada cercaan untuk kamu, Allah telah mengampuni kamu)

Abdullah: Bolehkah aku menaikkanmu naik ke atas untaku ini untuk melanjutkan perjalanan, karena engkau akan menjumpai kafilah yang di depan.

Wanita tua: وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ (QS Al-Baqarah: 197)

(Barang siapa mengerjakan suatu kebaikan, Allah mengetahuinya)

Lalu wanita tua ini menghampiri untaku, sambil berkata:

Wanita tua: قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ (QS. An-Nur: 30)

(Katakanlah pada orang-orang mukminin tundukkan pandangan mereka)

Maka aku pun memejamkan mata, sambil mempersilahkan ia mengendarai untaku. Tetapi tiba-tiba terdengar sobekan pakaiannya, karena unta itu terlalu tinggi baginya. Wanita itu berucap lagi.

Wanita tua: وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ (QS. Asy-Syura’: 30)

(Apa saja yang menimpa kamu disebabkan perbuatanmu sendiri)

Abdullah: Sabarlah sebentar, aku akan mengikatnya terlebih dahulu.”
Wanita tua: فَفَهَّمْنَاهَا سُلَيْمَانَ (QS. Anbiya’: 79)

(Maka kami telah memberi pemahaman pada Nabi Sulaiman)

Selesai mengikat unta itu, aku pun mempersilakan wanita tua itu naik.

Abdullah: Silakan naik sekarang.

Wanita tua: سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُون (QS. Az-Zukhruf: 13-14)

(Maha suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini pada kami yang sebelumnya kami tidak mampu menguasainya. Sesungguhnya kami akan kembali pada Tuhan kami)

Aku pun segera memegang tali unta itu dan melarikannya dengan sangat kencang. Wanita tua itu berkata lagi.

Wanita tua: وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ (QS. Lukman: 19) 

(Sederhanakan jalanmu dan lunakkanlah suaramu)

Lalu jalannya unta itu kuperlambat, sambil mendendangkan beberapa syair, Wanita tua itu berucap.

Wanita tua: فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآَنِ (QS. Al-Muzammil: 20) 

(Bacalah apa-apa yang mudah dari Al-Quran)

Abdullah: Sungguh engkau telah diberi kebaikan yang banyak.

Wanita tua: وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ  (QS Al-Baqarah: 269) 

(Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran dari firman Allah)

Dalam perjalanan itu, aku terus bertanya kepadanya.

Abdullah: Apakah engkau mempunyai suami?

Wanita tua: لَا تَسْأَلُوا عَنْ أَشْيَاءَ إِنْ تُبْدَ لَكُمْ تَسُؤْكُمْ (QS. Al-Maidah: 101) 

(Jangan kamu menanyakan sesuatu, jika itu akan menyusahkanmu)

Ketika berjumpa dengan kafilah di depan kami, aku bertanya kepadanya.

Abdullah: Adakah kerabatmu berada dalam kafilah itu?

Wanita tua: الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا (QS. Al-Kahfi: 46) 

(Adapun harta dan anak-anak adalah perhiasan hidup di dunia)

Baru aku mengerti bahwa ia juga mempunyai anak.

Abdullah: Bagaimana keadaan mereka dalam perjalanan ini?

Wanita tua: وَعَلَامَاتٍ وَبِالنَّجْمِ هُمْ يَهْتَدُونَ (QS. An-Nahl: 16) 

(Dengan petunjuk bintang-bintang mereka mengetahui petunjuk)

Dari jawaban ini dapat aku pahami bahwa mereka datang mengerjakan ibadah haji mengikuti beberapa petunjuk. Kemudian bersama wanita tua tadi, aku menuju perkemahan.

Abdullah: Adakah orang yang engkau kenal atau keluarga dalam kemah ini?

Wanita tua: وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا  (QS. An-Nisa’: 125) 

(Kami jadikan ibrahim itu sebagai yang dikasihi)

وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا (QS. An-Nisa’: 164)

(Dan Allah berkata-kata kepada Musa)

يَا يَحْيَى خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ  (QS. Maryam: 12)

(Wahai Yahya pelajarilah Al-Kitab itu sungguh-sungguh)

Lalu aku memanggil nama-nama: Ibrahim, Musa, dan Yahya. Maka keluarlah anak-anak muda yang bernama tersebut. Wajah mereka tampan dan ceria, seperti bulan yang baru muncul. Setelah tiga anak ini datang dan duduk dengan tenang maka berkatalah wanita itu.

Wanita tua: فَابْعَثُوا أَحَدَكُمْ بِوَرِقِكُمْ هَذِهِ إِلَى الْمَدِينَةِ فَلْيَنْظُرْ أَيُّهَا أَزْكَى طَعَامًا فَلْيَأْتِكُمْ بِرِزْقٍ مِنْهُ (QS. Al-Kahfi: 19)

(Maka suruhlah salah seorang dari kamu pergi ke kota dengan membawa uang perak ini, dan carilah makanan yang lebih baik agar ia membawa makanan itu untukmu)

Maka salah seorang dari tiga anak ini pergi untuk membeli makanan, lalu menghidangkan di hadapanku, lalu perempuan tua itu berkata:

Wanita tua: كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا أَسْلَفْتُمْ فِي الْأَيَّامِ الْخَالِيَةِ  (QS. Al-Haqqah: 24) 

(Makan dan minumlah kamu dengan sedap, sebab amal-amal yang telah kamu kerjakan di hari-hari yang telah lalu)

Abdullah: Makanlah kalian semuanya makanan ini. Aku belum akan memakannya sebelum kalian mengatakan padaku siapakah perempuan ini sebenarnya.

Ketiga anak muda ini secara serempak berkata: Beliau adalah orang tua kami. Selama empat puluh tahun beliau hanya berbicara dengan menggunakan ayat-ayat Al-Quran, hanya karena khawatir salah bicara.

Maha suci Dzat Yang Mahakuasa atas sesuatu yang dikehendakinya. Akhirnya aku pun berucap: ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ (QS. Al-Hadid: 21)

(Itulah karunia Allah yang diberikan kepada orang yang dikehendakinya, Allah adalah Pemberi karunia yang besar).


[Disarikan dari buku Misi Suci Para Sufi, Sayyid Abubakar bin Muhammad Syatha, halaman 161-168] 

Kontributor

  • Ibnu Zen@

    Pernah nyantri di Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang di bawah asuhan KH. Maemun Zubair, Allahu Yarhamuh. Sekarang mengajar di di Pondok Pesantren An-Nasihun Kedungwuni Pekalongan.