Syaikh Ahmad Khatib Sambas (w. 1875) adalah seorang ulama besar Makkah yang terkenal dalam bidang ilmu tasawuf yang berasal dari Nusantara dan mengajar di Masjidil Haram pada abad ke-19 M.
Sosok Syaikh Ahmad Khatib Sambas juga dikenal sebagai mursyid dan inisiator Tarekat Qadiriah Naqsyabandiah (TQN) yang pada hari ini terhitung sebagai salah satu tarekat dengan persebaran yang luas dan jumlah pengikut yang sangat banyak di Indonesia.
Jum’at (30/10) sore, saya berkesempatan mengunjungi tempat kelahiran dan kampung halaman masa kecil Syaikh Ahmad Khatib Sambas yang terletak di Kampung Lubuk Dagang, Sambas, Kalimantan Barat.
Baca juga: Ziarah Kubur, Bagian Penting dari Kebudayaan Universal
Kunjungan ini ditemani oleh Dr. Adnan (mursyid TQN di Sambas), Ustadz Suryadi (dosen di Fakultas Tarbiyah STAI Sambas), Dr. Faizal al-Amin (ketua Manassa Kalimantan Barat), kawan-kawan muda dari PW Ansor Kalbar serta para santri KH. Ma’ruf Khozin.
Kampung tersebut terletak di tepi sungai yang terhubung dengan sungai besar Sambas. Di sana juga terdapat Masjid Al-Hamid, yang dahulu menjadi tempat belajar Syaikh Ahmad Khatib Sambas sebelum beliau pergi ke Makkah dan menetap di sana hingga wafatnya. Masjid tersebut kini sudah berubah bentuk bangunannya menjadi lebih modern.
Di belakang masjid terdapat kompeks pemakaman tua. Di sana dimakamkan ayah Syaikh Ahmad Khatib, yaitu Syaikh Abdul Ghaffar. Tidak diketahui tarikh kewafatan beliau. Sayangnya, kondisi makam beliau saat ini tampak tak terawat dan hampir “rata dengan tanah”.
Meski demikian, kawan-kawan ahbab Tarekat Qadiriah Naqsyabandiah Sambas terus berupaya menghidupkan makam Syaikh Abdul Ghaffar dan ulama Sambas lainnya dengan kegiatan rutin menziarahi makam-makam tersebut dan melakukan kajian serta penelitian historis terkait jejak mereka agar tidak hilang dan dilupakan zaman. TQN Sambas juga tengah berupaya untuk memperbaiki kondisi makam agar keadaannya menjadi layak.
Baca juga: Mengenal Kitab “Masalah Seribu” Karya Syekh Hasan Maulani Lengkong
Tak jauh dari makam Syaikh Abdul Ghaffar, ada makam Syaikh Hamid b. Abdul Karim Sambas, yang menurut penuturan Dr. Adnan dan Ust Suryadi, adalah sepupu dan murid dari Syaikh Ahmad Khatib Sambas. Dalam epitaf nisan kayu Syaikh Hamid b. Abdul Karim, didapati keterangan beliau wafat pada 15 Syawal tahun 1333 Hijri (27 Agustus 1915 Masehi).
نفعنا الله تعالى بهم وبعلومهم في الدارين آمين
Wallahu A’lam.
Sambas, 14 Rabi’ul Awwal 1442 Hijri