Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

Motivasi Belajar Agama dari Habib Zein bin Ibrahim bin Smith

Avatar photo
29
×

Motivasi Belajar Agama dari Habib Zein bin Ibrahim bin Smith

Share this article

Salah satu kitab fiqih
kontemporer yang santri sangat mudah mempejarinya adalah kitab Taqrirotus
Sadidah fil Masa’il Mufidah.
Pengarang kitab ini adalah Syekh Hasan bin
Ahmad bin Muhammad bin Salim al-Kaff. Sedangkan Muhaqqiq kitab ini adalah Habib
Zein bin Ibrahim bin Smith.

Pada pembukaan
kitab, Habib Zein menulis tentang artikel yang membahas tentang motivasi
mempelajari dan mendalami ilmu agama. Pada kesempatan kali ini, saya coba
mengulas dan menarasikan motivasi dan pesan-pesan yang ingin disampaikan Habib
Zein melalui artikel singkat ini.

Ketahuilah bahwa Allah menciptakan makhluk supaya megetahui dan mengabdi kepada-Nya.
Kunci pengetahuan dan pengabdian kepada Allah adalah ilmu. Seseorang tidak akan
bisa memperoleh ilmu kecuali dengan belajar.

Ada sebuah syair
sebagaimana berikut:

تَعَلَّمْ فَلَيْسَ
الْمَرْءُ يُوْلَدُ عَالِمًا       #       وَلَيْسَ أَخُوْ عِلْمٍ كَمَنْ هَوَ
جَاهِلٌ

وَإِنَّ كَبِيْرَ الْقَوْمِ
لَا عِلْمَ عْنْدُهُ       #       صَغِيْرٌ إِذَا الْتَفَّتْ عَلِيْهِ
الْمَحَافِلُ

Belajarlah karena tidaklah seorang pun lahir dalam
keadaan alim
sama
orang yang memiliki pengetahuan dengan orang bodoh

Sesungguhnya
pembesar kaum bila tidak memiliki ilmu itu
Jadi kecil apabila ia
berkumpul dengan orang-orang

Begitupula dengan
kehidupan manusia sebelum adanya Islam. Mereka adalah orang-orang yang bodoh
(dalam bidang akidah) yang mana mereka menyembah kepada berhala. Mereka memakan
makanan yang haram, memutus silaturahim, berbuat dosa-dosa besar.

Kemudian Allah
mengutus rasul kepada mereka sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi
peringatan dengan ada syariat Islam. Mereka menyampaikan wahyu serta membimbing
umat manusia.

Para ulama yang
‘amilun, para dai yang menasehati (ad-Du’atun Nashihun). Merekalah para
pengganti rasul dan risalah kenabian kemudian meneruskan perjuangan. Sehingga
ajaran-ajaran agama masih tetap ada, melewati proses begitu panjang hingga
sampai kepada kita berkat perantara para ulama itu.

Kemudian agama
kita adalah agama Islam yang tegak atas dasar ilmu atau pengetahuan. Maka
sangat tidak ada anjuran sekali bagi seorang Muslim itu jauh dari cahaya ilmu.
Akan tetapi seharusnya kita mengambil bagian dari estafet dakwah kenabian.

Karena para nabi
tidak mewariskan dinar dan dirham, para nabi hanya mewariskan ilmu. Ilmu adalah
hidupnya hati dari orang yang buta, lentera pengelihatan dari kegelapan.
Sungguh agama Islam sangat menganjurkan sekali untuk mempelajari semua ilmu,
lebih-lebih ilmu fiqih. 

Ilmu fiqih adalah
intinya Al-Qur’an dan As-Sunnah. Allah SWT. berfirman dalam Al-Qur’an:

 قَلْ هَلْ يَسْتَوِيَ الَّذِيْنَ
اَمَنُوْا وَالَّذيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ 

“Katakanlah
(wahai Muhammad), apakah sama antara orang yang mengetahui (ilmu agama) dan
orang yang tidak mengetahui (ilmu agama)?”
(QS. Az-Zumar: 9)

وَقَلْ رَبِّ زِدْنَيْ عِلْمًا 

“Katakanlah
(Muhammad), tuhanku tambahkanlah ilmu kepadaku
.(QS. Thaha: 114)

Begitu pula dengan
hadits sebagaimana berikut:

اُطْلُبُوْا الْعِلْمَ وَلَوْ فِيْ الصِّيْنِ 

Carilah ilmu sekalipun sampai ke negeri China”. (HR. Al-Baihaqi)

مَنْ يُرِدِ اللهُ خيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ

Barang siapa Allah menghendaki kebaikan kepada-Nya, maka Allah
pahamkan ia dalam ilmu agama.
(HR. Al-Bukhari, no : 71
dan Imam Muslim, 2/718, n: 1037)

تَفَقَّهْ فَإِنْ الْفِقْهَ
أَفْضَلُ قَائِدِ                    إِلَى
الْبِرِّ وَألتُّقْوَى وَاَعْدَلُ قَاصِدِ

وَكُنْ مُسْتَفِيْدًا كُلَّ
يَوْمٍ زِيَادَةً                 مِنَ
الْفِقْهِ وَاسْبَحْ فِيْ بُحُوْرِ الْفَوَائِدِ

