Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

Menjawab Anggapan Al-Quran Tidak Murni Berbahasa Arab

Avatar photo
45
×

Menjawab Anggapan Al-Quran Tidak Murni Berbahasa Arab

Share this article

Al-Qur’an secara keseluruhan berbahasa Arab. Tdak ada satu pun kata di dalamnya yang bukan bahasa Arab murni, atau bahasa Arab yang berasal dari kata asing yang diarabkan (Mu’arrab) dan sesuai dengan aturan-aturan serta standar-standar bahasa Arab. Misalnya firman Allah SWT:

الٓر  تِلْكَ ءَايٰتُ الْكِتٰبِ الْمُبِينِ، إِنَّآ أَنْزَلْنٰهُ قُرْءٰنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

“Alif, Lam, Raa. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al-Qur’an) yang jelas (dari Allah). Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur’an dengan berbahasa Arab, agar kamu mengerti.” (Yusuf [12]: 1-2)

وَإِنَّهُۥ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعٰلَمِينَ، نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ، عَلٰى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ، بِلِسَانٍ عَرَبِىٍّ مُّبِينٍ

“Dan sungguh, (Al-Qur’an) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam. Yang dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar engkau termasuk orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas.” (Asy-Syu’ara: 192-195)

Sebagian orang menganggap Al-Qur’an tidak murni berbahasa Arab, sebab ia mengandung sejumlah kata yang berasal dari bahasa asing (bukan bahasa Arab), seperti kata Sundus (sutera halus) dan Istabraq (sutera tebal). Sebagian orang Arab mengingkari adanya kata-kata seperti Qaswarah, Kubbaaran, dan ‘Ujaab.

Baca juga: Al-Farabi: Filsuf Kazakhstan Penyambung Filsafat Islam dan Barat

Imam Asy-Syafi’i, dengan lidahnya yang fasih dan kekuatan hujahnya, membantah anggapan semacam ini, sebagaimana yang tertuang dalam kitabnya Ar-Risalah. Beliau menjelaskan, tidak ada satu kata pun dalam Al-Qur’an yang bukan bahasa Arab.

Beliau membantah argumen-argumen mereka yang berpendapat adanya beberapa kata ‘Ajam dalam al-Qur’an, dengan mengatakan bahwa ketidaktahuan sebagian orang Arab tentang sebagian lafal Al-Qur’an tidak lantas membuktikan bahwa sebagian lafal Al-Qur’an berbahasa ‘Ajam. Justru hal itu membuktikan ketidaktahuan mereka akan sebagian bahasa mereka sendiri.

Tak seorang pun yang dapat mengklaim dirinya menguasai seluruh kata dalam bahasa Arab, sebab bahasa Arab adalah bahasa yang paling banyak mazhabnya, paling kaya kosakatanya, dan tidak ada seorang manusia pun selain nabi yang menguasai seluruhnya.

Beliau melanjutkan, bahwa sebagian orang asing telah mempelajari sebagian kosakata bahasa Arab, lalu kata-kata tersebut masuk ke dalam bahasa mereka; dan ada kemungkinan bahasa orang asing tersebut kebetulan agak sama dengan bahasa Arab; mungkin pula sebagian kata bahasa Arab berasal dari bahasa asing. Akan tetapi jumlah yang amat sedikit ini telah merasuk ke komunitas bangsa Arab sejak zaman dulu, lalu mereka mengarabkannya, menyesuaikannya dengan karakter bahasa mereka, dan membuatnya bersumber dari bahasa mereka sendiri, sesuai dengan huruf-huruf mereka beserta makhraj dan sifat huruf-huruf tersebut dalam bahasa Arab.

Baca juga: Mengenal Kejeniusan Imam Asy-Syafi’i

Kalaupun ada kosakata non Arab, jumlahnya hanya sedikit dan hal itu tidak menghapus kenyataan bahwa al-Qur’an murni berbahasa Arab. Banyak ayat Al-Qur’an menyatakan bahwa Al-Qur’an seluruhnya (secara total dan detail) berbahasa Arab dan turun dengan bahasa Arab, bahasa kaumnya Nabi Muhammad SAW.

Oleh karena itu, Imam Asy-Syafi’i mengatakan bahwa setiap muslim harus mempelajari bahasa Arab sebisa mungkin agar ia dapat bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah hamba dan utusan-Nya, membaca Al-Qur’an, dan mengucapkan dzikir yang diwajibkan atas dirinya, seperti: Takbir, Tasbih, Tasyahud, dan lain-lain. Wallahu a’lam.

Kontributor

  • Arif Khoiruddin

    Lulusan Universitas Al-Azhar Mesir. Tinggal di Pati. Pecinta kopi. Penggila Real Madrid.