هَوَ الْعِلْمُ الْهَادِي
إِلَى سُنَنِ الْهُدَى           هَوَ
الْحِصْنُ مَنْ جَمِيْعِ الشّدَائِدِ

وَإِنَّ فَقَيْهًأ وَاحِدًا
مُتَوَرِّعًا                    أَشَدُّ
عَلَى الشَّيْطَانِ مِنْ أَلْفِ عَابِدِ

Belajarlah ilmu fiqih karena ia sebaik-baik penuntun
Ke
kebaikan dan ketakwaan
serta
penyampai tujuan paling adil
 Jadilah orang yang selalu bertambah kefiqihannya setiap hari
Dan m
enyelamlah dalam lautan
fa
edah ilmu fiqih
Ia
ilmu yang memberikan
petunjuk kepada sunah-sunah Allah

Ia adalah
benteng yang melindungi dari seluruh
kejelekan

Se
orang ahli fiqih warak lebih
berat
bagi setan
D
aripada seribu orang ahli
ibadah (tapi tidak
ahli fiqih)

Ketahuilah bahwa mendalami ilmu agama itu lebih penting daripada memperbanyak wirid dan zikir.
Mempelajari ilmu fiqih itu hukumnya fardhu ‘ain karena sahnya ibadah, muamalah,
munakahat itu bergantung padanya.

Mempelajari ilmu fiqih
itu berubah hukumnya menjadi fardhu kifayah bila kita hendak berfatwa atau
memutuskan suatu hukum dalam ilmu agama. Tentunya persoalan yang perlu kita pelajari
tidak sekadar persoalan ibadah, muamalah dan munakahat saja.

Mempelajari fiqih
itu sunah hukumnya bila kita memang hendak menyelami ilmu fiqih. Perbuatan ini
adalah paling utamanya ketaatan serta sebagai bentuk infaq (sedekah) pada nafas
kehidupan yang telah Allah berikan.

Dalam sebuah
hadits ada sebuah riwayat:

لَكُلِّ شيْئٍ عِمَأدٌ وَعِمَادُ هَذَا الدِّيْنِ
اَلْفِقْهُ

Segala sesuatu itu memiliki pondasi. Sedangkan pondasi agama (islam) ini
adalah fiqih
.(HR. Ad-Daruquthni)

مَا عُبِدَ اللهُ بِشَيْئٍ أَفْضَلُ مِنْ فَقْهٍ فِيْ
الدِّيْنِ

Tidaklah ada sesuatu yang menyembah kepada Allah lebih utama dengan daripada
(berdasarkan) fiqih dalam agama
.(HR. Al-Baihaqi)

خِيَارُكُمْ فِيْ الْجَاهِلِيَّةِ خِيَارُكُمْ فِيْ
الْاِسْلَامِ إِذَا فَقِهُوْا

Sebaik-baik kalian pada masa jahiliah adalah sebaik-baik kalian pada masa Islam apabila mereka mendalami ilmu fikih.(HR. Al-Bukhari)

Maksudnya mereka
menjadi orang yang mengetahui hukum-hukum syariat.

Dengan adanya
penjelasan ini, ilmu fiqih menempati posisi yang tinggi. Karena dengan ilmu fiqih
umat Islam bisa menjaga kehidupan mereka, baik urusan agama maupun duniawi.
Dengan ilmu fiqih, umat Islam dapat membedakan mana itu ibadah dan mana itu
adat.

Sesungguhnya
orang-orang Islam itu paling tinggi derajatnya daripada seluruh umat, baik
dunia ini maupun setelah kematian nanti. Penjelasan ini sebagaimana kabar yang
ada dalam firman Allah SWT.:

وَلَا تَهِنُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَأَنْتُمُ
الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِيْنَ

Janganlah kamu (merasa) lemah, janganlah kamu (merasa) sedih. Sesunggunya
kalian itu derajatnya paling tinggi jika kalian beriman
.(QS. Ali Imran: 139) 

Maka sesungguhnya
orang-orang Islam tidak mendominasi dan tidak didominasi kecuali dengan
mendalami ilmu agama sebagaimana penjelasan tentang pentingnya belajar ilmu
agama tadi.

Maka wajib bagi
pemuda-pemuda Islam untuk berusaha dengan sungguh-sungguh dalam mencari ilmu
yang mulia dan mendalami ilmu agama. Hingga mereka menjadi sebaik-sebaik
generasi modern (kholaf) karena ikut pada generasi orang-orang sh
aleh zaman dahulu (salaf).

Maka kita memohon
kepada Allah SWT. supaya
Dia memperlihatkan kebenaran kepada kita serta memberi
taufiq kepada kita supaya dapat mengikuti kebenaran itu. Serta semoga Allah
menampakkan kebatilan kepada kita dan memberika taufiq supaya kita dapat
menjauhinya.
Semoga keinginan kita selalu mengikuti kepada apa-apa
yang oleh nabi Muhammad SAW. ajarkan, baik secara dzahir dan batin. Dalam
keadaan sehat serta selamat.

Kontributor

  • Alfin Haidar Ali

    Santri di Mahad Aly Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur.  Senang menulis di buku dan media sosial.